Tahun 2020 sepertinya menjadi tahun yang amat berat bagi seluruh umat manusia di seluruh belahan dunia. Bagaimana tidak, pasalnya sejak awal tahun sudah banyak kejadian tidak mengenakkan terjadi seperti bencana alam hingga yang terparah adalah pandemi COVID-19 yang menyebabkan lenyapnya sebagian besar aktivitas manusia dan menimbulkan problematika yang lebih besar lagi pada seluruh aspek kehidupan yang ada.
Pandemi COVID-19 saat ini terpaksa menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dunia, termasuk Negara kita, Indonesia. Meskipun berbagai usaha telah banyak dilakukan, baik dari sisi medis maupun non medis, hasilnya seperti masih belum menemukan titik terang. Belum lagi anjuran untuk bekerja, beribadah, belajar, dan melaksanakan aktivitas lain dari rumah justru banyak dihiraukan sehingga tidak heran jika jumlah pasien semakin bertambah setiap harinya. Tentu ini sangat mungkin dapat memicu timbulkan pikiran negatif, kekhawatiran, kecemasan dan stress berkepanjangan pada masyarakat, mungkin juga termasuk diri kita sendiri.Â
Saat tatanan kehidupan berubah seperti sekarang ini, manusia malah cenderung lebih banyak mengisi energi negatif dalam diri, bahkan tidak jarang ada yang menyalahkan berbagai pihak dengan menggunakan dalih apapun. Padahal tentu selalu ada sisi positif yang juga pasti menyertai. Salah satu cara mengubah pandangan negatif tersebut menjadi positif adalah dengan bersyukur. Benar, bersyukur. Sebuah tindakan sederhana namun seringkali dilupakan untuk dilakukan.
Dalam kajian Ilmu Psikologi, rasa  syukur merupakan gambaran positif psikologis internal individu yang terbukti secara signifikan dapat memunculkan perasaan bahagia, tenang, dan damai dalam diri seseorang bagaimanapun dan seperti apapun kondisi yang dihadapinya. Sehingga membuat individu tersebut dapat menjalani hari dengan bahagia dan optimis.
Salah satu cara bersyukur yang paling sederhana adalah dengan membuat gratitude journal atau jurnal bersyukur. Lakukan aktivitas ini setidaknya 5 menit setiap harinya sebagai langkah awal untuk mensyukuri hidup. Cukup dengan menyiapkan selembar kertas atau notes dan mulailah menulis kejadian-kejadian positif yang dialami di hari itu, sederhana saja seperti dapat bangun tidur tepat waktu, dapat berolahraga, tidak melewatkan sarapan, dapat tidur cukup, mendapatkan hadiah dan lain sebagainya. Juga dapat pula untuk menuliskan alasan-alasan dibalik hadirnya rasa syukur tersebut.
Peneliti dari Universitas California, Robert Emmons dan McCullough (2003) menyebutkan bahwa mereka yang membuat jurnal rasa syukur memiliki beberapa keunggulan, yaitu akan menjadi lebih positif karena memiliki lebih banyak latihan atau aktivitas fisik yang dilakukan, lebih optimis tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan di kemudian hari, dan tentunya akan merasa lebih baik dalam menjalani hidup kedepannya.
Tidak mudah memang, tapi tidak ada salahnya memulai untuk mengungkapkan rasa syukur. Karena di tengah kehidupan dengan tatanan yang baru di masa pandemi ini, rasa syukur dapat menjadi benteng pertama dan utama yang dapat dibangun oleh individu, termasuk kita, untuk menghadapi virus yang tak terlihat. Dan selalu percaya bahwa kita pasti bisa melewati badai ini dan pelangi pasti akan segera muncul. Tetap semangat!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”