Jangkrik: Fakta Menarik sebagai Makanan Populer dan Bernutrisi Tinggi

Jangkrik ternyata bisa jadi makanan alternatif yang punya banyak gizi

Jangkrik mungkin terdengar seperti serangga yang tidak biasa untuk dijadikan makanan. Namun, faktanya jangkrik telah lama menjadi bagian dari budaya makan di beberapa negara. Bahkan, jangkrik dianggap sebagai sumber protein dan nutrisi yang kaya, yang dapat membantu memerangi masalah kelaparan dan kekurangan gizi di berbagai belahan dunia. Meskipun dianggap sebagai makanan yang eksotis bagi sebagian orang, jangkrik telah menjadi pilihan makanan yang populer dan dapat ditemukan di berbagai restoran dan pasar di beberapa negara. Mari kita jelajahi fakta menarik tentang jangkrik sebagai makanan yang populer di luar negeri.

Advertisement

Jangkrik memiliki tubuh yang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala, thorax, dan abdomen. Tubuhnya dilengkapi dengan sepasang antena, dua pasang sayap, dan tiga pasang kaki. Jangkrik juga memiliki bagian mulut yang berfungsi untuk mengunyah makanan dan menjilat.

Kaki jangkrik terdiri dari beberapa bagian, termasuk coxa, trochanter, femur, tibia, dan tarsus. Setiap kaki memiliki cakar yang kuat untuk membantu jangkrik berpegangan pada permukaan yang licin. Selain itu, jangkrik memiliki sayap yang terletak di sepanjang sisi tubuhnya yang digunakan untuk terbang.

Jangkrik termasuk dalam ordo Orthoptera dan famili Gryllidae. Terdapat ribuan spesies jangkrik yang ditemukan di seluruh dunia, mulai dari daerah tropis hingga daerah beriklim sedang. Beberapa spesies jangkrik populer yang sering dijadikan makanan di beberapa negara adalah Gryllus bimaculatus, Acheta domesticus, dan Gryllodes sigillatus.

Advertisement

Jangkrik juga diklasifikasikan berdasarkan jenis kelaminnya. Jangkrik jantan memiliki antena yang lebih panjang daripada betina dan juga memiliki organ stridulasi yang digunakan untuk menghasilkan suara. Suara jangkrik digunakan untuk menarik pasangan, menakuti musuh, atau menandai wilayah kekuasaan. Jangkrik betina, di sisi lain, memiliki telur dan dapat menghasilkan lebih banyak jangkrik.

Jangkrik adalah sumber protein yang kaya dan nutrisi penting lainnya, seperti vitamin dan mineral. Satu ons (28 gram) jangkrik kering mengandung sekitar 13 gram protein, yang lebih tinggi daripada daging sapi dan ayam. Protein yang terkandung dalam jangkrik juga lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia, sehingga membantu meningkatkan efisiensi pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Advertisement

Selain itu, jangkrik mengandung lemak tak jenuh ganda dan asam lemak omega-3 dan omega-6, yang baik untuk kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Jangkrik juga mengandung vitamin B kompleks, seperti vitamin B12, riboflavin, dan niacin, yang berperan dalam metabolisme energi dan menjaga kesehatan sistem saraf.

Mineral penting yang terkandung dalam jangkrik adalah zat besi, seng, kalsium, dan fosfor. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel darah merah, seng penting untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh, dan kalsium dan fosfor diperlukan untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi.

Jangkrik juga rendah kalori dan tidak mengandung karbohidrat, sehingga cocok bagi orang yang ingin menjaga berat badan atau yang menderita diabetes.

Di beberapa negara, jangkrik bahkan diolah menjadi produk makanan lain seperti mi jangkrik dan keripik jangkrik. Dengan kandungan gizi yang kaya, jangkrik menjadi alternatif makanan yang menarik dan dapat membantu memerangi masalah kelaparan dan kekurangan gizi di berbagai belahan dunia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Biologist or Entomologist who like to share about insect world

CLOSE