Jika mereka yang punya pacar, merasa hidupnya bahagia. Malam minggunya berwarna dengan keceriaan, jauh dari kata hitam kelam tak berwarna. Ulang tahun tak kelabu, selalu ada ingatan indah sebagai hadiah dari orang istimewa. Bahkan jika ada tugas kuliah, beban itu tak terasa berat sebab ada sosok yang menemani untuk tetap terjaga.
Memang manis, memang romantis. Ada sosok yang rela membuang waktu, berkorban tenaga, dan mendermakan kebahagiaan hanya untuk kita. Dan semua itu bersumber dari rasa cinta. Lalu, bagaimana dengan jomblo? Apakah kaum ini tak bisa bahagia karena mereka tak punya sumber kebahagiaan yaitu pacar?
Salah. Alasan mengapa orang tak mau pacaran atau lebih memilih hidup menjomblo, tak hanya ada satu dua, tapi bermacam-macam. Ada yang memang tak mau menanam luka di masa muda untuk masa depan, ada yang tak mau pemborosan menjadi gaya hidupnya karena ingin pergi kesana-kemari bersama kekasih, ada juga yang memang tidak tertarik bahkan merasa jijik dengan dunia perboetjinan. Banyak macamnya. Tapi ada satu hal yang tidak bisa dihindari. Meskipun jomblo kebanyakan dipandang berprinsip dan sangat tak ingin dekat-dekat dengan percintaan, tapi sungguh mereka tetap manusia yang punya hasrat untuk mencintai. Inilah poinnya. Mungkin ada yang mudah jatuh cinta, dan pasti ada juga yang susahnya minta ampun untuk mencinta.Tapi walaupun begitu, semua orang pasti merasakan bagaimana rasanya mencintai seseorang, dan ingat itu sungguh manusiawi.
Problematikanya adalah satu. Bagaimana jika dia yang kita cintai tak ingin dicintai? Hati patah, pikiran kacau, tubuh melemah, jiwa meronta-ronta. Belum lagi jika dia mencintai yang lain, auto ingin bunuh diri. Mengunci diri di kamar, tak mau makan, tak mau lakukan apapun selain meratapi nasib ditemani ranjang hangat dan bantal empuk yang mau menampung derita dengan suka rela.
Murung berhari-hari, senyum pun mendadak menjadi mahal. Ini bisa saja terjadi jika kita terlalu dalam menaruh perasaan cinta pada si dia. Dan menyatakan cinta terlalu terburu-buru bisajadi menjadi kesalahan besar.Â
Maka, jadilah jomblo yang santai tapi serius. Tak masalah jika kita mencintai orang lebih dari satu, seratus orang pun tak apa. Memang itulah senangnya menjadi jomblo, bebas mencintai siapa saja, tanpa menyakiti siapapun. But remember the key! Tolong simpan perasaaan kita, pendam sedalam-dalamnya, jangan biarkan siapapun tahu. Jika dia yang kita cintai mencintai seseorang lainpun, itu bukan hal yang harus dikeluhkan. Jangan tiba-tiba melabrak dan marah-marah ke dia kalo dia yang kita cinta malah cinta sama orang lain. Itu sangat nggak bagus. Bcz, that's the point.
Sensasi mencintai yang hanya bisa dirasakan oleh jomblo adalah ketika kita mencintai seseorang dan kita tahu bahwa ternyata dia mencintai orang lain. Hati kita sakit, rasanya trecep-trecep kayak mau retak. dan gregetnya, kita pengen marah tapi gabisa hanya karena tertahan sama satu pertanyaan, "aku siapanya dia?".
Sedih? Buat apa terus-terusan! Kamu akan bahagia! Cukup percaya itu. Karena jika nantinya, kamu tidak ditakdirkan bersama dengan orang yang kamu inginkan, setidaknya kamu akan ditakdirkan bersama orang yang menginginkanmu. Stay happy ya, Mblo!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”