Jejak Boedi Oetomo, Organisasi Cikal Bakal Peringatan Hari Kebangkitan Nasional

Selamat Hari Kebangkitan Nasional Indonesia!

Pemerintah Indonesia telah menetapkan hari nasional yang bukan hari libur dalam Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Menyatakan bahwa sejak 1959 pada tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional, atau disingkat Harkitnas.

Advertisement

Dikutip dari beberapa sumber, Kebangkitan Nasional berawal pada tanggal 20 Mei 1908, merupakan hari di mana rakyat Indonesia mulai memiliki kesadaran dan semangat nasionalisme, serta rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi. Inilah yang melatar belakangi kebangkitan nasional yang ditandai  dengan lahirnya organisasi Boedi Oetomo. Organisasi yang awalnya bergerak dibidang pendidikan dan sosial budaya ini pertama kali digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudiro Husodo, dan didirikan oleh Dr. Soetomo serta para mahasiswa STOVIA, yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Organisasi yang telah mendirikan sejumlah sekolah bernama Budi Oetomo ini, awalnya beranggotakan orang-orang dari kalangan atas suku Jawa. Namun organisasi Boedi Oetomo mengalami beberapa fase perkembangan yang mengakibat organisasi ini merubah haluan menjadi organisasi yang lebih mengarah pada politik. Tahun 1920, organisasi ini mulai menerima anggota dari masyarakat biasa, yang menjadikannya organisasi pergerakan rakyat. Lalu tahun 1930, ia mulai membuka keanggotaannya untuk seluruh rakyat Indonesia. Seiring berjalannya waktu organisasi Budi Oetomo berubah menjadi organisasi yang bersifat nasionalisme dengan cita-cita ingin membuat Indonesia merdeka.

Terbukti  dengan adanya Tugu Kebangkitan Nasional yang berada di Solo, atau yang biasa masyarakat Solo sebut tugu lilin karena bentuknya yang menyerupai lilin. Tugu yang dibuat pada tanggal 20 Mei 1993 atau 25 tahun setelah organisasi Boedi Oetomo berdiri ini, menandakan agar rakyat Indonesia segera bangkit dari penjajahan Belanda pada masa itu. Kepala Dinas Cagar Budaya Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Pemkot Solo, Mufti Raharjo pernah mengatakan bahwa tugu ini dibangun oleh para pejuang yang mengikuti Kongres Indonesia Raya I di Surabaya, setelah itu mereka ke Solo dengan membawa tanah dan air dari masing-masing daerahnya lalu dikumpulkan mejadi tugu tersebut.

Advertisement

Menurut beberapa sumber juga mengatakan, bahwa awal dari kebangkitan nasional sebenarnya ditandai oleh berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Haji Samanhudi merupakan orang yang mendirikan Sarekat Dagang Islam di Solo tersebut. Awalnya Serikat ini berdiri untuk menyaingi pedagang cina pada waktu itu. Setelah itu pada tahun 1960 berkembang menjadi organisasi pergerakan, yang kemudian merubah nama menjadi Serikat Islam.

Hingga sampai saat ini Hari Kebangkitan Nasional Indonesia masih tetap diperingati dan pada tahun 2019 ini, telah diperingati Hari Kebangkitan Nasional Indonesia yang ke-111.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE