#RemajaBicaraKespro-Maraknya Isu Pernikahan Usia Anak: Yuk Kenali Bersama!

Lebih tahu tentang pernikahan usia anak agar tak lagi marak kasusnya

Belakangan ini sangat marak isu tentang pernikahan usia anak. Nah, sebenarnya apa sih itu pernikahan usia anak? Apa saja dampaknya? Dan bagaimana cara agar anak tidak terlibat dalam pernikahan usia anak. Mari kita simak bersama!

Advertisement

Pernikahan usia anak adalah pernikahan yang terjadi sebelum anak mencapai batasan usia untuk menikah. Berdasarkan UU Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, terdapat perubahan usia minimal perkawinan dari 16 tahun menjadi 19 tahun. Jadi, batasan anak untuk menikah yakni di usia 19 tahun ya.

Nah, apa saja sih dampak dari pernikahan usia anak tersebut? Mari kita bahas satu-persatu!

1. Risiko kematian bagi perempuan saat melahirkan sangat tinggi

Advertisement

Hal ini dikarenakan alat reproduksi mereka belum matang untuk menampung janin dan melahirkannya. Selain munculnya risiko kematian yang tinggi, muncul pula risiko terkena penyakit saat hamil maupun melahirkannya seperti infeksi ataupun pendarahan hebat.

2. Anak yang dilahirkan rentan terkena berbagai penyakit

Advertisement

Risiko tak hanya dialami oleh sang ibu namun juga akan dialami oleh sang anak. Penyakit yang bisa datang pada sang anak seperti kurang gizi ataupun stunting. Hal ini dikarenakan sang ibu yang masih dalam masa pertumbuhan harus berbagi nutrisi dengan sang anak yang berakibat anak tak dapat asupan gizi cukup.

3. Terputusnya pendidikan

Anak yang berada pada pernikahan usia anak akan berpotensi mengalami terputusnya pendidikan. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti tidak adanya biaya, anak yang memiliki kewajiban baru dalam berumah tangga, dan yang paling sering karena faktor malu.

4. Berisiko munculnya pekerja anak

Apabila semakin gencar pernikahan usia anak, maka risiko munculnya pekerja anak akan semakin meningkat. Ini disebabkan karena anak khusunya laki-laki berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Biasanya anak akan melakukan pekerjaan apapun untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah seperti menjadi kuli bangunan, menjaga toko, atau berdagang.

5. Berdampak buruk pada kesehatan mental anak

Anak yang mengalami pernikahan dini berdampak buruk pada kesehatan mentalnya. Biasanya anak yang menikah pada yang bukan usianya cenderung mengalami keresahan, depresi, stres, dan yang terburuk adalah keinginan untuk mengakhiri hidup.

Nah, setelah kita tahu apa itu pernikahan anak dan dampaknya, kita juga harus tahu bagaimana cara agar anak tidak terjerat dalam pernikahan usia anak. Simak ulasan berikut ini!

Ada berbagai cara untuk mencegah anak terjerat dalam usia pernikahan anak. Pada bagian ini, orang tua berperan penting dalam prosesnya. Upaya-upaya tersebut diantaranya adalah memberikan edukasi terkait pernikahan usia anak, menjaga pertemanan dan pergaulan, memfokuskan diri pada masa depan dan juga pendidikan, serta memberikan edukasi penting terkait kesehatan reproduksi.

Nah, sudah tahu kan apa itu pernikahan usia anak, batasan anak untuk menikah, dampak buruk pernikahan anak, sampai upaya mengatasi agar anak tidak terlibat dalam pernikahan usia anak. Ayo! Jangan mau menikah di usia yang bukan usia untuk menikah. Terlalu banyak dampak buruk dan risikonya. Mari, bersama turunkan angka pernikahan usia anak! Semangat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini