Jangan Mudah Menerima Racun, Jika Belum Mampu Meracik Penyembuhnya

Jangan Mudah Menerima Racun

Dalam hidup racun sangat gampang didapatkan, datang sendiri atau kamu yang menjemputnya hadir di hidup.  Teman, pasangan, saudara bahkan keluarga inti mampu menjadi racun untuk kesehatan mental maupun fisik. Mulailah gampang membangunkan diri dari hal yang sebenarnya tak diterima oleh hati bahkan, apalagi logika. Kamu mampu menutup rapat kehadiran racun tapi sebenarnya tak mampu menyembuhkan. Jujurlah pada kesehatan agar bisa menjadi pribadi yang sangat sehat.

Advertisement

Bukan soal hidupmu bergantung padanya atau tidak, tapi juga tidak melupakan. Cukup jaga jarak komunikasi dan fisik. Tidak meninggalkan, beri kasih untuk menjelaskan apa yang dirasakan. Jangan menjadi terlalu lemah hanya karena merasa tak mampu menjalani tanpanya. Buka jendela hati dan mata, tatap sekitar bagaimana mereka memperlakukan.

Jangan terlalu naif. Semua bisa kamu dapatkan tanpa menunggunya. Pikirkan semua akan baik-baik saja meski butuh waktu karena racun mulai mengalir juga butuh waktu. Menyembuhkannya pun  membutuhkan treatment yang diciptakan sendiri. Tidak pribadi lain hanya diri sendiri yang bisa menciptakan penyembuh. Sosok yang hadir saat penyembuhan hanya sebagai penambah stimulus, pemegang resep tetap kamu.

Akal sehat memang sudah tidak mendominasi seluruh hati dan raga. Jika menyadari meskipun sudah terlanjur lama coba renungkan apa yang telah kamu dapat & tinggalkan dari racun. Kalau buruknya melebihi 60% sungguh memang kesehatan menjadi terancam rusak. Banyak kepala pasti sudah memberi gambaran hanya saja tertutup oleh hati. Kalaupun tidak ada yang memberi gambaran bukan tanda tidak ada racun melainkan tingkat kepedulian lingkungan perlu dipertanyakan.

Advertisement

Zona nyaman sangat memanjakan. Namun bukan berarti itu bukan racun, menganggap fisik baik-baik saja tapi dengarkan hati apa yang dirasakannya. Tidak ada yang tidak pintar hanya saja ada yang tertutup dan tak dicoba untuk dibuka. Senyaman apapun buka lah jendela agar silih berganti yang baik ataupun buruk mampu tersaring dan terbiasa. Terbiasa membaca mana yang bisa menjadi racun mana yang akan menjadi tamu tak diundang.

Peran sebagai pengingat cukup beritahu pakai hati karena yang terkena racun akan sulit menyerap logika. Berikan semangat bukan menjatuhkan, anggap sedang di posisi yang sama. Sedikit demi sedikit mulai memberi bantuan secara logika. Namun peran ini tidak seharusnya terus menerus karena jika tidak nyaman maka akan pergi. Pahami bagaimana menyampaikan agar bisa menjadi stimulus yang membantu.

Menyadarkan pengidap racun sangat sulit. Kamu sebagai yang terkena mulailah untuk memahami agar menjadi tangguh. Tangguh menyelesaikan resep penyembuh. Hidup akan menjadi banyak cerita yang bisa dijadikan resep jika terkena racun kembali. Kamu pasti mampu sadar dan menyembuhkan diri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE