Hanya Dia yang Memiliki Hatiku

Aku pernah berdoa di suatu tempat, dan isi doaku waktu adalah "DIA". Masih terkenang begitu jelas di kepalaku saat itu aku menutup mataku dengan kain dan berjalan menembus dinginnya malam, melewati dua pohon beringin di kota Jogja dengan harapan doaku terkabul. Akhirnya Sang Pencipta menjawab doaku tapi sayang jawaban yang sama sekali tak aku harapkan "DIA BUKAN UNTUKKU."

Yah "DIA." dia yang pernah mengukir senyum termanis di wajahku. Dia yang pernah kuanggap sangat istimewa seistimewa kotanya "Jogja", dia yang pernah menjadi teman keluyuran di malam minggu menikmati sudut sudut kota Jogja. Dia yang membuatku kadang lupa makan hanya karena memikirkannya, dia teman makan nasi kucing di warung mas Pono, dia yang sering dimarahin ibu kost karena telat mengantarku pulang malam ke kost. "Dia" sang pemilik hatiku.

Seperti yang orang bilang Jogja punya seribu kenangan yang sangat sulit buat dilupakan, selain kotanya yang hangat ada dia dengan senyuman manis semanis madu yang membuatku susah untuk pergi.

Sekarang dia telah lama pergi, pergi meninggalkan sebuah hati menjadi kosong tak berpenghuni. Dia pergi membiarkan hati itu menunggu kapan dia kembali. Kuakui pernah ada seseorang yang pernah datang di hati itu, tapi seseorang itu hanya singgah membuat hati itu hancur berantakan lalu pergi tanpa pamit dan hanya meningglkan luka. Hati itu kembali sendiri. Sendiri melewati dinginnya malam, sendiri melawan kesepian, sendiri mencoba bahagia walau terlihat hambar.

Dan akhirnya dia yang ditunggu-tunggu kembali, dia sang pemilik hati dan kali ini aku kembali berharap dia bisa tinggal selamanya. tapi sayang harapanku kembali runtuh, Dia hanya datang bertamu mengucapakan salam perpisahan untuk selamanya karena kini "DIA TELAH BERDUA".

Hatiku kembali lusuh tak terawat. Hati yang dulu selembut sutra kini membeku membentuk batu yang kuat tak ada rasa, hati yang dulu sangat percaya cinta sejati kini tertutp rapat tak membiarkan sebuah jendela kecilpun terbuka untuk yang siapapun yang hendak datang untuk menengok atau sekedar bertamu, hatiku kosong hanya terisi sejuta kenangan tentang jogja dan dia entah sampai kapan biar hanya waktu yang menjawab. Dan kali ini aku kembali berdoa semoga kelak ada seseorang yang disebut "jodoh" datang menemukan hati itu dan tinggal menemaninya seumur hidup. Aamiin.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sebab, Aku tau Tuhan bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak pernah ada rencanaMu yang Gagal