Timang Anakku Sayang
Lahir sebagai anugerah mahakuasa
Ibu akan menyambutmu dengan hadiah sabana kelembutan
Â
Besar, tumbuhlah besar
Ibu akan menyiramimu dengan kasih rasa hati
Â
Tertawa, gelaknya membahana
Ibu akan memastikan tawamu tak pudar dibilas air mulut rasa cerca
Â
Lari, genggam erat
Ibu akan mengajakmu berjalan-jalan melihat bukit kehidupan
Â
Timang, timang anakku sayang
Ingatlah selalu bahwa Ibumu ini selalu mencintaimu
Â
Timang, timang anakku sayang
Maafkan Ibumu yang banyak tanda kurangnya ini
Â
Mama
Sekali waktu tanganmu menengadah
Tuhan pun tersenyum dan mengutus para malaikat untuk mengabarimu kabar
Bahwa kamu telah ditunjuk oleh Tuhan sebagai pemelihara makhluk berjiwa
Â
Ruh ditiup maka hiduplah aku di dekatmu
Tertelungkup lemah di kegelapan
Bergerak kaku tak bersuara
Â
Namun tahukah kamu?
Aku selalu tertawa mendengar suara jenakamu
Dan menangis mendengar suara tangis paraumu
Â
Genap sembilan bulan di dekatmu
Tuhan dan para malaikat mengajakku melihat cahaya terang
Sembari menyodorkan surat kesepakatan
Maka lahirlah aku di dunia
Â
Dibekali raga yang kepayahan dan otak yang kebigungan
Aku pun mulai menangis kacau mengalahi alarmÂ
Mulai menyiksamu tanpa ampun
Dan lihatlah aku kini semakin menganggu harimu
Â
Mama
Mohon maafkan aku
Aku tahu, kalimat maaf ini tak mungkin cukupÂ
Meskipun daun pinus di penjuru dunia telah kupetik
Â
Mama
Terima kasih
Aku ketikkan setulus hati
Atas semua cinta dan pengorbananmu
Â
Mama
Mungkin aku tidak pandai merayu
Apalagi mengucapkan kata-kata manis ala film romantis
Namun ingatlah bahwa anakmu ini selalu menyayangimu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”