Keluarga, Akhirnya Akan Menjadi Tempat Kamu Untuk Pulang

Komunikasi antara orang tua dan anak

Pernah membaca sebuah quotes “No Place Like Home” dengan makna tidak ada tempat ternyaman selain rumah. Tapi, ungkapan ini tidak berlaku sepenuhnya untuk beberapa orang. Karena yang disebut rumah tidak selalu memberikan kenyamanan. Kenapa? Tentunya banyak faktor mengapa rumah tidak dapat diartikan secara harfiah yakni nyaman.

Advertisement

Keluarga adalah lingkungan pertama seorang anak untuk mempelajarai banyak hal. Karena disitulah anak akan berkembang dan mengerti untuk mempelajari segala sesuatu pertama kalinya. Dari pertama kalinya mngucapkan kata “ibu” dan “ayah” keluarga adalah komponen pertama yang mengajarkan anak untuk mempelajari hal-hal dasar dalam bertahan hidup.

Bagaimanapun juga keluarga selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak, baik dari segi makanan, pakaian, perilaku, bahkan pendidikan anak sebagai penunjang masa depan. Peran orang tua sangat signifikan untuk mempengaruhi tumbuh kembang dengan value masing-masing untuk diterapkan.

Nah, dari sini orang tua kerap memaksakan ambisinya, tanpa memberikan konfirmasi ataupun pilihan. Hal tersebut menyebabkan anak bersikap defensive karena pada dasarnya anak ingin mengexplore kemampuan agar menjadi passionnya karena tidak sedikit anak yang kesusahan dalam menemukan minat dan bakatnya.

Advertisement

Sebagai keluarga, hendaknya orang tua dan anak memiliki komunikasi karena komunikasi yang baik tidak akan saling menyakiti satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi adalah kunci untuk membuat hubungan yang harmonis. Segala sesuatu yang didiskusikan bersama maka kesepakatan akhir akan lebih bisa diterima oleh satu sama lain.

Tanpa komunikasi dua arah, akan membuat anak merasa tidak dicintai. Tidak jarang juga anak menyalahkan diri sendiri karena mengalami kegagalan atau tidak mencapai harapan orang tuanya. Hal ini dapat membuat anak terkekang dan sulit dalam mengambil keputusan serta anak dapat menjadi stress karena respon orang tua yang tidak memberikan support.

Advertisement

Kedekatan emosi juga sangat perlu dibangun sejak dini antara orang tua dan anak agar anak mau berbagi dan tidak perlu bersikap canggung pada orang tua. Kadang ketika anak tumbuh dewasa, orang tua merasa hubungan keduanya menjadi asing dan hanya berinteraksi seperlunya ketika di dalam rumah. Orang tua ingin anak menceritakan aktivitas dan keluhannya, tetapi jika kedekatan emosi tidak dibangun maka anak akan merahasiakan apa yang mereka rasakan. Mungkin pada akhirnya orang tua tidak tau apa yang menjadi problem bahkan life crisis anak.

Banyak anak yang mimpi-mimpinya tidak terwujud karena larangan orang tua dengan membunuh mimpi itu lewat cacian.  Toxic parent is real, bahkan pada keluarga yang lengkap. Toxic parent bisa terjadi atas ambisi orang tua sebagai contoh ketika orang tua belum puas dengan apa yang ia raih dimasa muda sehingga memberikan beban itu untuk anak. Biarkan anak memilih, they have their own life. Meskipun orang tua lebih lama menjalani hidup, belum tentu keputusannya benar. Biarkan anak belajar dari kesalahan agar dapat memperbaiki diri, because that’s life.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

an ordinary girl who like writing and try new things. Daydreamer and socially awkward.

CLOSE