#HipweeDaebak-Kim Ji Young Born 1982, Cerminan Psikologis Ibu Rumah Tangga Milenial.

Kim Ji Young, Born 1982 merupakan salah satu film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2019. Jung Yoo-mi sebagai pemeran utama menceritakan keseharian Kim Ji Young sebagai ibu rumah tangga dengan berbagai dinamika psikologis yang ia hadapi. Film ini memberikan gambaran beban yang dihadapi seorang perempuan setelah menikah di lingkungan yang berbudaya konservatif.

Advertisement

Sepuluh menit awal dari film ini sudah cukup untuk menguras emosi penonton melihat kesibukan seorang ibu dalam mengelola rumah tangganya. Film ini bisa dikatakan relatable dengan para ibu-ibu muda yang baru saja meninggalkan karirnya dan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Kewajiban dalam melayani suami, mengurus anak, mengelola keuangan, dan berinteraksi dengan lingkungan termasuk keluarga suaminya.

Bagian awal film ini menceritakan kisah Kim Ji Young sebagai ibu rumah tangga dengan satu anak yang melakukan pekerjaannya dari pagi hingga petang. Ada sebuah adegan yang menunjukkan bahwa Kim Ji Young sudah berusaha untuk menunjukkan peran istri yang maksimal namun tetap tidak dianggap oleh ibu mertuanya. Pun hal serupa terjadi di dalam keluarganya sendiri. Ayahnya nampak jauh lebih peduli terhadap adik laki-laki nya dibandingkan dirinya. Hal ini dikarenakan budaya konservatif di Korea Selatan yang lebih menghargai salah satu gender, dan ayah Kim Ji Young merupakan salah satu yang menerapkan budaya itu.

Titik pergolakan psikologis terjadi dalam diri Kim Ji Young nampak saat ia ingin melepas kepenatan rutinitasnya dengan bekerja paruh waktu di sebuah toko roti. Ia beralasan bahwa kesehariannya dalam mengantar dan menjemput anak serta mengurus rumah tidak akan terganggu dengan kegiatannya bekerja. Ketika hal ini tidak terwujud, mulai terjadi pergeseran emosional dalam dirinya. Depresi yang sejak awal menggerogoti Kim Ji Young secara mental mulai muncul ke permukaan dalam bentuk perilaku.

Advertisement

Data WHO menunjukkan bahwa depresi merupakan salah satu gangguan mental yang mengalami peningkatan dalam sepuluh tahun terakhir. Tak terkecuali depresi pada ibu rumah tangga. Depresi sendiri merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perasaan sedih atau emosi negatif yang mendalam dalam jangka waktu yang cukup panjang. Beberapa gejala depresi diantaranya adalah kecemasan berlebih, emosi yang tidak stabil dan rasa frustasi. Kim Ji Young dalam film ini digambarkan mengalami fase depresi yang cukup akut.

Berkaca dari apa yang dialami oleh Kim Ji Young, kehidupan seorang ibu rumah tangga di era milenial saat ini memang memiliki banyak tantangan. Perputaran informasi dalam media sosial bisa membuat seorang ibu rumah tangga merasa semakin rendah diri. Status update yang dilakukan oleh teman sejawat tentang karir dan keberhasilan bisa membuat emosi negatif mempengaruhi keseharian ibu rumah tangga. Adegan seperti ini ditunjukkan beberapa kali saat Kim Ji Young melihat atasannya dulu sudah memiliki kantor sendiri ataupun kumpulan pekerja yang sedang membeli kopi di sela pekerjaannya.

Advertisement

Puncak depresi seorang ibu rumah tangga bisa bermacam-macam. Dalam film ini ditunjukkan bahwa Kim Ji Young terkadang berbicara dengan suaminya tetapi seolah ia menjadi ibu ataupun kakaknya dengan tanpa sadar. Ada kecenderungan Kim Ji Young mengalami multiple personality disorder karena depresi yang dideritanya, namun hal ini tidak dijelaskan secara tersurat dalam film maupun buku yang menceritakan kisahnya. Hal ini bisa terjadi karena bagi Kim Ji Young, ibu dan kakaknya merupakan significant person yang cukup kuat dalam kehidupannya. Meskipun demikian, ada pula kasus dimana puncak depresi menjadi sebuah perilaku yang tidak diinginkan untuk terjadi.

Pada sepertiga akhir dari film ini, suami Kim Ji Young yaitu Jung Dae Hyun yang diperankan oleh Gong Yoo, menyarankan istrinya untuk mengunjungi psikolog/psikiater. Tersirat dalam beberapa sesi konseling bahwa emosi negatif yang ada di dalam diri Kim Ji Young nampak sudah menumpuk mengakibatkan perubahan pada perilaku dan ketidakstabilan emosinya. Hingga pada akhirnya ia menemukan cara untuk melepaskan emosi negatifnya tersebut secara perlahan dengan menerimanya.

Film ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk releasing stress maupun pembelajaran untuk mengenal diri lebih dalam, terutama bagi orang-orang yang merasa relate dengan tokoh utama. Emosi kita akan dikuras habis-habisan, namun ada banyak insight yang bisa kita dapatkan dan aplikasikan dalam hidup. Ibu rumah tangga di era milenial saat ini tentunya ada yang terpapar emosi negatif hasil dari kebosanan akan rutinitas sehari-hari, tekanan lingkungan, dan kerinduan akan kebebasan. Me time is a must. Tidak apa-apa bersikap egois sebentar untuk mental yang lebih sehat, karena menjadi bahagia itu penting.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE