#PuisiHipwee Reggae, Kopi Jos, Vespa Tua, Selfie, dan Puisi

Puisi adalah teriakan demonstran yang lantang

Reggae

Ketipung reggae menuntun. Nyaring Bob Marley mengalun. Tubuhku meliuk mengayun. Pikiranku mereuntuk tertegun.

Raggae menuntunku menari. Dalam dendang riuhnya ilusi. Ketipung mendengung tinggi. Menyentak menghentak lagi.

Reggae mengawang melayang. Iramanya riang nan menantang. Suaranya lantang mengumandang. Dengan reggae aku bergoyang.

Cibinong, 11 Oktober 2019

Kopi Jos

Gelap merayap di Malioboro Yogya. Juga di jalan sebelahnya. Lalu aku langkahi rel kereta.

Malam belum benar-benar kuyup. Mas Agus masih meletup-letup. Ketika kopi jos aku hirup.

Tamu-tamu duduk lesehan. Di emperan toko berhimpitan. Aku lihat lalu lalang kendaraan.

Pelayan membakar arang. Bara merah membayang terang. Kuhirup kopi jos menerawang kenang.

Arang membara lepas. Dimasukkan ke dalam segelas kopi panas.Seperti hidupku lalui ujian ganas.

Cibinong, 11 Oktober 2019

Vespa Tua

Vespa tua milik kawanku. Jadi situs sejarah masa lalu. Teronggok beku melintas waktu. Menjelma rindu jadi saksi bisu.

Vespa tua di suatu masa. Menderu melaju jadi teman setia. Susuri lorong, gang, dan jalan raya. Bawa asa dan rindu senantiasa.

Vespa tua meniti hari sepi. Pesona purba merekat hati. Meski membatu tak jua berlari. Kenangan lama selalu terpatri.

Cibinong, 11 Oktober 2019

Selfie

Satu tangan memegang hape terarah. Kepada diri sendiri sambil terperangah. Bertingkah sambil tersenyum sumringah.

Memotret wajah dan tubuh. Dengan hati bergemuruh riuh. Bersandar pada pandang berlabuh.

Mengagumi diri sendiri. Atau memuja kengkuhan nurani. Bersama narsis yang kian menjadi.

Bergaya untuk dirinya. Memuaskan egonya. Menjulang di dunia. Di antara gemerlap dan kumuh kita.

Cibinong, 11 Oktober 2019

Puisi

Puisi adalah gemuruh gelombang di lautan. Puisi adalah gelegar guntur di kala hujan. Puisi adalah gemericik di pancuran. Puisi adalah gemulai angin di perkampungan.

Puisi adalah zikir bunga anyelir di taman. Puisi adalah rintih pohon jati di hutan. Puisi adalah dendang pohon teh di perkebunan. Puisi adalah puja pohon pepaya di pekarangan.

Puisi adalah ringkik kuda di padang sabana. Puisi adalah derik jengkerik di malam gulita. Puisi adalah kaok burung gagak di pohon kelapa. Puisi adalah lolong serigala di malam purnama raya.

Puisi adalah nyanyian petani di pematang. Puisi adalah tangis gadis di rembang petang. Puisi adalah teriakan demonstran yang lantang.Puisi adalah lengking muazin kala maghrib menjelang.

Cibinong, 11 Oktober 2019

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis dan pensiunan guru SMP di DKI Jakarta. Dengan suka hati menulis artikel, cerpen, dan puisi di media massa cetak, media online, dan media sosial. Menulis buku puisi Mik Kita Mira Zaini dan Lisa yang Menunggu Lelaki Datang (2018). Selain itu, juga menulis buku nonfiksi Strategi Menulis Artikel Ilmiah Populer di Bidang Pendidikan sebagai Pengembangan Profesi Guru (2018) Tinggal di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.