Bangun di pagi hari seperti biasa, Ia bangun tanpa merasakan apapun, keseharian yang terus berulang sampai membuatnya bosan dan kehilangan keinginan untuk manggapai sesuatu, yang Ia lakukan hanya mengikuti alur kehidupan yang akan membawanya. Seperti hari-hari biasa lainnya, hal kedua yang Ia lakukan adalah mempersiapkan diri untuk berangkat, dimulai dari mandi dan beberapa kegiatan membersihkan diri lainnya. Ia memang sudah terbiasa berdiri sebatang kara. Seusai mempersiapkan diri Ia segera berangkat ke kantor tempatnya bekerja dengan menaiki mobilnya.
Namun entah kenapa hari ini mobilnya tidak mau menyala, akhirnya daripada telat Ia memutuskan untuk berjalan kaki. Terdengar suara seekor kucing dari dalam got yang tanpa pikir panjang, Ia bantu keluarkan dari got tersebut. Ditengah perjalanan sebuah mobil melewati genangan air dan menyipratkan air ke bajunya. Ia sudah tidak kaget lagi dengan kejadian itu, seperti prediksinya akan nasib malang yang selalu terjadi hampir setiap hari, ia selalu merasa bahkan dunia pun membencinya, namun entah kenapa hari itu Ia merasa nasib malang sangat bertumpuk hari itu dan Ia sudah kehabisan tenaga untuk menahan kesabarannya.
Ia selalu mencoba untuk memikirkan sisi positif dari sebuah kejadian contohnya, kali ini Ia terlepas dari jebakan macetnya jalan yang hari ini terlihat sangat padat. Terkadang Ia berpikir sendiri kenapa hal itu selalu terjadi apakah Ia terkena kutukan karena mungkin Ia telah melakukan kesalahan yang sangat besar atau apapun itu sampai Ia pantas untuk mendapatkan semua itu, tapi entah kenapa hal yang selalu Ia takutkan dan gumamkan di dalam hati pasti tidak lama kemudian akan benar-benar terjadi.
Tiba-tiba gawainya berbunyi dan memberikan notifikasi dari senior kantornya yang memberitahu bahwa ada berkas yang harus Ia bawa dan berkas tersebut ada di rumahnya, padahal dengan jelas kemarin Ia bertanya kepada senior tersebut dan senior itu menjawab bahwa berkas itu sudah tidak digunakan lagi. Mau tidak mau Ia kembali berjalan pulang kerumah tidak memperdulikan apakah Ia akan telat atau tidak.
Setelah pagi yang terasa sangat panjang itu, akhirnya Ia sampai dikantor walaupun dengan keadaan tubuh sudah sangat berkeringat hingga pakaiannya sudah tidak rapi lagi dan Ia bisa tau bahwa badannya sudah tidak wangi lagi. Di kantor, seluruh rekan timnya sudah memulai rapat dan ternyata rapat itu membahas proyek yang merupakan idenya yang sudah Ia persiapkan dari jauh-jauh hari dengan seluruh kemampuannya, namun pada akhirnya rekan senior terdekatnya-lah yang melakukan presentasi dan berlagak seolah itu idenya.
Ia mencoba untuk masuk namun sialnya hari ini pimpinan ikut mendengarkan presentasi tersebut dan entah kenapa pimpinan itu terlihat senang dengan ide yang dibahas pada rapat itu, pimpinan itu langsung melihatnya dan langsung memancarkan pandangan tajam, akhirnya Ia mengurungkan niatnya untuk masuk ruangan dan menunggu di depan pintu. Entah kenapa hari ini Ia merasa sangat berat.
Rapat selesai dan semua orang keluar dari ruangan, Ia hanya berdiri disamping pintu sambil menunduk, sang pimpinan secara terang-terangan memuji senior yang mempresentasikan ide tersebut dan berkata dengan sangat keras sesuatu yang menyindir tentang seseorang yang datang telah bahkan ketika para seniornya sudah mulai bekerja, siapapun yang mendengar pasti akan menyadari bahwa ucapan tersebut memang bermaksud untuk menyindirnya.
Jam kerja normal berjalan seperti biasanya dengan pembagian kerja yang entah kenapa semua terlihat seperti dikerjakan olehnya, namun Ia tahu pada akhirnya di saat yang sangat penting seseorang pasti akan berlagak seperti merekalah yang mempersiapkan segalanya. Ia hanya bisa bersabar ketika hal itu terjadi dan seluruh kesalahan diatas namakan kepadanya.
Kadang Ia memang merasa muak dan merasa ingin berhenti saja, namun siapa yang akan peduli apabila Ia merasa muak dan Ia sadar diri apabila Ia berhenti tidak akan ada orang yang bertanggungjawab atas dirinya. Akhirnya karena selalu menekan diri sendiri, Ia kehilangan gairah untuk memilih bahkan untuk membela diri tentang hal yang seharusnya layak Ia dapatkan.
Selesai jam kerja, Ia segera pulang dengan membawa banyaknya PR yang sebenarnya bukan merupakan tugasnya. Sesampai dirumah Ia segera mengerjakan semuanya dan bersiap untuk tidur. Ia membaringkan badannya yang terasa sangat lelah padahal menurutnya Ia tidak melakukan banyak hal yang dapat membuatnya layak menerima sesuatu. Ingin rasanya Ia memiliki seseorang yang peduli dan dapat menjadi telinga untuk mendengar seluruh hal yang Ia rasakan hari ini. Hal ini membuatnya sulit untuk tertidur, dan akhirnya Ia memilih menyalakan televisi yang tidak akan Ia tonton dan hanya untuk menemaninya.
Namun sebuah berita yang mengalihkan perhatiannya, di layar tertulis tentang kejadian kecelakaan maut yang terjadi tepat setelah Ia melewati jalan tersebut yang mungkin apabila Ia berangkat menggunakan mobilnya akan ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Untuk kali pertama, Ia merasa bahwa dibalik segala kejadian pasti ada maksudnya dan apabila kita berbuat baik serta bersabar semua akan memberikan efek baik di kemudian hari.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”