Masa Depan Memang Misterius, tapi Tetap Kejarlah dengan Serius

Arus kehidupan memang tak bisa ditebak. Bak meneropong masa depan, manusia hanya melihat dengan kabur bayang-bayang. Tak menahu bentuk aslinya bagaimana di ujung sana. Tetapi kadangkala, pikiran sudah naif menyimpulkan apa hasilnya. Tak jarang, asa hanya berupa khayalan yang tak terwujudkan.

Advertisement

Menerawang masa depan adalah hal yang sangat ingin dilakukan setiap manusia. Kita menginginkan apa yang nantinya didapatkan sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Masa depan selalu menjadi misteri sekaligus primadona yang dikagumi. Bagaimana cara untuk mendapatkan masa depan yang ideal selalu dilakukan spesies manusia sejak zaman dulu kala.

Menginginkan masa depan tak melulu soal supranatural. Ataupun penerawang dari paranormal. Bentuk sederhananya sebut saja merencanakan masa depan. Perwujudannya adalah dengan ikhtiar. Seorang anak SMA yang memasuki tahun akhir sekolah mengingkan masa depan masuk ke Perguruan Tinggi favorit. Ia mulai meramal kasar bagaimana kehidupan kampus di sana sampai cara berpakaian yang menarik perhatian lawan jenisnya. Bagaimana mewujudkannya? Tentu saja anak ini harus berusaha dulu lulus dan masuk seleksi berikutnya. Namun, apakah masa depan yang ia inginkan pasti akan tercapai? Itu adalah hal gaib lainnya di alam semesta ini.

Sebuah kalimat populer akan ikhtiar meraih masa depan satu di antaranya adalah usaha tak akan mengkhianati hasil. Seingat saya pribadi, saya mendengar kalimat ini dari sebuah girl grup dengan jumlah anggota puluhan dalam lagunya yang bernada semangat dan enerjik. Bait tersebut tentu saja membangkitkan gairah perjuangan. Mendorong orang yang mendengarnya untuk terus berusaha. Tak peduli bagaimana rintangan yang menghadangnya.

Advertisement

Berbicara mengenai masa depan, ia selalu berhubungan pula dengan harapan. Dalam perjuangan itulah harapan terus dibangun. Berharap, masa depan terwujudkan. Sayangnya, harapan kadang tak selalu menjadi teman yang manis. Harapan juga berarti bersedia menggantungkan diri pada sebuah awan yang tinggi. Hingga lupa, jatuhnya pun akan semakin sakit semakin tinggi awannya. Pengharapan masa depan yang luar biasa pun demikian. Kerapkali harapan kemudian patah dan berantakan.

Kita kemudian berbicara mengenai keegoisan manusia untuk menentukan masa depannya. Banyak sekali teori yang mendukung semangat keingingan dan Hasrat manusia untuk berusaha maksimal. Manusia mengingkan masa depan sesuai dengan harapannya. Satu kepala berbeda mimpinya. Milyaran manusia memiliki masa depan yang ingin dicapai. Termasuk saya dan Anda. Ironisnya, kita lupa bahwa masa depan tetaplah hal yang tak bisa ditentukan. Berusaha mencapainya mungkin iya, menentukan hasilnya adalah perkara di luar kuasa manusia.

Advertisement

Saya teringat banyak usaha yang saya lakukan hanya untuk sekedar merebut simpati seseorang. Sebagai bentuk ikhtiar tak main-main, saya selalu mencari pembenaran dan semangat dari sumber lain. Bahwa apa yang saya lakukan akan berdampak luar biasa ke depannya. Lambat laun, masa depan yang saya inginkan dan harapan mengenai usaha yang dihasilkan tak menemui kata sepakat. Usaha tak mengkhianati hasil katanya. Namun saya lupa, hasil usaha itu tak semua harus sesuai keinginan kita. Sepuluh tambah sepuluh jelas tak mengkhinati hasilnya yakni dua puluh. Namun harapan kita yang menginginkan hasilnya tiga puluh adalah bentuk pengkhiantan tersebut.

Apakah manusia berhak untuk menentukan masa depannya? Jelas sekali saya setuju dan berkata berhak. Apakah kita berhak berusaha untuk mewujudkannya? Sekali lagi jelas sebagai bentuk aktivitas paling serius. Sayangnya, bentuk masa depan kadang tak sesuai harapan. Apakah usaha kita tak berhasil? Harapan mengatakan tidak. Tapi sedikit jauh memandang, mungkin itulah hasil terbaik yang kita dapatkan. Kala itu.

Saya tak mengatakan untuk kita tak harus berjuang. Saya sangat menghargai sebuah perjuangan. Apapun hasilnya. Saya hanya mencoba untuk melihat bagian penting lainnya mengenai tangan-tangan masa depan dan harapan yang mengenggam diantaranya. Kita kerapkali mengutuk usaha yang tak berhasil. Masa depan yang tak tergapai. Tetapi kita kadang lupa untuk sekedar menghargai perjuangan mendapatkan masa depan tersebut. Hasilnya memang belum sesuai harapan. Namun memang itulah hasil yang terbaik yang kita dapatkan. Sebanyak itulah hasil dari usaha paripurna yang dilakukan. Anggap saja sebagai kepingan puzzle. Kita tak harus menyempurnakan keseluruhan gambarnya dengan sebuah kepingan. Masih ada kepingan lain yang harus dicari dan dicocokan. Sebelum mendapatkan gambaran masa depan terbaik yang diharapkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang yang menatap langit yang sama denganmu

CLOSE