Kisah Miris Dunia K-Pop yang Belum Diketahui Penggemar Indonesia

Ternyata menjadi idol tidak seindah yang kita bayangkan

Kebudayaan negara asing mulai masuk ke Indonesia karena perkembangan zaman dan globalisasi. Salah satunya adalah Korean Pop (K-Pop) yang merajai Indonesia bahkan di kawasan Asia. Para idol K-Pop sangat popular dan selalu tampil dengan ceria di mata para penggemar terutama di Indonesia. Mereka tampak sempurna dengan wajah cantik, kehidupan mewah, dan penggemar yang banyak. Kehidupan ini tidak didapat hanya dalam semalam. Para idol K-Pop mendapatkan popularitas yang besar harus rela menjalani masa training yang berat. Para trainee harus memenuhi semua aturan yang ditetapkan. Mereka bisa ditendang kapan saja dari agensi jika tidak mematuhi aturan tersebut. Permintaan agensi pun terkadang tidak masuk akal.

Advertisement

 

Cerita yang selama ini Terbungkam

 

Advertisement

Terdapat kisah pilu yang mereka sembunyikan demi para penggemar. Seorang trainee yang tidak ingin disebutkan namanya menceritakan hal ini agar orang-orang memahami lebih banyak tentang sisi gelap industri K-Pop. Para trainee yang tiga di antaranya dibawah umur, pergi ke bar untuk bertemu dengan beberapa investor dimana mereka dipaksa menuangkan minuman untuk mereka. Anggota grup tercantik akan diajak keluar dan mengajak untuk 'bermain' dengannya, bahkan menawarkan uang. Karena anggota tersebut menolak, investor tersebut marah dan mengancamnya dengan mengatakan ia dapat memanggil anggota lainnya. Akibatnya, anggota yang tidak memiliki ponsel atau uang ikut bersamanya ke sauna, dimana akhirnya dipaksa untuk tidur dengannya. Ketika dia bangun, dia meninggalkan 100 dolar AS atau setara Rp1,4 juta dan berpesan akan menemuinya.

 

Advertisement

Tindakan asusila adalah perbuatan atau tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma atau kaidah kesopanan yang saat ini cenderung banyak terjadi di kalangan masyarakat. Seperti kasus yang menimpa trainee tersebut sudah melanggar aturan asusila. Tidak pantas jika agensi meminta mereka melakukan hal seperti itu. Agensi seharusnya melindungi trainee dari kejadian yang tidak terduga. Trainee pun tidak mau menyuarakan kejadian ini hanya karena takut. Namun, menurut beberapa penggemar K-Pop di Indonesia, kita tidak bisa menilai semua agensi itu jahat. Banyak agensi yang melakukan pekerjaannya dengan sangat professional memperlakukan trainee dan artisnya dengan baik. Contohnya SM Entertainment yang menaungi banyak artis besar seperti Girls Generation, EXO, dan Super Junior.

 

Ketidakmungkinan yang Mungkin

 

Menurut penggemar K-Pop yang lain terdapat motif lain yang membuat trainee berbicara seperti itu. Trainee tersebut mungkin sudah lelah dengan perjuangannya untuk menjadi idol K-Pop. Karena, sebagai seorang trainee atau peserta, kegiatan dimulai dengan bersekolah dari pukul 6 pagi sampai 7 malam. Setelah itu, mereka harus memulai pelatihan sebagai seorang peserta di agensi hingga pukul 11 malam. Bagi peserta yang berasal dari luar Seoul, diwajibkan untuk pindah ke Seoul. Agensi akan menyiapkan asrama atau apartemen untuk mereka semua. Ini pastinya berat untuk anak belasan tahun, harus tinggal jauh dari orang tua, terlebih mereka yang bukan dari luar Korea. Jangan membayangkan apartemen yang mewah untuk para peserta ini, tapi faktanya mereka tinggal di apartemen kecil yang kadang harus ditinggali bersama. Sehingga, Ia memilih melayani investor kaya dan memutarbalikkan fakta dengan mengatakan bahwa agensi yang menyuruhnya melakukan hal tersebut.

 

Meskipun sudah diketahui sisi gelap dunia K-Pop tetapi penggemar di Indonesia tetap mengidolakan idol K-Pop. Bahkan, masih banyak penggemar Indonesia yang ingin menjadi seperti mereka. Tulisan ini memberitahukan penggemar Indonesia yang tetap ingin menjadi idol K-Pop untuk tetap berhati-hati dalam memilih agensi.

 

Oleh:

Dini Falah, Yuli Vransiska Dewi, Halimatul Azizah

Mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE