#HipweeDaebak–Film The Closet dan Dahsyatnya Luka Seorang Anak.

Pelajaran dari film The Closet

2020 adalah tahun yang ajaib buat aku. Nggak ada angin, nggak ada hujan, aku mendadak nge-bucin Kim Nam Gil tahun ini. What an unexpected journey. Semua berawal dari drama "The Fiery Priest" yang aku tonton bulan Juni kemarin. Iya tahu, ini drama udah tayang dari tahun 2019. Tapi namanya juga baru nge-bucin, jadi ya aku telat nontonnya haha. Sejak saat itu, aku semangat banget nonton proyek-proyeknya Kim Nam Gil, termasuk beberapa filmnya.

Advertisement

Salah satu film Kim Nam Gil yang paling berkesan adalah "The Closet". Ini adalah film horor pertama Kim Nam Gil. Di sini, Kim Nam Gil berperan sebagai seorang exorcist (pengusir setan) bernama Heo Kyung Hoon yang disewa oleh Sang Won (Ha Jung Woo), seorang arsitek mapan. Nah, kenapa film ini jadi yang paling berkesan? Karena inti cerita film ini diambil dari luka seorang anak. Eh gimana, kok bisa? Nih aku jelasin.


Pertama-tama, Yuk Baca Dulu Sinopsis Film ‘The Closet’


Jadi, "The Closet" bercerita tentang Sang Won yang baru saja pindah ke sebuah rumah di wilayah yang sepi bersama putri semata wayangnya, Yi Na (Heo Yool). Keputusan ini diambil atas saran psikolog keluarga mereka demi menyembuhkan mental Yi Na yang terguncang setelah ibunya meninggal karena kecelakaan. Di rumah inilah semua cerita horor dimulai.

Advertisement

Sesuai judulnya, semua kehidupan hantu di film ini berpusat di sebuah lemari yang terletak di kamar Yi Na. Pas nonton, aku pikir hantunya adalah orang dewasa kayak di film-film yang pernah aku tonton. Tapi ternyata hantu utama di film "The Closet" adalah gadis kecil bernama Choi Myung Jin (Kim Shi A) yang memimpin hantu anak-anak lain.

Awalnya, hantu Myung Jin hanya menemani Yi Na main di kamar. Tapi lama kelamaan Myung Jin mengubah sikap Yi Na dari yang tadinya pendiam jadi galak dan berani melawan sang ayah secara fisik. Tak puas dengan itu, Myung Jin juga menculik Yi Na. Hilangnya Yi Na jelas membuat Sang Won panik. Dia langsung lapor polisi dan mengabarkan hilangnya sang putri di acara televisi. Tapi semuanya nihil, hingga akhirnya dia dipertemukan dengan Heo Kyung Hoon.

Advertisement

Kyung Hoon sebenarnya sudah berniat mendekati Sang Won sejak berita hilangnya Yi Na ditayangkan di televisi. Alasannya karena Kyung Hoon sudah lama berambisi mengusut kasus hilangnya anak-anak kecil di kota itu. Iya, kasus Yi Na bukan yang pertama terjadi di sana. Banyak kasus anak-anak yang hilang secara misterius di kota ini dan diduga pelakunya adalah Myung Jin.

Kyung Hoon juga secara tidak langsung adalah korban dari hantu Myung Jin. Ibu Kyung Hoon ternyata adalah seorang dukun yang pernah melakukan ritual pengusiran hantu penculik anak ini pada tahun 1998. Tapi sayangnya, saat itu ibu Kyung Hoon tak berhasil melakukan ritualnya dan akhirnya meninggal. Karena hal ini, Kyung Hoon bertekad untuk mengusut kasus penculikan anak oleh hantu ini.


Apa Hubungannya Film Ini Sama Luka Seorang Anak? Spoiler Alert!!


Myung Jin tidak sembarangan dalam melakukan misinya sebagai hantu. Kenapa dia memilih lemari, kenapa dia menculik anak-anak dan menjadikannya hantu. Semua ada alasannya. Dan alasannya adalah karena rasa benci kepada sang ayah dan lukanya sebagai seorang anak semasa hidup. Myung Jin dibunuh oleh ayahnya sendiri (Park Sung Woong) dengan cara dikurung di lemari dan dibiarkan menghirup asap beracun. Entah asap apa, tapi sepertinya asap yang berasal dari bakaran briket atau semacamnya.

Dan anak-anak yang diculik oleh Myung Jin semuanya memiliki luka yang sama. Semua anak yang hilang pernah mengalami kekerasan fisik dan verbal, serta pengabaian oleh orang tua mereka semasa hidup. Nah, Myung Jin juga menganggap Yi Na mengalami luka yang sama sehingga menculiknya. Yi Na memang sering ditinggal oleh sang ayah karena sibuk mengurus proyek. Ia juga sempat akan dikirim untuk mengikuti acara camping oleh sang ayah. Myung Jin lantas menganggap ini sebagai bentuk kebencian dan pengabaian Sang Won kepada Yi Na.

Anggapan ini kemudian dijelaskan lewat dialog Heo Kyung Hoon dengan Sang Won saat kembali dari persembunyian ayah Myung Jin. Dia menjelaskan bahwa Myung Jin berubah menjadi hantu yang jahat karena rasa bencinya kepada sang ayah semasa hidup. Kyung Hoon juga menyinggung soal sikap Sang Won yang selalu menganggap pekerjaan lebih penting daripada putrinya.


"Kebencian mengubahnya (Myung Jin) menjadi setan dan dia mengumpulkan anak-anak lain yang terluka. Semuanya masuk akal sekarang. Kau membenci Yi Na kan? Jujur saja sejenak. Bekerja selalu lebih berarti dari Yi Na dan kau ingin dia pergi," kata Heo Kyung Hoon. "Anak-anak memahami segalanya secara naluriah apakah seseorang benar-benar mencintai mereka atau tidak. Membelikan beberapa boneka tidak bisa menyembunyikan perasaanmu. Semua anak yang hilang memiliki persamaan. Mereka terluka oleh orangtua mereka."


Setelah mendengar pernyataan Heo Kyung Hoon itu, Sang Won jadi sadar akan sikapnya selama ini dan merasa bertanggung jawab untuk mengembalikan Yi Na. Akhirnya, Sang Won berusaha untuk masuk ke alam lain yang ada di balik lemari kamar putrinya untuk menyelamatkan Yi Na dengan bantuan ritual klenik Kyung Hoon. Berbagai adegan drama menyedihkan antara anak, ayah, dan ibu pun terjadi di sini. Menurutku, ini adalah inti dari film "The Closet".


Berkat Film Ini, Aku Jadi Tahu Soal Childhood Wound


"The Closet" mengajarkan ku soal dahsyatnya luka emosional pada seorang anak. Bahkan saat sudah meninggal pun, dia masih menyimpan luka itu dan bertekad untuk membalasnya. Karena hal ini aku jadi tergerak untuk mencari tahu tentang luka masa kanak-kanak atau kalau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Childhood Wound. Beberapa sumber menyebutkan ada lima Childhood Wound yang bisa berdampak sampai dewasa, yaitu pengabaian (abandonment), penolakan (rejection), penghinaan (humiliation), pengkhianatan (betrayal), dan ketidakadilan (injustice).

Sebagai orang awam, menurutku Childhood Wound yang dialami Myung Jin di film "The Closet" sepertinya adalah pengabaian dan pengkhianatan. Dia diabaikan oleh sang ayah semasa hidupnya dan justru dibiarkan meregang nyawa di dalam lemari di rumah mereka. Sang ayah juga membunuh ibu Choi Myung Jin saat itu. Kemudian dia juga mengalami pengkhianatan. Jelas Myung Jin merasa dikhianati oleh ayahnya sendiri yang justru membunuhnya, alih-alih menyayanginya seperti layaknya seorang ayah.

Dilansir dari situs Exploring Your Mind, orang yang pernah mengalami pengabadian di masa kanak-kanak cenderung takut akan kesepian dan perasaan ditolak. Jika dibiarkan, ketakutan ini akan menjadi penghalang untuk mereka melakukan hubungan sosial dengan lingkungan sekitar saat dewasa.

Menurut situs tersebut, luka karena diabaikan termasuk sulit disembuhkan. Tapi meski begitu, ketika seseorang yang mengalami luka ini mulai menyembuhkan diri, mereka tetap akan bisa melewati semuanya. Rasa takut akan kesepian pelan-pelan bakal menghilang. Semua dialog negatif dalam pikiran mereka juga akan berubah menjadi ucapan-ucapan positif dan penuh harapan. Jadi sembuh dari Childhood Wound itu tetap mungkin dilakukan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

treat people with kindness

CLOSE