#RemajaBicaraKespro-Penting! Tiga Hal yang Harus Diketahui Orang Tua tentang Anak Remaja

Aduh, ini kenapa anak susah bener sih diatur. Nanti gede mau jadi apa kalau begini terus?


Remaja itu sulit dipahami?


Mungkin kamu pernah mendengar kalimat tersebut? Tidak asing bukan? Atau malah kamu yang sering mengatakan hal tersebut kepada anak kamu di rumah atau kepada segerombolan anak-anak remaja yang kamu temui di beberapa tempat? Jika iya, maka kamu benar.

Pada kenyataannya memang sangat susah mengatur anak-anak yang tengah berada dalam fase terindah dalam hidupnya itu. Mereka sering mencari pembenaran atas apa yang ia lakukan, mencari kesenangan diri, dan terkadang di beberapa kejadian tidak mau disalahkan.

Berbagai respon dan komentar pun datang dari segala pihak. Ada yang mengecam tindakan mereka, ada yang bilang sangat miris generasi penerus kelakukannya seperti itu, bahkan ada yang membiarkan karena sudah bosan menasihati.

Lantas apa sih sebenarnya yang diinginkan oleh anak-anak remaja ini? Dan apakah orang-orang peduli terhadap keinginan mereka atau malah tidak peduli? Dan menyalahkan ketika para anak remaja ini berbuat onar atau bahkan kerusuhan?

Sebagai remaja, penulis akan memaparkan tiga hal penting yang harus diketahui oleh para orang tua bahkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk memaksimalkan sebaik mungkin potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap anak remaja Indonesia.

Menginginkan pengakuan

Sama seperti orang dewasa yang berjuang untuk diakui di tempat kerjanya, anak-anak remaja adalah orang yang gila pengakuannya yang tinggi. Meskipun terkadang ada perbedaan dalam menginginkannya.

Ada yang menggunakan kenakalan untuk mendapatkan pengakuan, ada yang menggunakan prestasi, dan bahkan ada yang berusaha bersikap baik untuk mendapatkan pengakuan dari orang sekitar. Ingin dipuji, ingin tampil cantik, ingin diakui pintar, ingin dibilang keren, ingin dibilang berbakat, ingin dibilang berani, dll.

Semua itu adalah keinginan-keinginan paling dasar dari setiap anak remaja di seluruh dunia. Dan dengan gampangnya para orang-orang dewasa mencap beberapa remaja nakal dan tidak bermoral? Pertanyaannya adalah siapa yang terlebih dahulu tidak mengakui keberadaan para remaja?

Anak-anak pada dasarnya hidup untuk mendapatkan pengakuan dari orang-orang dewasa. Bukan orang-orang dewasa yang harus diakui dahulu oleh anak-anak. Jangan terbalik dan menjadikan anak-anak sebagai alat untuk mempermuas diri.

Anak-anak remaja menginginkan pengakuan dan yang dapat memberi pengakuan itu adalah para orang-orang dewasa khususnya para orang tua. Jadi, hal-hal kecil dari tindakan mereka oleh para orang tua harus diperhatikan. Berilah mereka pujian atau sekedar kata hebat dengan senyuman manis kepada mereka. Karena jika para orang tua melakukannya, maka anak-anak akan terus menghormatinya.

Ingin cepat dewasa

Mungkin terdengar aneh dan bahkan beberapa orang dewasa ada yang bilang ingin kembali menjadi anak-anak. Akan tetapi salah satu keinginan terbesar anak-anak adalah mau cepat menjadi dewasa. Motif untuk mendasari hal ini pun berbeda-beda. Namun jika diperhatikan dengan jeli maka orang tua bisa memahami motif di balik tingkah mereka. Meskipun terkadang motifnya selalu tumpang-tindih dan ada udang di balik batu.

Misalnya ketika seorang anak remaja yang nakal tiba-tiba berubah menjadi baik dan rajin. Jangan dibilang aneh, mereka hanya perlu  diapresiasi dan diperhatikan. Biasanya ia mendapatkan motivasi dari sesuatu tempat. Walaupun bisa saja motivasi itu karena orang yang dicintainya, tidak apa-apa. Jangan rusak motivasi tersebut.

Atau ada yang malas-malasan sekolah. Hal ini perlu dicermati lebih dalam karena bisa saja mereka seperti ini bukan karena malas. Tetapi sudah mempunyai tujuan yang sudah dirancang di pikirannya. Maka yang harus dilakukan untuk menyikapinya adalah mencari tahu tujuannya terlebih dahulu dan bantu perlahan dari belakang. Seperti poin nomor satu, anak remaja butuh pengakuan. Selain itu mereka juga butuh dukungan.

Ingin dimengerti

Yang terakhir dan juga tidak kalah penting, remaja ingin sekali dimengerti oleh orang-orang. Maksud dimengerti di sini adalah ia ingin dihargai keputusannya dan segala alasan yang ia punya ketika ia melakukan sesuatu. Memang tantangan terberat dari orang dewasa untuk mengerti remaja adalah karena mereka sangat menyembunyikan maksud dan tujuan mereka. Hal ini pun yang tidak jarang membuat mereka jatuh dalam kabut identitas.

Oleh karena itu, penting dan wajib hukumnya bagi para orang-orang dewasa khususnya orang tua untuk selalu berusaha mengerti anak-anaknya sedari kecil. Hal ini jika diterapkan maka akan membentuk karakter anak yang berani dan tangkas.

Itulah tiga poin penting yang bisa kusampaikan. Dan sebagai penutup, mungkin ini bisa dijadikan sebagai refleksi untuk kita bersama. Mengapa banyak anak-anak Indonesia yang diam ketika disuruh bertanya dan menjawab? Mengapa anak-anak Indonesia jarang berinovasi dan mengapa banyak anak-anak Indonesia yang kecanduan medsos?

Hal itu semua karena mereka tidak mendapatkan tiga poin penting tadi dari orang-orang dewasa. Mereka tidak mendapatkan hal itu dari orang tua mereka. Sementara di media sosial mereka mendapatkan hal tersebut. Jadi, rasanya tidak pantas kita menyalahkan media sosial yang merubah anak-anak penerus bangsa tanpa kita introspeksi diri terhadap perilaku kita khususnya orang dewasa dalam memenuhi kebutuhan seorang anak.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini