Inilah yang Membuat Indomie Tetap di Hati Masyarakat Tak Lekang Oleh Waktu~

Kenapa ya Indomie selalu jadi selera masyarakat

Perlu saya tegaskan terlebih dahulu bahwa tulisan ini bukan endorsement. Saya nggak dihubungi sama sekali oleh pihak Indomie. Bukan karena saya diehard-fans Indomie, sehingga tak mengakui kelezatan Mie Sedaap. Saya juga pernah mencicipi Mie Sedaap, kok. Hanya saja, saya harus mengakui kalau Indomie tetap di hati.

Advertisement

Memang Mie Sedaap punya cita rasa yang lumayan lezat. Saya akui itu. Tetapi ada hal tersembunyi yang dipunyai Indomie tetapi tak dipunyai Mie Sedaap. Bahwa seenak-enaknya Mie Sedaap, bumbunya bikin puyeng. Bau bumbu Mie Sedaap menyengat banget. Baunya nyaris mirip bau obat-obatan. Nggak percaya? Coba aja cium lagi. Saya sering mencium baunya, dan bukan cuma saya yang bilang bau bumbu Mie Sedaap mirip obat-obatan, tapi seluruh keluarga saya juga.

Saya yakin di hati masyarakat mie instan itu ya Indomie. Andaikan ada yang masih bersikukuh bahwa Mie Sedaap lebih enak ya silakan saja. Tetapi saya akan kasih tahu dulu ke kamu-kamu alasan kenapa Indomie lah yang selalu ada di hati masyakarat Indonesia daripada Mie Sedaap.


Indomie Hadir Lebih Dulu Daripada Mie Sedaap


Advertisement

Ini fakta historis. Indomie sudah ada semenjak 1972, sedangkan Mie Sedaap baru muncul sekitar tahun 2003. Hah! Baru tahu ya? Dulu ketika munculnya Mie Sedaap saya kok berpikiran bahwa kehadirannya cuma buat selingan saja. Supaya masyarakat yang bosan atau pengin variatif dalam memakan mie instan, Mie Sedaap bisa jadi pilihan lain. Namun, tetap bakal balik lagi memilih Indomie.

Mie Sedaap yang baru muncul tahun 2003 itu jelas tak bisa langsung menggusur popularitas Indomie yang telah nempel di hati masyarakat sejak 31 tahun sebelumnya. Sangat tidak mungkin produk seumur jagung mau ngalahin produk yang sudah bertahun-tahun menemani hari-hari sulit.

Advertisement


Kehadiran Warmindo


Warmindo itu bukan propaganda dan alat promosi. Justru mereka lah yang meminjam reputasi Indomie. Lah wong Indomie lahir lebih dulu ketimbang Warmindo, je! Warmindo itu nggak bakalan ada dan menjamur seperti sekarang ini kalau nggak ada Indomie.

Mau pakai Mie Sedaap? Baiklah, saya akan mencoba membayangkan semisal Mie Sedaap itu lahir sebelum Indomie, dan menginspirasi pembukaan warung mie instan. Sama sekali nggak pas. Kurang enak didengar dan disingkat. Warmindo kan cocok, Warung Mie Indo produknya Indomie.

Coba kalau Mie Sedaap? Jadinya Warmindap. Apaan Warmindap? Orang bakal salah memahami. Bukannya Warung Mie Sedaap, melainkan nanti dikira Warung Mie Endap-endap. Mau jual mie saja mengendap-endap. Dih~

Kehadiran Warmindo di beberapa sudut kota, terutama di daerah Jogja yang terlampau menjamur itu gunanya tak lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebab masyarakat terlanjur mencintai Indomie. Dengan merebaknya Warmindo, masyarakat tak perlu khawatir. Jadi mereka bisa menikmatinya kapan saja, di mana saja, dan dalam kondisi apa pun.


Indomie Kreatif Bikin Iklan, Tanpa Keluarin Biaya Banyak


Mie Sedaap memang kelihatannya lebih serius beriklan, apalagi sampai meminjam jasa Idola Korea, Siwon Choi sebagai brand ambassador segala. Sekilas keren sih, mewah, dan bisa menarik kaum-kaum penyuka Korean Idol. Tapi cobalah renungkan baik-baik. Bila perlu silakan kamu bertapa. Indomie nggak butuh Korean Idol karena apa? Iya sebab, Indomie sudah terlalu dicintai masyakarat. Saking cintanya, tanpa iklan pun masyakarat tetap akan mencarinya.

Nggak perlu biaya banyak untuk menyewa Siwon sebagai brand ambassador yang malah keliru menyebut Mie Sedaap menjadi Miesadaab. Duh, dikasih honor mahal-mahal, malah keseleo. Jika dalam iklannya Mie Sedaap masih butuh menampilkan wujud mie-nya, maka Indomie mulai meninggalkan gaya iklan kuno tersebut. Sungguh kreatif sekali Indomie ini.

Ingatkah betapa beraninya Indomie membikin iklan tanpa mie selama Bulan Ramadan? Ini kalau nggak sebegitu tenarnya produk, mana mungkin bagian periklanan dan promosinya mau bikin iklan begitu. Kreativitas iklan Indomie yang tak menampilkan mie saat siang hari di Bulan Puasa justru menuai banyak pujian, yang otomatis membuat Indomie semakin dicintai, disayangi, dan selalu dinikmati masyarakat.


Indomie Punya Lagu Pemersatu


Dari Sabang sampai Merauke…

Dari Miangas sampai Pulau Roti…

Indonesia Tanah Airku…

Indomie… Seleraku…

Begitulah kira-kira sepenggal lirik lagu "Indomie Seleraku" mahakarya musisi legendaris A. Riyanto. Lewat lagu yang telah banyak diubah aransemen dan liriknya itu, Indomie seakan mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat kita. Mie Sedaap apa punya?

Yang jadi andalan Mie Sedaap paling-paling cuma slogan "Jelas Terasa Sedapnya" doang. Dan slogan itu abstrak sekali bila dijabarkan apalagi dipahami, nggak menarik juga. Karena rasa sedap masing-masing orang tentu berbeda.

Nah, Indomie tak menonjolkan rasa pada tagline-nya. Hanya bermodal kalimat "Indomie Seleraku" berhasil menghipnotis masyarakat agar Indomie selalu menjadi seleranya.

Udah ah. Saya cuma ngasih empat alasan saja sudah kelihatan bahwa Indomie lebih kenamaan. Mie Sedaap boleh-boleh saja dibilang lebih enak, dengan bumbu yang kelewat mencolok baunya itu. Namun apalah hendak dikata, Indomie lah yang ada di hati masyarakat. Indomie Seleraku~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE