Kuliah di FK Berat Banget Nggak Sih?

Realita kuliah di kedokteran

Dari sekian banyak calon mahasiswa dan mahasiswi di bumi pertiwi, pasti tidak sedikit yang menginginkan kuliah di jurusan ter-favorite ini. Tentunya, tidak sedikit juga yang menimbang-nimbang kesulitan berkuliah di fakultas kedokteran. Sering muncul perkataan, "kuliah di FK sulit banget nggak sih? takut nggak kuat". Tidak salah. Pada kenyataannya memang tidak mudah. Kalau minta pendapat saya, saya juga setuju dengan pernyataan kuliah di fakultas kedokteran itu susah. Bahkan, untuk masuk ke jurusan tersebut saja sudah susahnya minta ampun. Persaingannya sangat ketat. Namun, bagaimana sih kehidupan mahasiswa fakultas kedokteran yang sebenarnya? Apakah benar-benar sesulit itu? Disini saya akan menceritakan pengalaman saya selama hampir setahun menjadi mahasiswa pre-klinik.

Advertisement

Untuk memasuki fakultas kedokteran, banyak upaya yang sudah saya lakukan. Dengan tingkat persaingan yang sangat tinggi dan terbatasnya jumlah mahasiswa yang dapat diterima, saya sangat beruntung mendapat kesempatan berkuliah di jurusan ini tahun lalu. Usaha kita memang harus banyak dari awal, setelah masuk pun kita tidak berhenti berusaha. Sebagai mahasiswa kedokteran, kita mengusung konsep long life learner. Sesuai artinya, kita akan belajar seumur hidup. Maksudnya adalah kita belajar terus-menerus sampai akhir hayat sejalan dengan perkembangan manusia. Pastinya di bidang kesehatan selalu ada penemuan baru. Kita harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan tersebut, dan bahkan kita juga bisa turut andil dalam hal itu. Akan tetapi, ketika masih menjadi mahasiswa baru, kita tidak perlu terlalu memikirkan ini, karena jalan kita masih panjang.

Hal yang perlu ditanamkan sejak awal memasuki dunia perkuliahan ini adalah kita harus rajin. Pintar saja tidak cukup. Biasanya, awal masuk perkuliahan, ada momen shock dulu. Tiba-tiba diberi materi yang banyak, ada ujian tiap bulan, selalu ada pre-test dan post-test ketika hendak praktikum lab, dan lain lain. Belum lagi semester awal masih ada ospek yang melelahkan. Tenang, semua mahasiswa baru juga pasti begitu kok, kamu tidak sendiri. Tanpa disadari, semua itu tiba-tiba akan berlalu.

Di fakultas kedokteran, ada sistem blok tiap semesternya. Sistem blok ini merangkum mata kuliah yang perlu dipelajari dalam satu bloknya. Makanya, kita tidak perlu nge-war mata kuliah untuk KRS. Semester awal, masih tahap pengenalan. Materi di blok semester awal mencakup dasar-dasar yang perlu kita pahami untuk semester kedepannya. Sebisa mungkin, pertahankan nilai yang baik, karena semakin lama, materi yang perlu dipelajari akan semakin sulit.

Advertisement

Mata kuliah yang diberikan akan sejalan dengan praktikum lab yang ada dalam blok tersebut. Biasanya, sebelum praktikum akan ada pre-test untuk menilai pemahaman kalian tentang materi yang akan dipraktikumkan. Lalu, di akhir akan ada post-test untuk menilai pemahaman kalian setelah dilakukan praktikum. Ketika di akhir blok, akan ada responsi tiap lab. Bila fakultas lain ada UTS dan UAS, di fakultas kedokteran ada ujian blok. Ujian ini akan diadakan tiap akhir blok, dengan materi yang sudah dipelajari dalam satu blok tersebut. Bila ada tiga blok dalam satu semester, berarti ada ujian blok tiga kali. Banyak bukan tesnya?

Ada juga yang disebut dengan SGD atau Small Group Discussion. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok. Kemudian, ketika jadwalnya SGD, kita akan diberi kasus dan kita harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait kasus. Kita dilatih untuk bisa memecahkan kasus agar ketika sudah menjadi dokter, kita bisa memahami kasus yang sebenarnya. Pada tahun pertama, ada SGD, memasuki tahun kedua atau semester 3, berganti menjadi tutorial. Tutor berbeda sistem dengan SGD. Jika SGD pertanyaannya sudah disajikan, sedangkan tutor pertanyaannya dari kita sendiri. Yang berarti kita harus bisa mengembangkan pertanyaan berdasarklan kasus.

Advertisement

Selain kuliah materi, SGD ,dan praktikum lab, ada yang namanya skills lab. Skills lab ditujukan untuk melatih ketrampilan mahasiswa dalam hal klinis, atau yang nantinya akan berhubungan langsung dengan pasien. Pada akhir semester, akan ada tes untuk menguji ketrampilan tersebut, yang dinamakan OSCE atau Objective Structured Clinical Examination. Ujian ini bermaksud untuk mengevaluasi dan mengetahui sejauh mana ketrampilan mahasiswa fakultas kedokteran dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari. Hal inilah yang biasanya ditakuti banyak orang. Jujur, memang bikin deg-deg-an, apalagi langsung berhubungan dengan manusia asli yang menjadi pasiennya. Untuk hal ini, kita memang perlu banyak-banyak latihan.

Saya tekankan lagi, menjadi mahasiswa kedokteran perlu rajin. Seperti yang sudah saya jabarkan di atas, banyak ujian yang perlu kita lewati. Akan tetapi, bukan berarti kita tidak boleh bersantai. Waktu luang itu pasti ada. Kita bisa memanfaatkan waktu luang tersebut untuk berorganisasi dan mencari relasi yang banyak, atau kita juga bisa healing. Ketika masuk organisasi, jangan lupa, ada kewajiban kuliah juga. 

Poin lain yang perlu diterapkan adalah kita perlu pandai mengatur waktu. Dengan kesibukan kuliah, dan kemungkinan ada hal lain, misalnya kegiatan organisasi, kita perlu mengatur waktu sebaik mungkin. Jadwal perkuliahan kedokteran ini padat, padat sekali malah. Jadi, kita harus bisa mengontrol kegiatan-kegiatan yang dilakukan agar tidak keteteran dalam perkuliahan juga. 

Nah, segitu aja nih. Kalau ditanya lagi, kuliah di kedokteran itu sulit ngga sih? Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Sulit, karena banyak materi yang harus bisa dikuasai dalam waktu yang sempit. Mudah, ketika kita sudah bisa mengatur waktu dengan baik dan menikmati belajar. Perkuliahan ini pasti akan terasa tiba-tiba sudah lewat saja. Saran saya yang terakhir, jangan lupa untuk mencari relasi, karena hal itu sangat penting baik sekarang maupun kedepannya. Semua mahasiswa kedokteran adalah kawan seperjuangan, jadi bangunlah relasi yang baik sehingga dapat menciptakan lingkungan yang nyaman untuk kita belajar!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini