Mahasiswi Farmasi UNS Memperkenalkan AKU (Apoteker Keluarga Unggulan) untuk Dijadikan Prototipe IAI

Obat merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari dunia kesehatan, padahal obat bisa menjadi racun apabila tidak digunakan secara tepat dan benar. Berdasarkan Profil Kesehatan tahun 2015, tingkat pendidikan berkaitan erat dengan kemampuan masyarakat melakukan swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional.

Advertisement

Keberadaan penjualan obat yang tidak hanya di apotek, seperti warung harus mendapatkan perhatian yang khusus oleh pemerintah untuk selalu mengawasi. Hal ini dikarenakan antara penjual dan pembeli terkadang tidak memiliki pengetahuan yang cukup sehingga kepercayaan “mulut antar mulut” dipakai dengan yakin bisa menyembuhkan penyakit yang serupa padahal belum tentu sakitnya sama hanya gejala secara fisik yang sama.

Berdasarkan permasalahan di atas kami dari team Pengabdian Masyarakat Farmasi UNS (Qisty Aulia Khoiry, Fathya Ulfa, Wening Wulandari, dan Muthia Syafira) dengan dosen pembimbing Heru Sasongko, S.Farm., M.Sc., Apt. (yang telah mendapatkan dana hibah DIKTI tahun 2018) menginisiasi pembentukan Apoteker Keluarga Unggulan (AKU) di Desa Sendang, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.

Sasaran dalam menjalankan program AKU ini adalah ibu-ibu rumah tangga, dimana ibu mempunyai peran penting dalam menjaga kesehatan keluarga. Ibu-ibu yang tergabung dalam pelatihan AKU akan diberikan pengetahuan mengenai Penggolongan obat, Dagusibu, Swamedikasi, Penggunaan Obat yang benar dan Pengelolaan Obat.

Advertisement

Untuk mengukur tingkat keberhasilan program ini digunakan metode pre-test (sebelum diberikan materi) dan post-test (setelah diberikan materi). Selain program pelatihan yang dikenal dengan RTA (Real Teaching Action) keempat mahasiswi tersebut melakukan door to door untuk memberikan edukasi tentang obat.

Program pengabdian masyarakat ini sudah berjalan sejak April bulan lalu. Program AKU mendapatkan tanggapan yang bagus dari kepala Desa dan Bidan Desa Sendang. “Saya sangat berterima kasih kepada adik-adik yang sudah berinisiasi melakukan perbaikan penggunaan obat di Desa kami. Harapan saya masyarakat lebih paham terhadap penggunaan obat”, kata Ibu Dwi selaku Bidan Desa Sendang.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan terus berlanjut dengan menggandeng Himpunan Mahasiswa Farmasi UNS. Selain itu juga dengan kegiatan tersebut akan terbentuk kader AKU yang akan kami berikan pelatihan khusus untuk memberikan informasi penggunaan obat yang tepat dan benar.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE