Gap Year : Kegagalan Mendatangkan Pembelajaran

Beberapa orang mungkin masih asing dengan kata "gap year". Gap year adalah suatu keadaan dimana seseorang memutuskan untuk menunda kuliah. Penyebabnya ada berbagai macam. Bisa jadi karena faktor ekonomi, kesiapan, dan mungkin juga kegagalan. Akan tetapi, tidak sedikit pula ada yang beranggapan bahwa gap year  adalah hal yang sulit dilakukan. Hal ini terjadi pada diri saya sendiri. 

Advertisement

 

Saya merupakan mahasiswa baru tahun 2022 setelah menjalani gap year selama 2 tahun. Mungkin banyak yang kaget kenapa sampai 2 tahun lamanya. Bahkan, teman-teman saya pun juga begitu kaget. Gap year memang bukan hal yang mudah untuk dijalani. Saya sempat merasa malu untuk bertemu teman-teman SMA saya, menghilang dari sosial media, bahkan memblokir nomor mereka. Mungkin itu berlebihan, tapi itulah yang saya lakukan. 



Saya lulus SMA tahun 2020. Tahun pertama saya lulus SMA, saya gagal lolos SNMPTN dan SBMPTN. Pada saat itu, saya tidak mengikuti jalur mandiri PTN manapun. Sejujurnya pada saat itu, keputusan untuk gap year bukanlah masalah yang serius. Tujuan utama saya pada waktu itu adalah salah satu sekolah kedinasan. 

Advertisement

 

Di luar dugaan,sekolah kedinasan tersebut tidak membuka pendaftaran tahun 2020 karena pandemi COVID-19. Sedih sudah pasti. Mungkin saya akan merasa malu jika ditanya oleh teman-teman. Akan tetapi, jika dipikir-pikir seharusnya saya tidak perlu merasa malu. Saya tidak melakukan kejahatan. Gap year adalah sebuah keputusan. Bukan sebuah kesalahan. Selain itu, faktor ekonomi juga membuat saya yakin untuk gap year dulu selama 1 tahun.

Advertisement

 

Hidup terus berjalan bagaimanapun keadaan setiap orang. Saya tetap menjalani kehidupan dengan ikhlas, tanpa memikirkan bagaimana pandangan kurang baik orang lain terhadap saya. Setelah memutuskan untuk gap year, saya bekerja sambil mempersiapkan ujian masuk PTN di tahun berikutnya.



Selama bekerja, saya mengalami banyak hal yang dapat dijadikan pembelajaran.  Dari sana saya menyadari bahwa belajar tidak hanya di sekolah saja. Dalam setiap keadaan yang saya alami, saya mendapat ilmu dan pola pikir baru yang lebih baik. Saya mengenal berbagai macam karakter orang di tempat kerja. Ketika bekerja, saya pun dituntut untuk bisa sabar dan profesional bagaimana pun keadaan atau lingkungan tempat kerja itu. Baik dari orangnya, maupun banyaknya dateline yang harus diselesaikan. 

 

Sampai pada tahun kedua, saya mencoba untuk kembali mengikuti ujian masuk PTN atau yang disebut UTBK. Selain itu, saya juga mendaftar  di sekolah kedinasan yang saya cita-citakan. Mengejutkannya adalah saya gagal lagi di tahun kedua mendaftar kuliah. Rasanya ingin menyalahkan keadaan. Tetapi, di satu sisi saya juga menyadari bahwa ini semua sudah diatur oleh-Nya.Jujur saja, tahun itu terasa lebih berat dari tahun pertama menjalani gap year.

 

Sejak saat itu, unggahan di media sosial tentang motivasi dan keagamaan sering muncul di beranda saya. Suatu ketika saya melihat unggahan yang bertuliskan Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang menjadi takdirku tidak akan pernah melewatkanku (Umar bin Khattab). 



Setelah saya bisa belajar lebih ikhlas, sabar, dan berserah, banyak hal terjadi di luar dugaan. Dari situ, saya semakin yakin bahwa kebesaran Tuhan itu ada. Setiap manusia memiliki bagiannya masing-masing. Walaupun saya terus menerus gagal selama mendaftar kuliah, saya mendapatkan banyak pengalaman baru. Mungkin jika saya sudah masuk kuliah, pengalaman itu tidak bisa saya dapatkan. Banyak pelajaran hidup yang secara tidak langsung saya dapatkan. Dari cara berpikir, tanggung jawab, kesabaran, keikhlasan, dan lain-lain.



Setelah 2 tahun lulus dari SMA, saya mencoba untuk mengikuti ujian masuk PTN yang ketiga kalinya. Dengan berbekal kesabaran dan keikhlasan, alhamdulillah saya lolos di salah satu PTN di Indonesia. Rasanya sangat lega dan bersyukur. Akhirnya keinginan saya terpenuhi. Di samping itu, saya juga memantapkan hati saya untuk bersungguh-sungguh dalam menjalani perkuliahan.

 

Ditolak beberapa kali pada saat mendaftar PTN memang bukan keinginan saya. Saya menyadari bahwa banyaknya kegagalan yang saya alami, membuat saya menjadi orang yang lebih baik. Akan tetapi, saya pun hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Setiap orang memiliki masa lalu yang bisa mendatangkan pembelajaran. Dan masa depan yang lebih baik setelah adanya pembelajaran. 

 

Memang benar kata pepatah. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Kalau belum merasakan lapar, bagaimana orang akan bisa merasakan kenyang? Kalau belum merasakan gagal, bagaimana orang akan bisa merasakan keberhasilan? Kegagalan bukan akhir dari segalanya. Saya sudah mengalaminya dan itu nyata. 

 

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa