Kenapa Selalu Wanita yang Disalahkan Atas Keputusannya?

Wanita bisa sendiri tanpa lelaki

Kebanyakan orang indonesia saat ini masih menganut patriarki, dimana selalu laki-laki yang memutuskan, dan suara wanita tidak diperhitungkan. Jika kamu masih bingung coba saja kamu lihat keluargamu, pasti keputusan terakhir jatuh padah ayah bukan?

Advertisement


Wanita sebenarnya bisa melakukan apa saja, banyak potensi di diri mereka, tapi sayangnya wanita itu selalu dipandang sebelah mata, dan biasanya dianggap hanya sebagai "beban" di pekerjaan.




Jika kamu lihat di Indonesia juga kebanyakan yang memimpin masih laki-laki, di antara Presiden saja hanya ada 1 wanita saja yang pernah memimpin Indonesia, dan itupun dengan waktu yang terbilang singkat 2001-2004. Saat kepemimpinan wanita, yaitu Megawati Soekarnoputri banyak keberhasilan yang telah diraihnya, contohnya mendirikan KPK, tapi yang namanya manusia, dia juga tidak luput dari kesalahan, adapula kegagalan saat kepemimpinannya. Lalu apakah setelah Megawati masih ada lagi seorang wanita yang menjadi pemimpin Indonesia? Salah satu Mentrri yang pernah menjabat dan disayang oleh semua orang di Indonesia adalah Menteri Kelautan, wanita Indonesia yang masih disayangkan karna tidak lagi menjadi Menteri Kelautan. Ibu Susi pudjiastuti sangat kuat mempertahankan laut indonesia.


Kenapa wanita selalu dituntut untuk hanya menerima tanpa harus melawan, selalu di nomor duakan perasaannya, selalu disakiti baik batin maupun fisiknya.


Advertisement

Banyak contoh kasus dimana saat wanita menjadi korban pemerkosaan, tapi malah dinikahkan dengan pelaku pemerkosanya, kenapa seperti itu?

Apakah kehormatan seorang wanita hanya dilihat dari KEPERAWANAN saja? kenapa orang-orang tidak memikirkan psikis wanita yg diperkosa itu?

Advertisement

Apakah jika menikahkan korban dan pelaku masalah terselesaikan? Semudah itu kah?

Pernakah kalian berpikir jika seandainya kalian terkurung bersama seekor predator ganas di suatu ruangan, dan apa yang akan kalian lakukan? Pasti ingin kabur atau bertarung dan membunuh satu sama lain bukan?


Apakah menjadi seorang wanita itu hina?

Saat kita butuh yang namanya keadilan kita malah tidak diperdulikan

Dan wanita selalu saja diremehkan, pedahal wanita itu kuat dan multitasking.


Saat sudah menikah, masih banyak wanita yang tetap berkerja, mereka bisa mengurus anak dan suaminya maupun pekerjaannya, lalu bagaimana dengan laki-laki? Tentu saja mereka hanya bisa bekerja, tanpa mementingkan urusan pekerjaan rumah, karna notabennya pekerjaan rumah adalah urusan wanita. 

Kenapa saya berani bilang jika seorang lelaki tidak bisa mengurus rumah dan tidak cekatan?

banyak contohnya, misalkan saja saat bercerai, laki-laki akan menikah lagi mencari ibu sambung untuk anak-anaknya, mereka membutukan bantuan seorang wanita karna tidak bisa mengurus anak-anaknya, waktu mereka banyak dihabiskan untuk bekerja. Berbeda dengan wanita yang bisa keduanya, mereka bisa mengurus anak-anak dan tetap bisa menghandle pekerjaannya. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE