Bukannya Aku Tidak Mau Bercerita, Hanya Saja Aku Tidak Pandai Berkata-kata

Di depan kalian, mungkin aku adalah sosok pendiam yang tidak punya banyak hal untuk diceritakan. Wajahku mungkin selalu terlihat ceria. Oleh karena itu, beberapa di antara kalian mungkin menganggap hidupku datar-datar saja tanpa ada masalah. Namun ketahuilah, kawan, jauh di lubuk hatiku yang paling dalam sebenarnya banyak sekali yang ingin aku utarakan kepada kalian.

Advertisement

Tapi, aku bukanlah manusia ciptaan Tuhan yang mudah untuk mengatakan “Aku sedang ada masalah”, “Aku sedang tidak baik-baik saja”, atau “Aku butuh teman untuk bercerita.” Aku tidak seperti kalian yang dengan mudah menceritakan keluh kesah. Kadang aku iri kepada kalian yang dengan lancarnya meluapkan isi hati kalian kepada teman dekat.

Overthinking? Kemungkinan, iya. Mungkin aku terlalu takut untuk sekedar bercerita tentang kisah cintaku, keluargaku, rasa marahku terhadap seseorang, atau ketika aku baru saja gagal dalam ujian akhir. Aku terlalu lama berpikir dan menimbang-nimbang apakah ceritaku ini bisa mengurangi bebanku atau justru akan menambah sesak di dadaku.

Begitu kalian mempertanyakan raut wajahku yang menunjukkan kesedihan, sejujurnya kalimat yang ingin aku ucapkan sudah ada di ujung lidah. Namun entah dari mana aku akan memulainya, akhirnya tanpa sadar aku berkata, “Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja.” Sambil menyunggingkan senyum palsu seadanya. Beberapa saat kemudian, nyatanya aku menyesal kenapa aku tidak memanfaatkan kesempatan itu untuk sekedar berbagi keluh kesahku. Tapi, itu sudah terlambat karena kalian terlanjur percaya akan kalimatku barusan.

Advertisement

Menyedihkan memang. Ketika aku butuh rangkulan, namun aku justru tidak berdaya dengan keadaanku sendiri. Berkali-kali aku mengutuk diriku yang payah dalam berbicara. Namun keadaan memang tidak bisa dipaksakan. Ada banyak jenis kepribadian orang di dunia ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Dan Tuhan menitipkan kekurangan ini padaku. Kekurangan yang membuatku tidak mudah untuk mengutarakan keresahan. Namun aku percaya, ada kelebihan yang terselip di antara kekuranganku itu.

Namun ada makna terselip di balik kekuranganku itu. Walaupun aku tidak pandai menyampaikan keluh kesah, setidaknya aku masih bisa mencurahkan segala kegundahanku lewat tulisan ini. Mungkin, aku memang tercipta sebagai pendengar setia dan bukan sebagai pembicara. Tak mengapa, karena aku memang lebih suka mendengarkan dari pada berbicara. Bagiku, mendengarkan cerita kalian yang seru saja sudah cukup menghiburku. Biarlah aku selamanya menjadi pendengar kalian, karena aku masih bisa meluapkan isi hatiku dengan tulisan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Masih berusaha untuk menulis ditengah kesibukan mengurus anak

CLOSE