Jatuh Bangun Pekerja Keras yang Harus Kamu Tiru. Ini Kehidupan Henry, Pengusaha Perabot yang Eksis Hingga Kini

Barang-barang yang dipakai di rumah sehari-hari memang sangat diperlukan. Berada di Kalisari, Jakarta Timur, di sinilah Henry, bapak satu anak itu berdagang perabot.

Advertisement

Dia sudah berdagang perabot rumah tangga sejak 4-5 tahun yang lalu di ruko yang dimilikinya. Ia lebih memilih berdagang daripada menyewakan rukonya karena dia tahu banyak orang yang susah mencari perabot rumah tangga. Untuk itu ia menyediakan perabot yang selengkap-lengkapnya.

Ia memilih untuk berdagang di daerah perkampungan karena ia tahu daerah itu jauh dari mall atau supermarket yang menjual perabot lengkap dan murah. Ia mengaku membeli barang-barang itu cukup jauh dari agen perabot di daerah Cawing. Kadang barang-barang itu diantar ke tokonya, kadang dia yang pergi ke toko itu untuk melihat barang baru.

Dengan mencukupi kebutuhan keluarganya, ia menjadi semangat untuk tetap mempertahankan pekerjaannya ini.

Yang penting anak bisa makan, sekolah, udah cukup saya mah sebagai orang tua.”

Dengan anaknya yang terus memotivasinya untuk mempertahankan perkerjaannya ini, sampai sekarang ia masih berdagang.

Advertisement

Henry cukup senang dengan apa yang dia punya sekarang, karena baginya mengurus toko tidak terlalu ribet seperti usaha yang lain. Selain itu dengan modal sedikit dan untung yang lumayan banyak ia memilih berdagang perabot. Ia hanya bisa bersyukur dengan apa yang Tuhan beri kepadanya.

Henry tidak punya pekerjaan sampingan karena ia tidak punya waktu mengurus pekerjaan lainnya selain berdagang. Tetapi ia berencana memperbesar tokonya dan memperluas tokonya.

“Ini lagi nabung buat buka toko baru, nanti kalau sudah cukup baru kita buka lagi.”

Advertisement

Henry mengaku saat baru buka toko, banyak barang dagangannya yang hilang karena dicuri. Katanya pencuri-pencuri itu biasa beraksi dalam kelompok, yang satu mengambil perhatiannya dan yang satu lagi beraksi. Ia bilang tidak dendam dengan para pencuri itu, dengan seiring waktu ia sudah tahu bagaimana harus bertindak.

“Paling laku kalau sudah sore terutama saat awal bulan pada baru gajian, makanya saya beli barang itu pada akhir bulan buat siap-siap besoknya.” Kata Henry. Kalau tokonya sudah ramai, biasanya istrinya membantu dia karena tokonya yang lumayan besar.

Sebelum membuka toko ini, Henry hanya menyewakan toko yang ia punya. Setelah orang yang mengontrak rukonya pergi, ia berpikir untuk membuka usaha baru di rukonya itu. Pada awalnya ia berpikir membuka toko eceran, tapi tidak jadi karena di daerahnya sudah ada dua toko eceran yang jauh lebih besar dan lengkap darinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE