#HipweePuisi-Kita pada Hujan

Puisi tentang kita kala hujan

Kita pada Hujan 

Sebisik senyum runtuh melaju larut – jadi cuma begitu 

Persis larung terbawa pergi ombak-ombak santai tanpa akhir 

Air turun dari awan-awan gelap 

Sengaja kamu hampiri aku yang sekarat bersamaan dengan larut senyum itu 

Pelukan di bawah rintik yang lama-lama jadi deras menghangatkanku 

Kamu tahu ini tak perlu tapi aku butuh 

Kita pada hujan adalah perkara saling memberi kebebasan 

Bukankah demikian? 

Tanya kami pada hujan setelah kami melepas pelukan 

 

 

Berteduh 

Waktu itu kamu bilang ingin makan mi ayam 

Aku mengiyakan dan sore setelah menumpuk penat kita berangkat 

Biasanya aku peka dengan panggilan alam : seperti "hei, akan turun hujan"

Anehnya karena mi ayam atau mungkin karena kamu aku jadi tak peka begitu

 

Mau tidak mau karena aku tak mematuhi laguku buat "sedia payung sebelum hujan" 

Belum sampai melihat pantat penjual mi ayam, kita kebasahan  

Kita menepi di toko yang punya halaman beratap galvalum 

Meski jadi berisik karena air jatuh bersentuhan dengan atap 

Berisik itu bukan halangan kita bercerita seru 

Aku mendengarkanmu dengan baik, tak mau ketinggalan informasi 

Begitupun aku berbicara dengan baik, tak mau kamu kehilangan hal menarik 

Sampai lupa harus mengisi perut dengan mi ayam 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka menulis, membaca, berkebun, dan beres-beres.