Jatuh Cinta Karena Allah, Bangun Cinta untuk Allah

Salah satu anugerah yang diberikan sang Pengcipta kepada manusia adalah perasaan. Rasa yang diberikan sesungguhnya takkan terjadi kalau bukan karena rahmat dari Allah SWT. Manusia mencintai lawan jenis karena wajah, fisik, kekayaan, keturunan, pendidikan ataupun karena nafsu. Jatuh cinta memang karunia Allah terbesar namun ikatan keimanan paling kuat ketika kita mampu mencintai seseorang karena Allah tetapi mampu menjaga batasan-batasan yang memang telah dilarang secara agama untuk kemurnian dari cinta yang sesungguhnya. 

Advertisement

Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta kita kepadanya. bagaimana kita duduk sejenak dan membayangkan kekasih kita dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta kita ini masih menggemuruh sedahsyat yang kita rasakan saat ini? Bagaimana jika nanti sudah menikah dan hidup berpuluh-puluh tahun lamanya bersama dengannya apakah rasa cinta kita masih sama, akankah kita tidak akan merasakan kejenuhan dan bosan kepada pasangan kita?

Bila kita terlanjur jatuh cinta kepada seseorang yang mana dalam perasaan ini kita belum terikat oleh ikatan yang suci antara suami dan istri, ada baiknya kita menguji kadar cinta kita sejauh mana kesucian dan dan ketulusan cinta kepadanya.

Tatkala hubungan yang dijalin atas unsur dasar cinta akan tetapi dilarang oleh agama maka ketahuilah sesungguhnya itu bukanlah cinta akan tetapi nafsu dan rayuan setan belaka. Setan senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk melakukan segala cara membuat kita mengdurhakai Allah, dengan merayu dan membuat kita hanyut oleh badai asmara.

Advertisement

Dengan mencintai seseorang karena Allah dan untuk Allah maka kita seharusnya taat akan perintah Allah, niatkan cinta yang indah ini untuk beribadah kepada Allah untuk membuat kita lebih dekat denganNya. Sebagaimana syair yang pernah disampaikan oleh Imam Syafii "Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang, maka Allah timpakan kepadamu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia, maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNya"

Maka dari point yang bisa kita ambil teman-teman sekalian mencintai seseorang yang sangat kita kagumi saat ini adalah perwujudan dari anugerah yang diberikan oleh Allah SWT, akan tetapi tergantung dari pada kita dalam menyikapinya. Akankah kita memilih untuk mengutarakannya sekarang dan terbuai oleh gejolak-gejolak asmara yang dijalin dengan rayuan setan hingga mengdurhakai dan melanggar perintah Allah atau kita mampu untuk bertahan tetap memilih suci dalam penantian hingga dipersatukan dengan seseorang yang kita idamkan dalam tali ikatan suci pernikahan. Ketika cinta dilandasi niat karena Allah, maka cinta itu tidak akan pernah sirna.


Saat Allah mencintaimu, Dia akan meletakkan cintamu dihati seseorang yang cintanya layak untuk kamu miliki.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini