Kapan Terakhir Kamu Tersenyum? Ingatlah Bahwa Kamu Berhak untuk Bahagia

Ketetapan terindah

Pribadi indah nan sederhana menjanjikan keteduhan kasih sayang yang suci. Meski pun engkau tidak sebaik Khadijah atau selembut Fatimah, tapi percayalah, kamu bisa berusaha untuk mencoba menjadi ke duanya dalam satu waktu. Jangan pernah berputus asa  dan menyerah. Pribadimu sudah lebih dulu baik. Kini tinggalah kamu tingkatkan tentang kesabaran dan rasa syukur atas setiap nikmat yang telah diberikan-Nya.

Advertisement

Kamu berhak untuk bahagia, dengan cara apa pun yang bisa membuatmu bahagia secara utuh. Atas segala ketentuan dari-Nya, bahagia yang diperoleh tanpa berlebihan. Karena memang, segala sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik. Sewajarnya lah dalam bersikap, cukupkan setiap keinginan untuk ambisimu dengan realita dan kesungguhan. Banyak dari mereka yang hanya sekedar ingin untuk memiliki sesuatu atau menjadi sesuatu, tanpa pernah berkomitmen atas suka dan duka yang harus dijalaninya nanti.

Kita milik-Nya, dulu, kini, dan selamanya. Jalan takdir-Nya tak pernah salah, ikutilah dengan tangan terbuka, jangan pernah satu kali pun kita salahkan atau pilihan-pilihan yang telah ditentukan-Nya. Allah tentu berhak menentukan arah bagi kita di kehidupan saat ini, dan juga kehidupan yang akan datang. Menerima dengan ikhlas, dan menjalaninya dengan penuh ikhtiar. Semoga kita selalu berada di dalam ridho-Nya.

Surga itu bukan murah, dan bukan mudah untuk kita dapatkan. Karenanya akan begitu berbahagia jika kita yang mendapatkannya. Insya Allah, jika Allah ridho, Allah akan mudahkan segalanya. Berdamailah dengan takdir-Nya, sikapi keseluruhan dengan senyuman yang nyaman. Hingga akhirnya kita akan paham, bahwa segala perkara yang terjadi memang telah tertulis di Lauhul Mahfudz. Sekecil apapun, bahkan sehelai daun yang jatuh oleh angin telah tertulis dengan tepat.

Advertisement

Kapan terakhir kamu tersenyum? Jika tidak bisa menjawab karena akhir-akhir ini kamu sering bersedih karena cintamu pergi, tentu harus ada yang perlu diperbaiki. Ketahuilah, tidak semua hal melulu tentang cinta pada pasangan. Masih ada cinta yang selalu menerimamu dengan segala kekurangan. Cinta-Nya, keluarga, para sahabat, dan teman temanmu yang sempat kau tinggalkan. Ingatlah hari-hari indah yang pernah terukir tidak ada beban, penuh keramahan, tangan yang menyambut dan cinta yang abadi.

Tersenyum adalah tanda dari kebahagiaan, Bersyukurlah maka kamu akan bahagia, namun sering dari kita bertanya mengapa bahagia tidak kunjung datang juga? Jawabannya mudah saja, kamu tidak bahagia karena kamu kurang bersyukur. Tapi bagaimana caranya untuk bersyukur? Bersyukur terasa sulit dilakukkan untukku.

Advertisement

Latihlah rasa syukur itu, dengan cara selalu berfikir bahwa semua yang ada pada kita adalah pemberian, bersyukur tentang apa yang telah kita miliki. Setelah itu ia memberikan alasan lagi kalaulah sulit untuk bersyukur ketika selalu dihadapkan dengan sesuatu yang tidak diinginkan. Sebenarnya yang sulit itu adalah egomu, hanya ego kamu yang tidak menginginkannya. Itulah musuh sekaligus penghalang kebahagiaan terbesarmu, yaitu egomu snediri. Sesuatu yang sangat sulit untuk dihadapi.

Setiap pelangi bisa mengingatkan kita akan keindahan Ilahi. Apa yang membuat kita tidak bahagia itu ada dalam diri kita, bukan dari luar. Dan itu adalah ego kita, yang sangat egois dan hanya fokus pada diri kita sendiri. Sesekali lihatlah dunia luar, tidak hanya kita yang selalu menginginkan semua hal. Mereka pun ingin memiliki sesuatu, dan yang kita tidak tahu adalah mungkin mereka menginginkan makanan yang biasa kita makan setiap hari, atau kendaraan yang selalu menemani ke mana pun kita pergi, dan juga pakaian yang rajin diganti setiap hari. Jika kita menyadari keadaan mereka, apakah masih ada perasaan untuk menginginkan sesuatu yang lebih dan lebih lagi?

Akan lebih baik jika keinginan kita yang lebih itu adalah untuk orang lain, bermanfaat kepada masyarakat, dan membantu sesama. Namun jika keinginan lebihmu itu hanya untuk konsumsimu sendiri, tidakkah kamu terlalu egois? Jika itu terjadi, maka jelaslah bahwa kita telah kalah oleh ego diri kita sendiri.

Jika kamu ingin bahagia, tak ada siapa pun dan apa pun yang bisa menghentikanmu. Pun dengan jika kamu memilih untuk tidak bahagia, tak ada siap pun dan apa pun yang bisa menghentikanmu. Dan akhirnya ini adalah pilihan. Tergantung kamu ingin memilih yang mana, bahagia? atau tidak bahagia? Sepenuhnya pilihan itu ada di tanganmu.

   

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pekalongan - Jawa Tengah

CLOSE