#Jarakmengajarkanku Menyeruput Kopi Berdua Adalah Hal Terindah yang Kita Punya

Komitmen inilah yang membuat kita mampu bertahan kala kita mulai jenuh.

Hai, kamu, priaku di ujung sana

Advertisement

Entah sejak kapan kita saling mencuri waktu untuk saling menghubungi kala senggang. Berbagi cerita selepas pulang kerja menjadi candu bagi kita. Tidak terasa, sudah empat tahun kita bersama, terpisah jarak sejauh 1.750 kilometer. Komitmen yang terbangun tanpa di awali "penembakan" kadang membuat kita tertawa terbahak kala mengingatnya. Dan komitmen inilah yang membuat kita mampu bertahan kala kita mulai jenuh.

Jauhnya jarak membuat kita merinci kegiatan apa saja yang bisa kita lakukan kala bertemu. Dengan padatnya rutinitas pekerjaan dan aktifitas perkuliahan serta transportasi yang lumayan menguras dompet, membuat kita sepakat kita hanya bertemu satu tahun sekali.

Kita akan bertemu di kafe untuk sekedar melepas rindu sembari menyeruput kopi kesukaan kita. Kadang, aroma kopi pun dapat mengingatkan kita pada satu sama lain saat berjauhan. Tak jarang, kita juga melakukan olahraga bersama seperti jogging.

Advertisement

Meski jarak memisahkan, kamu yang begitu peduli dengan kesehatan akan selalu memastikan bahwa kondisiku dalam keadaan sangat baik. Kamu dengan rutin membangunkanku melalui telepon untuk melakukan ibadah Subuh dan mengingatkan untuk berlari keliling komplek.

Jarak ini terkadang sungguh menjemukan. Kita pernah lelah dan menyerah akan jarak. Menghabiskan hari-hari mengutuk jarak, mengutuk pengorbanan. Kita mulai saling menyalahkan siapa yang harus berkorban waktu untuk saling menjumpai. Kamu mulai merasa bahwa hubungan ini hanya berjalan satu pihak.

Advertisement

Namun kita kembali bersama saat keyakinan kembali menyelimuti jiwa. Banyaknya orang lain yang hadir dalam kehidupan kita dan terkadang secara terang-terangan meminta untuk menyerah juga menjadi cobaan tersendiri. Malam-malam kita banyak diisi dengan diskusi tentang bagaimana cara kita tetap kuat berjauhan meski gadis maupun lelaki datang menawarkan bahu untuk bersandar.

Namun, empat tahun bersama mengajarkan kita bahwa menyeruput kopi berdua adalah hal yang terindah yang kita miliki. Dan kita cukup bersyukur karena masih bisa bertemu dan mencuri pandang, menatap matamu dalam-dalam dan berharap segera kita sering pergi bersama karena mungkin saja ini adalah kali terakhir kita berjumpa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bir dil asla yeterli değildir

CLOSE