Generasi Milenial dan Eksistensi Pancasila, Apakah Kita Masih Memikirkan Pancasila?

Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia

Generasi milenial tentu tidak asing dengan Pancasila. Sejak sekolah dasar kita selalu mendapat pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan. Selain itu, setiap senin pagi, kita juga selalu melaksanakan upacara  dan membaca Pancasila. Jadi, tidak heran jika kita hafal tiap butir Pancasila dari sila pertama hingga sila kelima. Namun, apakah Pancasila tersebut sudah kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita masih memikirkan Pancasila?

Advertisement

Pancasila adalah penerapan hidup kita sehari-hari. Tanpa diingat, ternyata kita telah menjalankan nilai-nilai Pancasila karena memang itu dasar negara kita. Contohya adalah toleransi antar umat agama. Dalam suatu “geng”, sering tidak hanya terdiri dari satu agama yang sama, namun berbeda-beda. Mereka saling menghormati dan beribadah sesuai keyakinannya masing-masing. Di sini sudah menunjukkan pengamalan nilai Pancasila sila pertama secara mendasar.

Generasi milenial cenderung menggunakan media sosial untuk mencari informasi, hiburan, dan teman. Berbagai informasi dapat kita dapatkan dari media sosial dengan cepat. Seperti yang saat ini terjadi, ada kasus kekerasan terhadap pelajar yang viral di media sosial. Dengan tegas, para generasi milenial menentang tindakan tersebut karena tidak sesuai nilai kemanusiaan. Hal ini merupakan contoh dasar implementasi Pancasila sila kedua.

Selanjutnya, penerapan Pancasila sila ketiga yaitu dengan toleransi atas perbedaan suku, ras, dan budaya. Para generasi milenial sudah tidak memandang suku, ras, dan budaya untuk saling berkenalan dan berteman. Memang  para generasi milenial kadang ada yang masih kurang menghormati atau rasis terhadap orang dengan suku, ras, dan budaya yang berbeda terutama kepada minoritas. Hal ini masih harus diperbaiki agar tercipta persatuan antar rakyat Indonesia.

Advertisement

Penerapan Pancasila selanjutnya adalah sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu lalu diadakan pemilu presiden dan legislatif. Pada hari pemungutan suara, para generasi milenial tampak menyalurkan aspirasinya dengan ikut serta dalam pemilu. Mereka memposting bukti keikutsertaan mereka dalam pemilu di media sosial. Generasi muda menyumbang suara cukup banyak pada pemilu 2019 ini. Hal ini menunjukkan cerminan tindakan yang sesuai dengan sila keempat Pancasila.

Dan terakhir adalah sila kelima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Setiap orang memiliki hak asasi manusia. Di media sosial, kita berhak melakukan segala sesuatu yang kita inginkan asalkan tidak menyimpang dan melanggar hak asasi manusia orang lain. Kita harus bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak mengganggu hak-hak orang lain.

Pancasila sebagian memang sudah tercermin dalam kehidupan generasi milenial. Namun, kita perlu memperkuat eksistensi Pancasila sehingga kita dapat melangkah menjadi negara yang lebih maju ke depannya. Masih banyak generasi muda yang perilakunya masih menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Kita harus saling mengingatkan karena generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Generasi yang akan menentukan kemana tujuan negara ini bersandar. Demi kemajuan negara kita, marilah kita memperkuat eksistensi Pancasila dalam kehidupan kita. Karena kita Pancasila. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE