Hidup Sudah Baik Bila Sudah Bermanfaat Bagi Orang Lain

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain-HR.Ahmad". Sebuah hadits yang sudah sering kita dengar, tapi terkadang kita kesulitan dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang bertanya-tanya," Bagaimana aku bisa menganggap hidupku baik, hidupku ini untuk apa, akan untuk apa hidupku kuhabiskan?" Begitu banyak pertanyaan yang muncul dalam kepala, jawabannya cukup sederhana bermanfaatlah bagi orang lain

Advertisement

Ketika saya kecil, saya termasuk orang orang yang dianggap pandai. Saya sering mengikuti berbagai perlombaan, kejuaraan, dll. Saya pernah memenangkan perlombaan tilawah Quran tingkat kecamatan kala itu. Tentu perasaan yang saya rasakan saat itu senang bukan kepalang,bangga terhadap apa yang saya capai.

Di suatu saat yang lain,saya diminta membantu keponakan saya yang kurang cakap dalam mata pelajaran Bahasa Inggris oleh saudara saya. Hari demi hari saya luangkan waktu sedikit demi sedikit mengajarinya bahasa Inggris.

Hingga suatu saat saya mendengar kabar bahwa saudara yang saya sering bantu mendapatkan nilai yang memuaskan dalam mata pelajaran bahasa Inggris saat UTS. Saya merasakan sesuatu yang berbeda saat mendapat juara ketika lomba,senang tentu saja,bahagia itu pasti,tapi kepuasan melihat orang lain senang karena bantuan dari kita itu saya rasa tidak mampu saya gambarkan dalam kata-kata.

Advertisement

**

Mungkin banyak dari kita yang terlalu mengejar penghargaan, prestasi, kinerja ataupun yang lain sampai terkadang kita lupa, bahwa menjadi seorang manusia harus peduli dan menolong satu sama lain. Banyak orang yang berlomba-lomba mengumpulkan kekayaan, mencari gelar sebanyak mungkin, meraih jabatan setinggi mungkin. Hingga saat itu kita punya,kita lupa untuk menjadi manfaat bagi orang lain

Advertisement

Ketika harta yang kita kumpulkan sudah banyak justru kita menjadi sombong dan sering berfoya-foya. Padahal jika pikirkan kembali, harta yang kita punya bisa bermanfaat bagi orang lain,bisa kita sedekahkan, bisa kita salurkan kepada korban bencana ataupun yang lainnya.

Ilmu tentu suatu yang bermanfaat. Namun ,terkadang banyak orang yang sudah memiliki gelar, dia merasa lebih tinggi dari orang lain,menjadi tertutup dari masyarakat, bahkan lebih berbahayanya lagi ada yang menggunakan ilmunya untuk memanfaatkan orang lain. Padahal ilmu dari gelar yang dia dapatkan bisa bermanfaat bagi orang lain dengan mengajarkan apa yang diajarkan kepadanya saat perjalanan meraih gelar tersebut, pengalaman dan perjuangannya dalam meraih gelar tersebut yang mungkin saja bisa menginspirasi orang lain.

Jabatan yang dipercayakan pada seseorang juga kadang kala membuat seseorang menjadi lupa bahwa dirinya manusia. Jabatan sering digunakan untuk penyelewengan, penyalahgunaan,ataupun hal lain yang tujuannya adalah kepentingan pribadi. Padahal jabatan yang dipercayakan disertai dengan tanggung jawab. Tanggung jawab untuk menuruti kemauan orang yang kita pimpin, membantu mereka bila ada kesusahan selaku pemimpin,ataupun banyak hal lain yang dapat kita lakukan bila sebagai seorang pemimpin

Ada sebuah analogi menarik hal ini. Ada dua buah pohon disuatu taman, pohon yang satu adalah pohon yang menjulang tinggi dan pohon yang satunya tidak terlalu tinggi namun daunnya lebar dan rimbun. Suatu ketika saat panas terik,banyak orang yang memilih berteduh di pohon yang rimbun daripada di pohon yang menjulang tinggi.

 Di saat musim buah,pohon yang tidak terlalu tinggi itu lebih banyak disukai oleh masyarakat sekitar karena buahnya lebih mudah digapai daripada pohon yang menjulang lebih tinggi karna pohon yang tinggi itu tentu letak buahnya lebih tinggi.

erkadang seseorang terlalu terobsesi meraih penghargaan dan mencari pencapaian tapi ia lupa, ketika sesuatu yang ia capai terlalu tinggi justru membuatnya jauh dari orang lain. Selayaknya dia pohon tadi,Pohon yang menjulang tinggi justru tidak terlalu bermanfaat bagi orang-orang sekitar daripada pohon yang tidak terlalu dia lebih bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya. Ketika panas terik ia bisa digunakan sebagai tempat berteduh dan ketika musim buah, buahnya lebih mudah dipetik oleh orang lain

Dalam hal ini bukan berarti kita tidak boleh mencari suatu pencapaian sebanyak dan setinggi mungkin. Namun alangkah baiknya pencapaian atau penghargaan yang kita pelajari dari sana dapat kita sebar luaskan ke masyarakat sekitar. Ilmu dari sebuah buku yang kita ajarkan kepada orang lain tentu lebih berarti daripada satu lemari penuh buku namun kita simpan untuk diri kita sendiri bukan?

Esensi dari hidup ini sebenarnya adalah bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Tak perlu terlalu mengejar pencapaian duniawi karna apa yang kita dapatkan di dunia tidak kita bawa ke liang lahat. Ketika kita memberikan manfaat bagi orang lain dan yang kita berikan terus dipergunakan oleh orang tersebut pasti juga menjadi aliran amal kebaikan yang tak pernah terputus bagi diri kita pribadi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE