#HipweeCerpen Hampir Terjatuh Ke Jurang Saat Berlibur Ke Sungai Di Desa Nenekku

Ini adalah kisahku saat berlibur ke rumah nenek~

Saat Liburan tiba, aku selalu mengajak ayahku pergi berlibur ke rumah nenek ku. Disana aku mempunyai banyak saudara perempuan sebaya dengan ku, yang menjadikan aku betah disana. Selain itu, ada tempat yang paling aku sukai di desa nenek ku, yaaa sungai , sungai di desa nenek ku sangatlah besar, airnya jernih dan segar, aku sangat menyukainya. Karena aku tinggal di kota maka aku jarang sekali melihat aliran sungai yang jernih seperti di desa nenek ku.

Saat itu aku liburan akhir semester, tanpa basa-basi aku meminta berlibur ke rumah nenekku, Ayahku langsung menyetujuinya. Dan keesokan harinya aku, Ayah dan Ibuku langsung berangkat ke rumah nenek ku pagi-pagi sekali. Di perjalanan hati ku sangat gembira terlebih saat melewati persawahan yang masih diselimuti kabut yang cukup tebal. Rasanya paru-paru ku bernafas dengan sangat gembira.

Sesampainya di rumah nenekku aku sudah disambut dengan saudara-saudara Perempuanku disana. Salah satu kebiasaan orang desa yang paling aku kagumi yaitu selalu menyambut tamu dengan ramah, tidak ada kata saling sombong diantara mereka, apalagi dengan saudaranya sendiri mereka akan menjamu dengan sangat baik dan tulus. Maka dari itu akuu Sangat bahagia disana.

Nenekku membuatkan ku jajanan tradisional kesukaanku namanya 'Glundung Watung' , agak aneh memang namanya namun rasanya sangat lezat. Jajan tradisional itu terbuat dari ketela ubi yang di kukus lalu di tumbuk sampai halus, setelah halus di beri  sedikit tepung tapioka dan gula lalu di bentuk bulat-bulat, ini merupakan alasan kenapa diberi nama 'glundung' atau dalam bahasa Indonesia bisa di sebut dengan menggelinding. Setelah dibentuk bulat-bulat lalu digoreng deh sampai luar adonannya kering. Nyaam enak sekali lho.

Setelah beristirahat sebentar di rumah nenek , aku , ayahku dan saudara-saudara sebayaku bersiap-siap untuk pergi ke sungai favorit ku , kita biasa menyebutnya 'Kali Gede' yang dalam bahasa Indonesia berarti Sungai Besar. Ibuku tidak ikut karena masih ingin menemani dan berbincang-bincang dengan nenekku. 

Aku berpamitan dengan nenek dan ibu, lalu langsung berangkat menuju sungai besar itu dengan berjalan kaki. Agak cukup jauh jarak sungai besar dengan rumah nenekku, namun perjalanan tidak terasa jauh karena selama perjalanan kita disuguhi pemandangan Yang sangat indah Subhanallah. hamparan sawah yang sangat luas dengan hijaunya padi, di tambah kesegaran sungai-sungai kecil yang berair jernih nan dingin, dan pegunungan dipojok hamparan sawah pun nampak jelas keindahannya.

Dan tak terasa sampailah kita di tebing samping atas sungai, dimana kita harus turun kebawah melewati tebing yang cukup curam itu, terdapat jalan setapak yang sangat sempit yang hanya bisa di lewati satu orang saja dan kebetulan saat itu jalan setapaknya agak licin. Ayahku sudah menasehati ku agar berjalan dengan hati-hati dan pelan-pelan saja. Namun , karena saking senangnya aku melihat sungai yang mengalir jernih dibawah aku sampai tidak fokus dan akhirnya aku terpeleset dan jatuh ke arah jurang ,tapi Alhamdulillah Allah masih menolongku dengan adanya pohon pisang di depanku yang aku peluk saat aku terjatuh. Tidak terbayang nasibku jika tidak ada pohon pisang itu, pastinya aku sudah terguling jatuh ke jurang. 

Saat itu Ayahku panik dan langsung menolongku. Aku dan ayahku tak henti-hentinya bersyukur karena aku tidak jatuh kejurang itu karena pertolongan Allah. Ayahku mendekapku dengan kuat, masih terasa kencang detak jantungku saat itu, dan air mata pun ingin menetes namun aku tidak ingin menambah khawatir ayahku. Saudara-saudaraku membantu menenangkanku. Ayahku menawarkanku untuk pulang saja kerumah nenekku, namun aku tidak mau. Aku masih bersi keras ingin turun kebawah dan mandi disungai, karena aku rindu sekali dengan sungai besar itu. 

Lalu karena ayahku tak tega dengan rengekanku dan dilihat memang Alhamdulillah tidak ada luka di badanku, maka ayahku menurutiku untuk tetap turun ke bawah dan mandi disungai. Dan sesampai di bibir sungai aku menjerit bahagia karena akhirnya aku bisa kembali berenang dan bermain di sungai favoritku itu.


Walaupun aku mengalami pengalaman buruk saat hendak pergi ke sungai besar itu,namun kecintaanku pada sungai itu tidak pernah luntur. Dan liburan-liburan berikutnya tetap saja sungai besar itu menjadi tujuan utama berliburku.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor