Karena Semua yang Ada di Dunia Itu Fana, Berani Mencintai pun Harus Siap Kehilangan Tiba-tiba

Risiko jatuh cinta

Bahkan ketika kamu merasa hatimu sudah pulih dan cerita itu hanya kenangan saja, akan ada hari di mana kamu sangat merindukannya. Seseorang yang sangat kamu cintai, seseorang yang sangat kamu miliki dalam hidupmu dan seseorang di mana kamu ingin menghabiskan sisa umurmu bersamanya, tapi dia juga adalah orang yang sama yang tidak pernah bisa kamu miliki. Bahkan seolah rasanya cintamu tidak pernah cukup buatnya, dan rasa rindumu adalah rasa yang tidak pernah berbalas olehnya.

Bahkan saat bumi ini dipenuhi kerumunan berbagai jenis wajah manusia, ada hari tidak terduga di mana kamu menemukan seseorang yang sungguh persis dengan dia yang tidak pernah bisa kamu miliki. Dari caranya berpakaian, dari bentuk jemari tangannya, dari caranya berbicara, semua membuatmu semakin merindukan nya. Walau kamu tahu, dia yang sesungguhnya tidak pernah lagi meninggalkan jejak kabar, bahkan hanya melihat seseorang yang mirip dengannya. Sungguh membuatmu lagi-lagi terjerumus dalam rindu yang paling terlarang itu, dan sungguh menyesakkan dada.

Mencintai berarti berani kehilangan, mencintai juga berarti berani untuk merindukan walau dia yang kamu rindukan tidak pernah lagi merasakan hal yang sama. Dan ketika kamu sungguh-sungguh mencintainya, kehilangannya adalah hal yang berat untuk dijalani, bukan karena kamu tidak mampu atau terlalu takut untuk berdiri sendiri, tapi karena kamu pernah menitipkan seluruhnya isi hatimu disana, dan saat dia pergi, dia juga membawa semua hati yang pernah kamu berikan.

Ya, ketika kamu mencintai, kamu tidak pernah tahu, hingga kapan dia bisa menemanimu sepanjang perjalanan hidupmu, sampai di mana dia akan tetap menggandeng tanganmu seperti awal kalian bertemu. Karena hati manusia adalah laut terdalam yang tidak pernah seorang pun tahu persis sejauh apa dalamnya rasa cinta itu.

Menyesakkan, ketika hanya bisa melihatnya dari kejauhan, bahkan selalu bertanya sendiri bagaimana kabarnya atau apa yang sedang dia lakukan sekarang. Padahal dulu kamu yang paling tahu persis dimana dan sedang apa dia yang katanya mencintai kamu itu.

Menyedihkan, ketika apa pun tentangmu tidak lagi jadi prioritas dalam hidupnya. Ketika kamu tidak bisa lagi membagikan semua canda dan cerita bahagia padanya seperti dulu. Ketika bukan kamu lagi yang ada mengisi hari-harinya seperti dulu.

Sungguh ketika kamu ingin sungguh merelakannya pergi dari hidupmu, ketika kamu ingin berbagi dengan seseorang yang baru, sedikit banyak yang kamu idamkan adalah semua sisi bagian dari dirinya yang dulu. Kamu ingin semua hal yang dulu yang bisa membuatmu nyaman, dan merasa diinginkan seutuhnya.

Dan ada hari di mana kamu hanya ingin dia saja. Seberapa pun dia sudah melukaimu, mengabaikanmu, yang kamu mau hanya tetap dia. Walaupun kamu saat ini punya sejuta senyuman manis yang bisa kamu bagi dengan seseorang yang baru, jauh di sana, di hatimu yang paling dalam, yang mungkin tidak pernah kamu sadari, dia yang sudah pergi, adalah yang paling sebenarnya kamu ingini.

Karena kamu tidak pernah tahu, kapan saat dia yang kamu cintai akan pergi, tentu kamu mungkin tidak akan pernah siap. Kamu akan selalu ingin mencintainya lebih dari hari kemarin sebelum kalian berpisah, selalu ingin bisa mengucapkan maaf, mengatakan bahwa kamu mencintainya dan mengupayakan apa pun yang terbaik agar dia tetap ada di sampingmu; ya, seandainya waktu bisa diputar dan bisa dihentikan, yang kamu butuhkan hanya dua puluh empat jam agar bisa menatapnya lagi. Juga menghentikan waktu di saat itu, agar selalu bisa melihatnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka rintik hujan juga aroma hijau pegunungan sambil menantikan dia yang digariskan semesta untuk menua bersama dalam tiap kesederhanaan perhatian & hangatnya sebuah pelukan.

Editor

une femme libre