Hari Bumi: Tindakan atau Sekedar Ucapan

Kata tanpa aksi adalah kehampaan, aksi tanpa kata akan sendirian

Setiap 22 April di seluruh negara di bumi ini memberikan perhatian khusus yaitu tentang bumi. Pada hari ini apakah bumi dilahirkan? dibuat? Atau bahkan telah tiada dan muncul kembali?. Euforia setiap lapisan terutama jajaran pemerintahan bahkan individu ramai dengan ucapan dan ajakan untuk penyelamatan bumi.

Advertisement

Apakah bumi sedang dalam krisis atau dalam masalah? Jika dalam krisis atau masalah kenapa tidak dibarengi dengan aksi masal yang konsisten untuk mengatasi krisis tersebut? Seakan kita menganggap bumi hanya butuh ucapan, seperti kita menjenguk orang yang sakit dengan kalimat penyemangat GWS.

Butuh kesinergisan banyak orang dan kesadaran kolektif dari pemangku kebijakan dan pemilik modal. Pasti akan ada yang membi produk dari keluaran pabrik, jika semua pabrik juga melakukan hal yang sama. Namun yang terjadi adalah, pabrik ingin menang dengan semua konsumen datang pada dirinya, sehingga memberikan harga yang murah dari bahan atau proses yang membahayakan.

Butuh tindakan yang tegas dari pemangku kebijakan, dan ketegasan masyarakat dalam membelanjakan uang. Bukan sekarang efek dari bahan yang mengganggu alam, namun nanti cucu-cucu yang akan dilahirkan. Seharusnya kita berkesadaran, hidup pasti mati dan akan bergantian, masa iya kita meninggalkan kesengsaran?

Advertisement

Tentunya bumi tidak butuh ucapan semata, namun perlu tindakan yang nyata. Apa tindakan yang dapat dilakukan? Kurangi pengggunaan plastik yang sudah jelas itu dari bahan yang ketika kita gunakan tidak dapat mudah teruraikan. Bukan bualan, itu benar adanya. Jikapun dapat didaur ulang, kualitasnya jauh dari harapan. Nilai ekonomi dan kesehatan akan dipertaruhkan. Lebih memilih hidup lama yang pasti mati tapi aman? Atau sebaliknya?

Cobalah kita renungkan, pasti kita bersama bisa. Lepas dari krisis ini. Pastikan tidak menganggap sepele apa yang sudah dituahkan sejak nenek moyang. Kembali pada kearifan lokal, bisa menjadi pilihan. Lah kan sudah modern. Kata siapa sudah modern, ketika kualitas hidup diabaikan.

Advertisement

Modern adalah ketika aspek kualitas hidup diperhatikan, dari udara, tanah, air, dan tempat tinggal. Apakah berat mempedulikan kualitas hidup? Tidak, jika kita berkomitment, konsisten bersama untuk itu semua. Kuncinya ajak dan aksikan. Tidak sekedar ucapan. Ayo bisa pasti kita. Apa yang menurut hati tidak sesuai ditinggalkan saja.

Tanam pohon, rutin servis kendaran, bantu hemat listrik dengan cabut charger yang tidak terpakai, hal itu mudahkan bisa kita lakukan. Ayo bersama kita pasti bisa, untuk kita lepas dari krisis iklim ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang hamba Allah yang fakir ilmu dan terus berjuang untuk mendapatkan kebermanfaatan hidup

CLOSE