Marketing 101 Dari Lagu BSS Seventeen Fighting, Kupas Yuk!

Sampai setiap liriknya juga punya maksud tersendiri

Annyeong carat-deul~ hari ini (6/2/2023) BSS Seventeen akhirnya comeback dengan merilis single album bertajuk "Second Wind". Di antaranya ada 3 lagu yang dinyanyikan sub-unit Seungkwan, DK, dan Hoshi, yakni Fighting, Lunch, 7PM.

Advertisement

Melalui channel YouTube Hybe Labels, BSS membagikan video klip lagu "Fighting" (Ft. Lee Young Ji). Dari keterangan highlight medley yang telah dirilis beberapa hari sebelumnya, "Fighting" ditujukan sebagai lagu penyemangat di pagi hari.

Dalam highlight medley yang telah dirilis tersebut, kita dapat mendengar sedikit cuplikan dari 3 lagu dengan deskripsi singkat. Yang menarik adalah ketiga lagu tersebut disusun dalam komposisi pergantian hari pagi-siang-malam. Yap, masing-masing lagu didesain untuk didengarkan dalam waktu yang berbeda.

Jika Fighting (Ft. Lee Young Ji) cocok didengarkan di pagi hari, lagu Lunch sangat pas dimainkan saat siang hari. Setelah mengerjakan beberapa kegiatan, kita membutuhkan energi dan kesegaran. Di situlah, Lunch dapat didengarkan pada tengah hari sambil menyantap makan siang kita.

Advertisement

Sedangkan lagu 7PM (Ft. Peder Elias) sangat pas diputar saat malam hari setelah kita melalui semua aktivitas harian kita yang melelahkan. Lagu ini telah menyedot perhatian dari para penggemar bahkan sebelum perilisan, lho. Alunan melodi di dalamnya memberikan efek menenangkan, sangat pas untuk melepas stres!

Nah kita dapat belajar relatable marketing dari lagu BSS "Fighting" (ft. Lee Young Ji). Lagu yang menjadi booster energi di pagi hari tersebut memiliki lirik yang dekat dengan keseharian kita.

Advertisement

Dikutip dari velocitize, relatable marketing melibatkan situasi, karakter, dan emosi yang dapat membuat customer mampu mengenali pengalaman mereka sendiri dalam konten pemasaran.

"Fighting" memberikan konteks emosi yang umum dirasakan oleh kita. Misalnya pada lirik "di dalam stories (kenapa semua temanku), terlihat begitu keren di sana (kenapa aku, cuma aku), kenapa kenapa kenapa kenapa aku masih bergumul, kenapa?"

Jika boleh jujur, kita sering membandingkan diri dengan yang lain bukan? Ujungnya merasa tertinggal dan kesal pada diri sendiri. Social comparison memang alamiah kita alami. Apalagi dengan fitur Story di berbagai media sosial yang sering menjadi sumber insekuritas.

Tidak berhenti di situ, kita pun juga pasti pernah merasakan hidup yang monoton atau membosankan. Setiap pagi harus terbangun untuk menyambut beberapa kegiatan. Energi diisi oleh makan dan tubuh diistirahatkan dengan tidur. Begitu setiap hari.

Dalam memotret perasaan tersebut, Young Ji melakukan rap dengan lirik "seperti semua orang tahu, hidup (terus bergerak), akan selalu membosankan, dan kita menjalankan hidup yang kusut ini".

Siklus tersebut kadang membuat bangun pagi terasa berat. Hidup, tapi terasa tidak hidup. Analog untuk situasi tersebut direpresentasikan dengan lirik "kita semua zombies dengan earphone".

Meskipun terasa berat, kita harus terus bangun. Dunia masyarakat modern yang berpacu dalam tempo yang cepat seringkali membuat sesak. Umumnya kita bertahan dengan lagu-lagu yang menemani hari. Dalam lagu konteks ini diwakilkan dengan kata 'earphone'.

Karakter yang dibawakan dalam lagu juga merujuk pada sosok orang yang meskipun menjalani hidup yang berat atau membosankan, ia tetap bangun dan terus menjalani hari. Karena ia berpandangan bahwa itu lebih baik daripada menyia-nyiakan waktu yang telah Tuhan berikan.

Itu semua sangat cocok dengan karakter pendengar dari Seventeen yang terdiri dari anak-anak muda yang pekerjaannya bekerja atau sekolah. Pengalaman mereka diaspirasikan dalam lagu yang enerjik sekaligus menyenangkan.

Karena itu banyak penggemar yang merasa relate dengan lagu terbaru dari BSS Seventeen ini, termasuk kamu? Begitulah analisa sederhana tentang relatable marketing pada lagu "Fighting" hasil kolaborasi BSS dengan rapper muda Young Ji.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Cantika, seorang yang senantiasa haus akan perkembangan diri dan sekitar. Baginya, tulisan tak sekedar menyampaikan gagasan, tapi juga menyentuh hati.