Hegemoni Drama Korea pada Remaja Indonesia Mulai Menjadi Kebiasaaan!

Era globalisasi semakin besar, masuk keluarnya sebuah produk baik barang, jasa, hingga kebudayaan pun semakin mudah. Tentu sekarang tidak asing dengan yang namanya Korean Wave atau Hallyu. Banyak sekali remaja yang sangat terinspirasi dari negara gingseng ini. Mulai dari produk kecantikannya, kulinernya, lagu, kebudayaannya, dan termasuk juga dramanya. Tentu saja tidak semuanya bersifat positif, ada juga yang bersifat negatif. Karena tidak semua bisa dapat diterima oleh kebiasaan di negara kita.

Advertisement

Namun, karena kurangnya filterisasi dalam masuknya drama dan juga film dari negara gingseng ini membuat remaja Indonesia banyak menelan mentah-mentah semua kebiasaan yang ada pada tiap drama. Hal ini tentu saja tidak datang tiba-tiba, pengaruh dari durasi menonton menjadi salah satu yang menyebabkan remaja Indonesia melakukan hal-hal yang ada pada adegan drama korea. Entah karena penasaran ataupun ingin menjadi seperti tokoh atau pemeran dari drama yang mereka tonton. Menurut survei katadata.co.id intensitas menonton drama korea semakin meningkat ketika pandemi.

Banyaknya remaja yang menyukai drama korea sendiri tak lepas dari berbagai aspek, mulai dari pemeran-pemerannya yang mempunyai paras cantik dan juga tampan, fashion pada drama, lokasi yang disuguhkan juga indah tentu saja hal ini membuat para remaja Indonesia semakin penasaran tentang negara gingseng. Dari drama korea ini saja bisa menghubungkan dengan sektor-sektor lainnya seperti lokasi wisata, kuliner, fashionnya, lagu-lagunya. 

Ini membuat semua hal-hal yang berbau Korea laris dipasaran Indonesia. Ini membuat negara gingseng ini semakin kuat secara ekonominya. Dari grafik tradingeconomics.com dibawah untuk pendapatan perkapita mengalami kenaikan dari tahun ke tahun kecuali karena pandemic tapi itu saja tidak mengalami penurunan terlalu drastis. Bisa disebut bahwa Korean Wave ini termasuk dalam instrument soft power dari negara gingseng. Lalu dampak apa yang terjadi pada remaja Indonesia?

Advertisement

Menurut penelitian yang telah dilakukan Prasanti Rahayu P & Nurmala Ade I dalam artikel berjudul Dampak Drama Korea (Korean Wave) terhadap Pendidikan Remaja yang dimuat dalam jurnal Lectura : Jurnal Pendidikan, Vol. 11 No. 2 mengatakan bahwa mayoritas remaja akan menunda pekerjaan sekolahnya dan lebih memilih melanjutkan untuk menonton drama korea. 

Hal inilah yang bisa menimbulkan dampak lainnya, ketika intensitas menonton makin meningkat akan banyak adegan-adegan yang teringat dipikiran para remaja dan ada kemungkinan ada rasa penasaran untuk melakukan adegan yang ada pada tayangan itu. Karena ada banyak kebiasaan yang tidak tepat untuk dilakuakan contohnya, berciuman didepan umum, melakukan hubungan yang seharusnya tidak dilakukan oleh sepasang remaja yang belum terikat hubungan sah, minum-minuma  keras, dan masih banyak lagi yang dirasa kurang pas apabila dilakukan di negara kita. 

Advertisement

Tapi disisi lain banyak juga adegan positif yang bisa diambil misalnya, belajar dengan rajin, bekerja keras. Tergantung sudut pandang yang diambil, tapi karena diusia remaja yang masih penasaran dengan cinta monyet, jadi banyak remaja membayangkan hal-hal yang dilakukan oleh sepasang kekasih, dan pada akhirnya banyak yang meniru adengan pada drama itu yang seharusnya tak boleh dilakukan. Tapi, semakin kesini hal-hal seperti yang dilakukan didrama semakin dimaklumkan dan dibenarkan.

Hegemoni drama korea sepertinya sudah mulai masuk dalam kebiasaan para remaja di Indonesia. Sepertinya pemerintah perlu extra memfilter konten-konten yang masuk di negara kita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

CLOSE