Jadi Dewasa? Siapa Takut! Demi Melatih Diri untuk Menjadi Pribadi yang Bertanggung Jawab

Detik demi detik, hari demi hari, tahun demi tahun kujalani hidup demi merajut impian. Impianku harus digapai bukanlah hanya sebatas angan – angan saja. Berusaha dan ikhtiar selalu mengiringi hidiupku. Rasa takut pun mengiringi setiap langkah hidupku. Berjalan di kesepian yang belum tahu kemana arahnya.

Advertisement

Sampai kapan kita akan menjadi beban keluarga? Hidup yang hanya bergantung pada orang tua. Hidup ini adalah pilihan. Yakni pilihan bagi setiap orang untuk menentukan tujuan hidupnya. Akan jadi apa besok? Akan seperti apa kehidupanmu besok? Renungan itu yang setiap hari menemani langkahku.

Dewasa tidak bisa diukur hanya dari usia saja. Namun dewasa dapat diukur dengan bagaimana proses pemikiran kita terhadap suatu masalah, bagaimana sikap yang ada pada diri, dan seberapa pengalaman – pengalaman yang telah dilaluinya

Mungkin tidak hanya aku, bahkan hampir semua dari kita memikirkan akan semua hal itu. Kita bukanlah lagi anak kecil yang hanya bisa bermain, merengek meminta mainan, tertawa riang kesana kemari tanpa ada beban. Tetapi kita adalah remaja menuju dewasa yang harus mengerti apa arti kehidupan sebenarnya. Penentuan pilihan hidup harus sudah terpikirkan mulai sekarang.

Advertisement

Menjadi dewasa tidaklah semudah membalik telapak tangan. Takut? Gelisah? Overthinking? Ya, benar adanya. Takut, gelisah, overthinking pasti selalu ada di setiap benak remaja yang beranjak dewasa. Namun, apakah kita bisa menghindari untuk tidak menjadu dewasa? Tidak. Semua orang pasti merasakan apa itu dewasa. Memang berat untuk dihadapi, namun siapa takut?

Overthinking selalu menemani sebelum aku terlelap di peraduan. Ketakutan menjadi dewasa selalu membayangiku di setiap langkah. Mempersiapkan diri dari sekarang haruslah dilakukan. Perkuat mental untuk menghadapi hari – hari yang akan datang dan masih menjadi misteri.

Advertisement

Mahasiswa merupakan contoh  fase merupakan dimana awal kita beranjak dewasa. Ada yang memilih kampus jauh dari kampung halaman lalu hidup sendiri. Ini merupakan salah satu bentuk menuju dewasa. Hidup sendiri dan jauh dari orang tua memang tidaklah mudah bagi beberapa orang. Ya, bisa dikatakan ini merupakan simulasi untuk memulai kehidupan pendewasaan.

Belakangan ini, selalu saja merasa takut gagal, takut tak seperti ekspektasi orang tua dan diri sendiri, takut mengecawakan orang di sekitar kita. Pilihan hidup untuk melangkah meraih masa depan harus dipikirkan matang – matang agar tidak salah mengambil keputusan.

Banyak sekali hambatan dan tantangan untuk menuju pendewasaan. Mulai dari  hal kecil sampai hal yang serius. Baik yang disadari maupun tidak. Contohnya yaitu bermalas – malasan. Memang ada kalanya kita harus beristirahat. Namun beristirahat bukan berarti kita menjadi bermalas- malasan

Meraih masa depan bisa dimulai sejak sekarang. Misalnya dimulai dengan hal kecil seperti menggunakan waktu sebaik mungkin. Seperti pepatah waktu adalah uang. 1 detik waktu akan sangat berharga dan berpengaruh untuk menentukan langkah selanjutnya. Janganlah sesekali untuk membuang – buang waktu dengan hal yang tidak bermanfaat

Bagi yang masih sering membuang – buang waktu dengan hal yang tidak ada manfaatnya, mulai sekarang marilah ubah kebiasaan ini sebelum semuanya terlambat. Memang kurasa ini tidak bisa instant, namun apa salahnya jika kita berusaha untuk merubahnya. Usaha dikit demi sedikit pasti akan membawa perubahan yang dituju

Sering kali merasa lelah dengan semua bayang – bayang kecemasan. Menjadi dewasa bukan sekedar hanya sebatas definisi. Belajar dari pengalaman mampu membuat kita menjadi sosok yang lebih dewasa. Dengan memperbaiki kesalahan kelam dan berubah menjadi diri yang lebih baik

Menangislah jika itu membuatmu lega. Menangis bukan berarti lemah. Menangis bukan berarti seperti anak kecil. Menangis bukan berarti cengeng. Tetapi menangis merupakan tanda bahwa kita kuat dalam menjalani lika – liku hidup ini. Bagaimanapun keadaannya, kita harus menghadapinya

Menjadi diri yang bertanggung jawab adalah salah satu cara untuk menjadi dewasa. Mengapa demikian? Karena bertanggung jawab merupakan kesadaran dari sendiri untuk menanggung segala konsekuensi dari apapun yang telah diperbuat. Memang hal ini terlihat sangat sepele, namun sulit bagi yang belum terbiasa

Tetaplah jadi diri sendiri. Jadilah diri yang mampu menerima segala kekurangan dan kelebihan yang ada. Meskipun banyak di luar sana yang tidak suka pada dirimu, biarkan saja. Biarkan saja mereka mencaci maki sepuasnya. Anggap saja hal ini adalah proses pendewasaan untuk mengetahui bagaimana sikap yang kamu lakukan untuk menghadapinya.

Tugas kita hanyalah fokus untuk menjadi diri yang lebih dewasa dari sebelumnya. Yang mampu mewujudkan segala impian dan dapat meraih masa depan sesuai ekspektasi orang tua. Membuat orang tua bangga itu suatu keharusan

Jadikan ini menjadi suatu tantangan bagi kita. Tak perlu risau akan kecaman dunia yang menghantuimu. Selagi kita mau berusaha dan berdoa, semua impian akan bisa terwujud. Entah itu cepat atau lambat. Semua itu hanya waktu yang akan menjawabnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Maba UNS