Lakukan 5 Tips Ini Setidaknya Memperkecil Kemungkinan Suamimu Diambil Pelakor

Setidaknya Berusahalah Membahagiakan Pasanganmu

Di hari-hari terakhir ini perbincangan soal pelakor sudah sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia. Julukan yang diberikan untuk wanita yang merebut suami orang. Yah, ini memang sudah sangat banyak terjadi dalam kehidupan pernikahan saat ini. Tidak sedikit keluarga yang hancur karena hadirnya pelakor yang mengganggu keharmonisan hubungan suami istri. Maka berikut tips yang bisa kamu lakukan. Tips ini memang tidak menjamin suamimu tidak akan tertarik kepada pelakor, tapi setidaknya bisa memperkecil kemungkinan suami mu jatuh ke pelukan pelakor.

Advertisement

1. Buat suamimu nyaman di rumah

Rumahku istanaku, jadikanlah suamimu merasa senyaman mungkin di rumah. Jangan sampai suamimu tidak betah tinggal di rumah. Ada baiknya masaklah makanan kesukaannya, ketika dia pulang kerja suguhkan makanan itu, maka dipastikan dia akan senang. Jangan coba-coba ketika suamimu pulang kerja, kamu cemberut, apalagi ketika setoran suamimu kurang, tetap berikan senyuman untuk suamimu. Tetap layani dia dengan baik, bila perlu temani dia dan dengarkan keluhannya.

2. Hormati suami mu sebagai kepala keluarga

Advertisement

Suami adalah kepala bagi keluarga. Bagaimanapun keadaan suamimu, jangan sepelekan dia. Selalu perlakukan dia layaknya kepala keluargamu. Jaga nada bicaramu, berbicaralah dengan sopan meski ada alasan untuk berkata kasar. Jangan mengambil keputusan sendiri, hargailah suamimu ketika kamu ingin melakukan sesuatu. Tanyakan pendapat suamimu ketika kamu ingin membeli sesuatu. Sering sekali masalah ini menjadi pemicu persoalan di keluarga.

Terlebih ketika barang yang ingin kamu belikan itu bukan sesuatu yang sangat primer. Sebab suamimu adalah orang yang sangat bertanggungjawab dengan seisi rumahmu. Bayangkan saja, jika seorang atasan di kantor tidak kita hargai, kita membuat kebijakan sendiri tanpa diketahui atasan, maka tentu dia akan marah-marah, barangkali dia akan memecat kamu.

Advertisement

3. Jangan terlalu berpihak kepada keluargamu

Seorang wanita yang sudah menikah, maka otomatis dia meninggalkan orangtuanya dan keluarganya. Jangan kamu mengabaikan kepentingan suamimu demi kepentingan keluargamu. Setelah kamu menikah maka tanggungjawabmu juga berubah. Tanggung jawabmu sepenuhnya untuk keluarga barumu. Jangan terlalu mendengarkan perkataan orangtuamu, apalagi kalau perkataan itu berlawanan dengan keakuran keluargamu.

4. Sayangilah mertuamu

Setelah menikah maka orangtuamu bukan hanya orangtua yang membesarkanmu, mertuamu juga adalah orangtuamu. Bahkan kamu harus lebih sayang dengan mertuamu. Karena orangtua yang kamu tinggalkan juga mempunyai menantu yang akan menyayanginya. Hampir semua laki-laki yang ketika memilih calon istrinya adalah mencari wanita yang akan menyayangi mertua. Percayalah, semua laki-laki tidak akan keberatan untuk mengambil makanannya sendiri ketika melihatmu sibuk menyuapi ibunya.

Suamimu akan sangat bahagia ketika melihat istrinya sangat akrab dengan ibunya yang menjadi mertuamu. Suamimu juga akan kecewa ketika kamu hanya menyayangi suamimu, sebab bagi laki-laki, merupakan sebuah kebahagiaan ketika dia mampu memberikan menantu yang baik bagi ibunya. Jadikanlah kepentingan mertuamu adalah prioritas yang utama dalam hidupmu, maka suamimu juga akan sangat memprioritaskanmu.

5. Jangan terlalu sering berkunjung ke rumah orangtuamu

Ketika kamu memutuskan menikah, berarti kamu juga sudah memutuskan untuk meninggalkan segala kenyamanan yang ada di rumah orangtuamu. Bagaimanapun nyamannya kamu disana sebelum menikah, semua itu harus kamu lupakan. Kamu tidak akan mungkin lagi bisa kembali kesana seenaknya. Kamu harus menerima rumah barumu sebagai tempat untuk berjuang bersama dengan suamimu.

Jangan bandingkan rumah orangtuamu dengan rumah yang kalian tempati dengan suamimu. Percayalah, jikalau kamu akur dengan suamimu dan selalu mendukung, kalian akan mampu membangun rumah yang lebih besar dari itu.

Percayalah, keluarga yang bahagia bukan karena kebutuhan hidup yang selalu tercukupi. Tetapi ketika suami istri saling melengkapi. Tidak akan ada keluarga yang bahagia jikalau ibu rumahtangga tidak bertanggungjawab dengan keluarganya. Sekeras apapun hati suamimu, akan berubah dengan kelembutanmu. Istri yang baik akan menghasilkan suami yang baik dan setia.

Di hari-hari terakhir ini perbincangan soal pelakor sudah sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia. Julukan yang diberikan untuk wanita yang merebut suami orang. Yah, ini memang sudah sangat banyak terjadi dalam kehidupan pernikahan saat ini. Tidak sedikit keluarga yang hancur karena hadirnya pelakor yang mengganggu keharmonisan hubungan suami istri.

Maka berikut tips yang bisa kamu lakukan. Tips ini memang tidak menjamin suamimu tidak akan tertarik kepada pelakor, tapi setidaknya bisa memperkecil kemungkinan suami mu jatuh ke pelukan pelakor.

1. Buat suamimu nyaman di rumah

Rumahku istanaku, jadikanlah suamimu merasa senyaman mungkin di rumah. Jangan sampai suamimu tidak betah tinggal di rumah. Ada baiknya masaklah makanan kesukaannya, ketika dia pulang kerja suguhkan makanan itu, maka dipastikan dia akan senang. Jangan coba-coba ketika suamimu pulang kerja, kamu cemberut, apalagi ketika setoran suamimu kurang, tetap berikan senyuman untuk suamimu. Tetap layani dia dengan baik, bila perlu temani dia dan dengarkan keluhannya.

2. Hormati suami mu sebagai kepala keluarga

Suami adalah kepala bagi keluarga. Bagaimanapun keadaan suamimu, jangan sepelekan dia. Selalu perlakukan dia layaknya kepala keluargamu. Jaga nada bicaramu, berbicaralah dengan sopan meski ada alasan untuk berkata kasar. Jangan mengambil keputusan sendiri, hargailah suamimu ketika kamu ingin melakukan sesuatu. Tanyakan pendapat suamimu ketika kamu ingin membeli sesuatu. Sering sekali masalah ini menjadi pemicu persoalan di keluarga.

Terlebih ketika barang yang ingin kamu belikan itu bukan sesuatu yang sangat primer. Sebab suamimu adalah orang yang sangat bertanggungjawab dengan seisi rumahmu. Bayangkan saja, jika seorang atasan di kantor tidak kita hargai, kita membuat kebijakan sendiri tanpa diketahui atasan, maka tentu dia akan marah-marah, barangkali dia akan memecat kamu.

3. Jangan terlalu berpihak kepada keluargamu

Seorang wanita yang sudah menikah, maka otomatis dia meninggalkan orangtuanya dan keluarganya. Jangan kamu mengabaikan kepentingan suamimu demi kepentingan keluargamu. Setelah kamu menikah maka tanggungjawabmu juga berubah. Tanggungjawabmu sepenuhnya untuk keluarga baru mu. Jangan terlalu mendengarkan perkataan orangtuamu, apalagi kalau perkataan itu berlawanan dengan keakuran keluargamu.

4. Sayangilah mertuamu

Setelah menikah maka orangtuamu bukan hanya orangtua yang membesarkanmu, mertuamu juga adalah orangtuamu. Bahkan kamu harus lebih sayang dengan mertuamu. Karena orangtua yang kamu tinggalkan juga mempunyai menantu yang akan menyayanginya. Hampir semua laki-laki yang ketika memilih calon istrinya adalah mencari wanita yang akan menyayangi mertua. Percayalah, semua laki-laki tidak akan keberatan untuk mengambil makanannya sendiri ketika melihatmu sibuk menyuapi ibunya.

Suamimu akan sangat bahagia ketika melihat istrinya sangat akrab dengan ibunya yang menjadi mertuamu. Suamimu juga akan kecewa ketika kamu hanya menyayangi suamimu, sebab bagi laki-laki, merupakan sebuah kebahagiaan ketika dia mampu memberikan menantu yang baik bagi ibunya. Jadikanlah kepentingan mertuamu adalah prioritas yang utama dalam hidupmu, maka suamimu juga akan sangat memprioritaskanmu.

5. Jangan terlalu sering berkunjung ke rumah orangtuamu

Ketika kamu memutuskan menikah, berarti kamu juga sudah memutuskan untuk meninggalkan segala kenyamanan yang ada di rumah orangtuamu. Bagaimanapun nyamannya kamu disana sebelum menikah, semua itu harus kamu lupakan. Kamu tidak akan mungkin lagi bisa kembali kesana seenaknya. Kamu harus menerima rumah barumu sebagai tempat untuk berjuang bersama dengan suamimu. Jangan bandingkan rumah orangtuamu dengan rumah yang kalian tempati dengan suamimu. Percayalah, jikalau kamu akur dengan suamimu dan selalu mendukung, kalian akan mampu membangun rumah yang lebih besar dari itu.

Percayalah, keluarga yang bahagia bukan karena kebutuhan hidup yang selalu tercukupi. Tetapi ketika suami istri saling melengkapi. Tidak akan ada keluarga yang bahagia jikalau ibu rumah tangga tidak bertanggung jawab dengan keluarganya. Sekeras apapun hati suamimu, akan berubah dengan kelembutanmu. Istri yang baik akan menghasilkan suami yang baik dan setia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE