Ini Cantik Versiku. Bagaimana Denganmu? Yuk Jangan Ragu Punya Versi Cantik Ala Diri Sendiri!

Bergayalah tanpa menyusahkan diri sendiri

Hai! Pada cerita kali ini, aku akan ngebahas soal diri sendiri yang suka insecure, minder dan selalu membandingkan diri sendiri dengan penampilan orang lain. termasuk merasakan patah berkali-kali, sampai akhirnya sembuh juga sendirian. ga ada yang paham apa yang lagi dirasakan hari ini dan kemarin kecuali diri sendiri, bukan? Pernah mikir gini ga sih kalian? Ngapain cerita panjang lebar ke tokoh lain? Kalo ending-nya ga bisa ngubah situasi apapun. nggak ada yang benar-benar persis ngrasain sakitnya, nggak ada! Yang cuma bisa dilakukan adalah memendam, memendam dan memendam. Sampai akhirnya punya pikiran gini ngapain? buat apa? semua diceritakan akan terbuang tanpa alasan.. Gitu kurang lebih hehehe. (Lebih baik disini ye kan…..)

Advertisement

Oke next, jadi akupernah dipandang rendah oleh orang lain di luaran sana hanya karena aku yang berpakaian sederhana dan tertutup juga kemana-mana selalu pakai sandal jepit hehehe…(itu nyaman banget buatku). Lalu aku mencoba berpakaian yang menurut orang itu keren atau apalah, memakai pakaian yang sedang ngetrend saat ini tapi apalah daya aku yang tidak biasa menggunakan pakaian semacam itu sangat tidak nyaman sekali, sungguh…

Dan fisik, ya soal fisik di mana semua orang termasuk kaum hawa berlomba-lomba membeli  banyak produk kecantikan entah itu skincare atau make up. Namun tidak semua orang tidak mampu membelinya karena budgetnya yang cukup menguras seperti aku ini, menurut ku eman-eman. Tahu… perempuan itu harus cantik, namun cantik bukan hanya soal rupawan dan menawan bukan? Banyak manusia berlomba-lomba mencari produk kecantikan, walaupun mengorbankan lebih banyak pengeluaran tiap bulannya tanpa mikir panjang.

Pokoknya harus. Bukan hanya itu, ada juga persoalan tentang membanding-bandingkan struktur tubuh orang lain. Sebenarnya, ga akan pernah ada habisnya. Merasa kurang dan merasa tertinggal sangat jauh. Mencari celah kekurangan diri sendiri, jahat banget kan kadang?

Advertisement

Kalo standar kecantikan cuma dilihat dari orang lain ya mana pernah bisa puas melirik diri sendiri. Diri sendiri itu satu, limited edition. Perubahan itu jelas perlu. Ya karena pasti punya pemikiran gini, waktu terus berputar, alur cerita pasti berubah, masa iya gue gini-gini aja? Apalagi soal wajah, berat badan, tinggi badan, dsb deh. Oke fine, menurutku bagus banget punya pikiran untuk berubah lebih baik, setidaknya menguji diri sendiri bahwa ga boleh diem ditempat. Tapi, kalo maksain diri sendiri untuk kaya orang lain, yang banyak pujian, yang bisa dibilang hampir sempurna. Yang ada kita malah ga bisa bersyukur, ga bisa melihat diri sendiri yang kemarin. Ga bisa melirik diri sendiri apa aja yang udah dilakuin kemarin. Atau bahkan ga pernah sadar akan perubahan. Bahaya ga si buat isi kepala sendiri?

Cuma perlu ngomong ke diri sendiri bahwa kapasitas standar cantik itu banyak. Udah, ga usah maksain diri sendiri untuk menjadi bintang, ga perlu. Yakin sama diri sendiri emang tujuan dari awal. Kasih perhatian bahwa aku dan kalian itu cantik menurut versinya.

Advertisement


Oh dia cantik karena make baju itu,

Oh dia cantik karena make produk itu.


Ya, kalo gini terus jalan ceritanya kapan mau sampe garis finish. Bersyukur udah dikasih hidung, mata, dan rentetan lainnya. Ku ga nglarang soal perubahan, ga sama sekali. Cuma, jangan maksain diri sendiri untuk sama persis kaya alur cerita orang lain. Ujungnya ga pernah sama.

Zaman sekarang mah banyak orang cantik bertebaran kan? Tambah insecure pasti? Sama aku juga kadang mikir gitu. Kok aku masih kucel, kok orang lain engga? Apa ada yang salah ya dari ku? Aku mau diet biar make baju kaya dia, aku mau tinggi biar kalo pose makin cantik. Dan masih banyak pemikiran antah brantah lainnya. Hm, faktanya emang susah mengendalikan isi kepala sendiri.

Cantik nggak harus banyak pujian ga kok. kayaknya, yang paling penting 1 deh kalo diri sendiri udah beranggapan bahwa kita cantik luar dalem, udah rasa percaya diri terpancar. Walaupun bruntusan beranak pinak yang penting kalo bisa meluk diri sendiri hidup lo aman damai. Tanpa harus ngebanding-bandingi garis finish orang lain. Aku sih bodo amat, akan ada masanya sendiri, fokus belajar aja dulu.. ye ka heheheh

Sudah cukup sekian curahan hati dariku yang mencoba tampil percaya diri tanpa harus mendengar omongan orang luar sana yang tidak ada manfaatnya:)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Winny Alaisa Annadzifah IAIN Pekalongan Pendidikan Agama Islam

CLOSE