Kebiasaan-Kebiasaan Buruk yang Dapat Menghadirkan Pandemi Baru

Berbagai Kebiasaan Buruk sebagai Bentuk Penyebaran Peyakit

Beberapa hari yang lalu tepatnya pada tanggal 17 November 2020, tercatat bahwa pandemi COVID-19 telah melanda dunia selama 1 tahun dengan kasus pertama terjadi di Wuhan, China. Di Indonesia sendiri kasus pertama COVID-19 terjadi pada 1 Maret 2020 yang diderita oleh seorang ibu dan anak perempuannya yang diduga tertular oleh turis asal Jepang yang sempat berkunjung ke Indonesia. Telah satu tahun masyarakat dekat dan dibatasi oleh pandemi ini, dapat dikatakan juga bahwa tidak ada satu negara pun yang benar-benar dapat mengendalikan dan menghilangkan virus ini di negaranya.

Advertisement

Pandemi merupakan istilah untuk tingkat penyebaran penyakit yang paling tinggi, pandemi juga merujuk pada suatu penyakit yang sudah menyebar secara cepat dan merata ke seluruh dunia dengan tingkat infeksi yang tinggi. Istilah pandemi pertama kali disematkan untuk penyakit Flu Spanyol pada tahun 1918 yang setidaknya menjangkiti 500 juta orang diseluruh dunia, secara ‘sempit’ dalam mengkaji pandemi  akan melibatkan masyarakat, perilaku/kebiasaan, dan penyakit menular.

Dalam hal ini masyarakat berperan sebagai subjek dan objek, dengan artian masyarakat yang menyebabkan pandemi dan masyarakat juga yang merasakan akibat dari pandemi. Berbagai perilaku/kebiasaan merupakan faktor penting dalam memperparah dan menekan pandemi tersebut, sedangkan berdasarkan sejarah dan memang begitu faktanya bahwa penyakit yang paling berpotensi menjadi pandemi adalah penyakit menular baik kontak langsung maupun tidak langsung.

Penyakit menular umumya disebabkan oleh bakteri dan virus, kedua mikroorganisme inilah yang paling memungkinkan untuk menyebar dan bermutasi menjadi bentuk yang lebih infektif ke tubuh manusia. Mikroorganisme tersebut menginfeksi dalam bentuk partikel membuat manusia tidak waswas dengan kehadirannya. Kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat dunia, dibawah ini, nyatanya semakin mempermudah bentuk penyebaran dari penyakit yang bila disepelekan akan mengakibatkan pandemi baru.

Advertisement

 

Tidak mencuci tangan

Advertisement

Tindakan ini dianggap sebagai hal yang sepele dan sudah sering kali diadakan upaya penyuluhannya meskipun masih banyak yang tidak menerapkannya, tangan yang memiliki fungsi untuk memegang suatu benda dapat mempermudah tingkat penyebaran suatu penyakit maka diperlukan tindakan pencegahan dalam bentuk mencuci tangan. Mencuci tangan seharusnya dilakukan pada saat sebelum makan, sebelum menyentuh bagian sensitif tubuh, ataupun sesudah memegang hal kotor. Kementerian kesehatan Indonesia telah memberikan penyuluhan mengenai langkah-langkah mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, yaitu:


  1. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.

  2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.

  3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.

  4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.

  5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.

  6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bilas dengan air bersih dan keringkan.

 

Tidak memasak makanan dengan baik

Makanan seperti sayur-sayuran dan daging-dagingan sering sekali menjadi perantara bagi suatu penyakit sebelum menginfeksi manusia, bakteri dan virus yang berada di dalam makanan tersebut sangat berbahaya jika sampai masuk ke tubuh manusia. Di berbagai negara memakan makanan mentah dianggap sebagai suatu hal yang wajar seperti di Jepang, Thailand, dan negara-negara Eropa yang memakan daging dengan tingkat kematangan yang rendah. Namun, sebaiknya agar menghindari memakan makanan dengan cara tersebut karena akan timbul keraguan dalam kematangan dan kesehatannya. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyarankan untuk memasak makanan dan air di suhu 650C, sedangkan pada unggas dan makanan sisa di 750C dengan tujuan menonaktifkan virus dan bakteri di makanan tersebut.

 

Tidak adanya batasan dalam kontak dengan sesama

Manusia sebagai makhluk sosial memang membutuhkan manusia lainnya dalam menjalankan aktivitasnya. Namun, dalam bersosial pun manusia  memerlukan batasan-batasan agar terhindar dari suatu penyakit. Maksudnya kebiasaan-kebiasaan seperti pergaulan bebas, pemakaian handuk dan alat suntik bersama, bahkan dalam kondisi yang ekstrem kebiasaan berkumpul untuk menemui seseorang saja dapat mempercepat penyebaran dari suatu penyakit. Bentuk pencegahan yang dapat dilakukan selain menahan diri, yaitu dengan menggunakan alat kontrasepsi, hanya memakai barang-barang pribadi dan tidak meminjamkannya, dan memakai masker dapat menekan angka penyebaran dari suatu penyakit.

 

Sanitasi yang buruk

Maksudnya tindakan, seperti penempatan jamban yang tidak tepat, membuang kotoran manusia atau hewan, dahak, batuk, dan bersin secara sembarangan dapat mempercepat penyebaran dari suatu penyakit dan mengurangi nilai estetika dari suatu hal. Di dalam kotoran-kotoran tersebut mengandung berbagai bakteri dan virus yang apabila sampai mengenai atau bahkan tertelan oleh manusia akan mengakibatkan manusia tersebut menjadi sakit. Pengawasan akan hal itu perlu dilakukan terhadap manusia ataupun hewan, upaya pencegahan dari hal tersebut memerlukan adanya peran dari pemerintah dalam mengelola tata letak wilayahnya dan memperbaiki sanitasi lingkungan di wilayahnya, tak luput peran masyarakat penting untuk mengerti dan menghilangkan kebiasaan buruk tersebut dengan tujuan memutus rantai penyebaran dari suatu penyakit.

 

Pembaca perlu mengingat bahwa bakteri dan virus dari suatu penyakit itu ada di mana-mana dan perilaku/kebiasaan manusia yang menjadi salah satu cara penyebarannya maka pembaca perlu mengerti bahwa yang dapat diubah dan dihilangkan adalah kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut selama kebiasaan buruk tersebut masih diterapkan maka bentuk bakteri atau virus apa pun akan dapat menjadi suatu pandemi baru yang kembali mengancam masyarakat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE