Hati dan Jatuh Cinta itu Ibarat Gelas dan Minuman Kesukaan Kita

Ibaratnya hati adalah gelas, mungkin cinta itu sedikit masuk akal dijelaskan.

Hati memang merupakan sumber dari segala perasaan, termasuk rasa sayang dan cinta. Namun, entah mengapa, soal perasaan cinta dari hati ini, kok rasanya sangat susah dijelaskan. Kadang munculnya tiba-tiba, kadang ketika sosok yang dicintai pergi malah rasa cintanya yang tak pergi-pergi. Rasa cinta itu, memang aneh.

Advertisement

Tapi, coba jika hati diibaratkan dengan gelas, maka sepertinya tentang rasa cinta yang datang dan sulit pergi ini, jadi agak sedikit bisa dijelaskan deh.

Pernahkah kamu pertama kali mencoba suatu minuman baru dan seketika menyukainya? Susu cokelat misalnya, susu itu disajikan dalam sebuah gelas yang masih bersih dan belum pernah diisi dengan air minuman lainnya. Tentu saja rasa susu cokelat itu masih benar-benar murni rasa cokelat, tidak tercampur rasa lain. Sensasi rasa manis dan ada sedikit pahit, susu coklat itu langsung menjadi minuman favoritmu, bahkan tidak bosan-bosannya kamu ingin refill atau minum lagi besok dan besoknya lagi.

Itu mungkin serupa dengan pertama kali rasa cinta itu datang. Belum ada sosok lain yang mengisi dalam hatimu, sama halnya seperti gelas bersih yang belum diisi air lain sebelumnya. Sensasi menyenangkan ketika merasakan minuman itu, dan rasanya ingin lagi dan lagi, sama seperti sensasi menyenangkan ketika bertemu dia, dan ingin menghabiskan waktu bareng dengannya hari ini, besok, dan besoknya lagi.

Advertisement

Pernah tidak kalian sadar, ketika air apapun itu habis dari dalam gelas, gelas kita kosong, tetapi tidak seketika bersih? Jika kalian habis meminum susu cokelat tadi, perhatikan dinding-dinding dalam gelas, atau bahkan dasar gelasnya, pasti ada sisa-sisa air yang masih menempel di dalam gelas tersebut.

Ketika orang yang dicintai pergi, wajar saja jika rasa itu tidak seketika hilang begitu saja. Air di gelas tadi masih menempel di dinding-dinding gelas, sama halnya seperti rasa cinta, masih tersisa.

Advertisement

Memangnya kenapa kalau gelas kita tidak bersih dan masih ada sisa air sebelumnya di dalam gelas? Kembali ke susu cokelat, misalkan kita sudah tidak bisa meminum susu cokelat lagi. Lalu akhirnya ingin minum air baru, menggunakan gelas kosong yang tidak bersih itu tadi.

Air baru yang mengisi gelas kita kok rasanya aneh ya? Tercampur dengan rasa susu cokelat tadi, mungkin enak, tapi gara-gara tercampur air susu cokelat, rasanya ingin kembali minum susu cokelat lagi saja, tapi, tidak bisa.

Inilah, kenapa kita bisa gagal move on. Selama gelas kita tadi masih belum selesai proses membersihkan, sekalipun ada orang-orang baru yang datang dalam hidup kita, kok dia tidak seperti yang sebelumnya? Mungkin dia ada miripnya dengan sebelumnya, tapi dia bukan si susu cokelat. Dia yang baru tidak membuat kita cocok, karena hati kita juga belum sepenuhnya siap untuk air yang baru.

Membutuhkan sebuah proses untuk membersihkan dinding-dinding gelas tersebut hingga bisa bersih ‘kinclong’ dan tidak ada sisa air lagi? Perlu dilap perlahan-lahan, menyeluruh, dan sabar agar isi gelas kita tadi benar-benar bersih tanpa ada sisa air ‘lama’ yang tertempel lagi. Coba kalau terburu-buru membersihkannya, bisa dipastikan akan ada sedikit tetesan air yang ketinggalan dan jadinya tidak bersih.

Lalu ketika gelas kita sudah bersih, ada air baru yang mengisi gelas kita, dan siap kita minum. Wah! Rasanya segar sekali, tidak aneh dan tidak tercampur dengan rasa susu cokelat tadi. Benar-benar rasa minuman baru yang tidak pernah kamu rasakan sebelumnya, dan lagi, seketika menjadi rasa minuman favoritmu!

Ketika hatimu sudah selesai proses move on-nya, dan akhirnya sudah siap menerima orang baru. Kamu akan menyadari dia yang baru ini ternyata luar biasa. Mungkin dia berbeda dengan yang sebelumnya, tidak ada yang mirip dari dia dengan orang yang sebelumnya. Namun kamu bisa menerimanya, dan menjalani kehidupan yang menyenangkan lagi, bersama dia yang baru.

Karena proses move on juga bukan sekedar menerima air baru, tapi juga bagaimana kita bisa sabar membersihkan gelas masing-masing.

Karena menerima cinta bukan hanya sekedar ada yang mengisi gelasmu, tapi bagaimana kamu akan menerima rasa ‘minuman’ itu tanpa harus membandingkan dengan rasa-rasa sebelumnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Si ekstrovert yang kadang kebanyakan mikir, kadang jarang mikir.

CLOSE