Maraknya Kasus Kekerasan dan Bullying Terhadap Perempuan

Terkait kasus bullying dan kekerasan perempuan

Indonesia merupakan negara yang memiliki kasus kekerasan yang terbilang tinggi. Kekerasan dan bullying menjadi suatu permasalahan akhir-akhir ini, dan mirisnya dari sekian banyak permasalahan kekerasan pelakunya merupakan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Kasus terakhir yang sangat marak di sosial media dengan hashtag #prayforaudrey yaitu kasus dari Audrey, pelajar  SMP di Pontianak, Kalimantan Barat. Audrey yang masih berusia 14 tahun mendapatkan perlakuan kurang enak dari 12 pelajar SMA yang diduga merupakan teman dari sepupu Audrey.

Advertisement

Diduga permasalahan tersebut hanya berawal dari cinta monyet anak sekolah yaitu sepupu Audrey yang merupakan mantan dari salah satu pelaku tersebut, dan Audrey dijadikan korban untuk memancing sepupu Audrey keluar. Audrey pun dirawat di rumah sakit dan terdapat beberapa artis yang mendatangi Audrey di Pekanbaru. Hingga pada akhirnya terdapat isu bahwa Audrey pun juga salah dan berita tersebut meredup.

Permasalahan lain yang terdapat di Indonesia pada beberapa bulan yang lalu yaitu maraknya video beberapa siswa yang sedang melakukan diklat paskibraka dan dipaksa makanan encer dari ember oleh seniornya, kasus penganiayaan seorang taruna di Makassar oleh seniornya hanya karena tidak menggunakan helm ketika masuk ke kampus hingga tewas, dan yang paling miris ialah banyak sekali permasalahan pelajar yang menentang gurunya hingga melakukan kekerasan fisik dan juga ketika seorang guru berusaha untuk mengingatkan seorang pelajar ketika melakuka kesaalahan tetapi pelajar tersebut melaporkannya kepada orang tua dan orang tua dari pelajar melakukan kekerasan kepada guru. Banyak dari permasalahan bullying tersebut atau mungkin hampir semua permasalahan tidak ditindaklanjuti karena diduga pelaku masih tergolong di bawah umur, padahal hal tersebut sangat memungkinkan untuk menjadi suatu kebiasaan dari sang pelaku serta contoh untuk anak-anak lain dan akan semakin banyak lagi permasalahan-permasalahan di masa yang akan mendatang.

Kasus bullying sangatlah meresahkan dan sangat merugikan korban. Tekanan yang akan dirasakan oleh korban bullying seperti kurangnya percaya diri, trauma, hingga depresi dan bunuh diri. Banyak fakta-fakta yang dapat kita ketahui dari sosial media atau dari berita, beberapa kasus bullying yang berakhir tragis yaitu korban yang harus kehilangan nyawa dan sangat disayangkan perilaku dari pelaku-pelaku bullying yang sangat meresahkan tersebut. Mungkin kata maaf dapat terucapkan dari korban atau dari keluarga tetapi hal tersebut akan sangat membekas dan tidak akan pernah terlupakan.

Advertisement

Peran Orangtua

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kasus bullying yang paling besar ialah peran dari keluarga yang utamanya dari orang tua. Tidak ada orang tua yang mau ataupun tega apabila anaknya menjadi korban dari kasus bullying. Anak-anak yang mungkin mendapatkan kasus bullying akan merasa tertekan dan malu untuk mengungkapkannya kepada orang tua, padahal biasanya keluarga merupakan wadah seorang anak untuk mengungkapkan cerita dan keluhannya. Saat itulah orang tua harus bersabar untuk memancing dikit demi sedikit cerita dari anak dan peran orang tua yang utama ialah dengan memberikan semangat untuk meningkatkan kepercayaan diri dari anak yang mungkin menghilang dan trauma yang dirasakan.

Advertisement

Peran Pihak Sekolah

Kasus bullying tidak hanya tanggung jawab orang tua tetapi juga tanggung jawab dari pihak sekolah. Pendidikan yang diberikan dengan edukasi tentang kekerasan, komunikasi yang baik antara guru dan murid juga sangat penting. Sekolah juga pasti telah memberikan fasilitas seperti ekstrakurikuler, wadah anak-anak untuk mengembangkan minat dan bakat sehingga anak akan fokus dengan kegiatannya. Pihak sekolah juga mungkin memberikan sanksi kepada murid yang melakukan kekerasan terhadap temannya yang lain sehingga murid akan merasa jera dengan perilakunya. Anak juga harus diajarkan bagaimana untuk melindungi diri apabila seseorang yang melakukan kekerasan kepadanya dan tidak hanya berdiam diri. Anak adalah generasi emas yang harus kita jaga untuk menjadi penerus bangsa yang membanggakan.

Aura Madarina, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE