Jadikan Politik Sebagai Ajang untuk Saling Mendukung Dalam Mengembangkan Negara

Masih banyak lapangan yang membutuhkan kontribusi pemuda milenial

Politik yang diketahui secara umum adalah sebuah ilmu dan seni untuk memperoleh kekuasaan secara konstitusional maupun non-konstitusional. Menurut teori klasik dari Aristoteles, politik adalah  usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Dengan memahami konsep dan ilmu politik, kita dapat mengetahui sistem pemerintahan dan bahkan pintar bernegoisasi. Tanpa kita sadari banyak hal-hal positif dalam politik yang kita lakukan sehari-hari.

Advertisement

Namun, dewasa ini peran politik kian berubah. Tak lagi asyik dan dapat memberikan dampak yang hebat. Justru malah membawa sebuah malapetaka dan perpecahan secara masif di hadapan masyarakat. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat sisi kelam dalam ilmu politik. Akan tetapi kini diibaratkan bahwa tak ada lagi sisi positif dalam ilmu politik yang pada awalnya dapat membawa diri kepada sebuah puncak kesuksesan kini beralih fungsi untuk menjatuhkan orang lain, yang awalnya digunakan untuk sistem pemerintahan yang baik, namun kini digunakan sebagai alat dalam membentuk sebuah kekuasaan tak bertepi. Lebih parahnya lagi, politik sengaja digunakan untuk menyulut sebuah rekayasa sosial yang menyebabkan perpecahan antar umat dan berujung pada malapetaka.

Seperti yang kita ketahui di era industri 4.0 saat ini, semua berlaku serba online dan terkoneksi dengan dunia luas. Informasi apapun bisa diperoleh walau hanya sekedar politik. Hebatnya, akses tersebut dimiliki oleh semua kalangan. Jadi tidak menutup kemungkinan para generasi milenial yang memiliki segudang potensi mengetahuinya. Justru merupakan sebuah perkara yang baik ketika para milenial up to date mengenai pemberitaan dan isu-isu politik terkemuka. Hanya saja, kelabilan para generasi milenial dapat menyebabkan timbulnya pandangan yang salah kaprah dan menjerumuskan pada informasi yang belum tentu benar.

Oleh karena rasa keingintahuannya, generasi milenial akan terus mencari dan mencari mengenai keterkaitan politik yang tengah diikutinya. Tak hanya sampai disitu, isu-isu politik yang dianggap menuai perpecahan pun tanpa ia cari lebih dalam lagi, akan langsung dibagikan kepada rekan terdekat dan mencari opini yang sama hingga menimbulkan sebuah kelompok yang berpandangan sama. Disaat yang sama, orang yang lebih tua juga malah memberikan dukungan pada golongan-golongan yang dapat menyebabkan perpecahan tersebut. Ironisnya, hal tersebut akan berkaitan dengan agama, pekerjaan, dan juga pergaulan sehari-hari. Orang-orang cenderung akan perlahan menjauhi temannya yang tidak sejalan dengan ideologi politiknya. Mulai menjatuhkan satu golongan dan golongan lainnya. 

Advertisement

Ditambah dengan situasi politik yang tengah memanas menjelang pemilihan presiden nanti. Masing-masing dari individu akan mendukung keras jagoannya di panggung pilpres nanti, tidak lagi memperdulikan kebersamaan dan bahkan menghiraukan Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini menyebabkan fanatik buta, dan tak lagi sadar bahwa ini hanya sekedar sebuah pilihan bukan sebuah pertarungan hidup dan mati yang bahkan harus mengorbankan orang terdekat. Biarlah pilihan berbeda, namun tetap bersatu di bawah Ideologi Pancasila dan UUD 1945. Tidak menyulut kebencian dan perpecahan bahkan mencari-cari kesalahan untuk saling menjatuhkan. Tanggalkan semuanya hanya sebatas pilihan politik, bukan junjungan hidup dan mati.

Disisi lain, masih banyak lapangan yang membutuhkan kontribusi pemuda milenial. Indonesia membutuhkan banyak ide-ide kreatif dan juga manfaat yang dituai oleh pemuda milenial. Mengulurkan bantuan nyata kepada bangsa dan negara, tidak hanya sekedar berkoar-koar mendukung junjungannya dan menjatuhkan musuh politiknya. Pemuda milenial memiliki potensi yang luar biasa. Hendaklah membuka pikiran dan mata hati bahwa bangsa ini lebih membutuhkan kontribusi nyata tanpa memperdulikan cerita-cerita yang hanya menyulut perpecahan. Ingat dan terapkanlah selalu Pancasila, persatuan Indonesia. Indonesia akan maju, hanya jika kita bersatu. Jadikanlah politik sebagai ajang untuk saling mendukung dalam mengembangkan suatu negara lebih baik lagi, bukan ajang perebutan kekuasaan, dan bahkan saling menjatuhkan. Sudah bukan saatnya memberi tatapan sinis pada orang lain hanya karena permasalahan politik. Saatnya singsingkan lengan dan menebar senyuman untuk mewujudkan Indonesia aman dan Sustainable Development Goals.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE