#HipweeCerpen – Melepaskanmu Adalah Caraku Mencintaimu Dengan Tulus

Kita cukup sampai di sini ya.

Maksudnya sampai di sini, apa?

Kita selesai, maaf hubungan kita sudah tidak bisa dilanjutkan lagi

Kenapa? Kenapa harus selesai?

Aku tidak sanggup untuk menjalani hubungan jarak jauh seperti ini. Sangat sulit untuk aku lakukan. Jaga diri baik-baik, ya ucapnya membalikkan badan dan berlalu pergi.

Hari yang saat itu cerah kini berubah mendung dan pekat, seakan mendukung situasi yang terjadi saat ini. Hati Dina hancur melihat kepergiannya, laki-laki yang Dina cintai kini tega menghancurkan hatinya. Dina melihat laki-laki itu berjalan jauh semakin jauh hingga tak terlihat lagi, dirinya yang pergi tanpa memikirkan perasaan Dina.

Air mata sudah tidak bisa dibendung lagi, kini mengalir deras membasahi pipi dan wajahnya. Dina menjatuhkan tubuhnya ke tanah, seakan tidak kuat dengan apa yang sedang dialaminya. Rintikan hujan berjatuhan semakin lama semakin deras, dirinya yang masih menangis terisak seakan tidak peduli dengan hujan yang kini mulai membasahi tubuhnya. Tangisan yang semula terisak berubah menjadi keras. 

Rezaaa…kenapa kamu tega ninggalin aku, Za. Di saat aku benar-benar percaya sama kamu, di saat aku benar-benar yakin sama kamu. Kenapa kamu hancurin semuanya Za? Kenapa? Apa salahku, Za?

Dina menutup wajahnya dengan kedua tangannya, tangisannya pun semakin keras, rasa sakit yang sudah tidak bisa dia tahan. Teringat setiap kenangan akan dirinya dan Reza. Kenangan yang membuatnya bahagia bersama Reza. Reza yang selalu ada di setiap harinya, Reza yang dicintainya kini tega meninggalkanya. Sekarang kenangan itu benar-benar sudah menjadi kenangan yang harus dirinya lupakan.

Rezaaa… ucapnya saat merasa ada seseorang yang memayungi dirinya.

Ternyata yang dia lihat bukanlah Reza. Tetapi Fery, teman sekelasnya di kampus.

Din…

Fer…kamu kok bisa di sini?

Maaf Din, aku tadi sempat ke rumah kamu. Tapi kata ibumu kamu ke sini, jadi aku samperin.

Apa kamu sudah lihat semuanya?

Aku sudah lihat semuanya, Din. Tadinya aku ingin samperin kamu tapi aku ingin melihat bagaimana kamu menghadapi ini

Dina terdiam meskipun dirinya masih menahan isakan.

Hujan mulai mereda, awan hitam berganti menjadi putih. Cantik sekali, begitu pun matahari yang masih memancarkan cahayanya. Tapi tidak bagi Dina yang merasakan terpuruk dan hancur. Tergores luka dihatinya.

Lihat Din, tadinya hujan kini berganti cerah kembali.

Dina masih terdiam.

Dina, saat aku melihatmu tadi. Aku kagum denganmu.

Dina melihat ke arah Fery kagum kenapa?

Aku kagum denganmu, karena kamu bisa menghadapi ini semua dengan cara yang dewasa. Din, kita tidak pernah bisa memaksakan seseorang untuk selalu ada di sisi kita. Sebaik apapun kamu mempertahankan seseorang itu, namun ketika dirinya meminta untuk melepaskan dan kamu melepaskan itu adalah cara mencintai dengan tulus.

Aku masih gak ngerti kamu ngomong apa?

Reza kan, laki-laki yang kamu pertahankan tapi dirinya meminta untuk terlepas dan kamu melepaskannya walaupun dirimu merasakan sakit yang luar biasa. Sakit yang harus kamu tanggung karena menerima permintaannya, itu adalah cinta tulus yang kamu berikan untuknya Din. Aku tahu kamu melepaskannya karena ingin dia bahagia kan?

Air mata Dina mengalir lagi. Dia yang sudah tidak bisa menahan isakan kini menangis. Fery memeluk Dina, mencoba menenangkan dan memberi kekuatan. Tangisan Dina semakin lama semakin keras. Rasa sakit yang kini mulai menjalar ke seluruh tubuhnya.

Menangis lah Din, menangis lah sepuasmu setelah itu cukup untuk tidak menangis lagi. Kamu harus bangkit, meskipun kamu terjatuh kamu harus bangkit lagi. Masih ada rintangan di depan sana yang harus kamu lalui. Semua akan baik-baik saja Din, sudah ya tenang

Kepergian Reza memang menyakitkan bagi kamu, tapi jadikan itu sebagai pelajaran Din. Bahwa untuk apa kita memaksakan seseorang untuk selalu ada di sisi kita, tapi semesta tidak mengizinkan dia untuk ada bersama kita. Sudah ya Din, jangan menangis lagi hanya untuk hal seperti ini, kamu harus bangkit Din. Buktikan kalau kamu bisa tanpa dia. Semua akan indah pada waktunya.

Mendengar ucapan Fery, membuatnya tersadar bahwa apa yang dikatakan Fery benar. Dina menyeka air matanya dan mulai bangkit kembali. Terlihat bentuk garis lengkung di wajah Dina.

Za, aku sangat mencintaimu, sangat mencintaimu. Tapi aku harus berbuat apa ketika kamu meminta lepas dariku Za. Aku bisa apa ketika kamu meminta pergi. Hanya itu yang bisa aku berikan Za. Menerima keputusan kamu. Aku tahu ini rasanya sangat menyakitkan Za, sungguh sangat menyakitkan untukku. Tapi aku ingin kamu bahagia, mungkin dengan cara aku melepasmu, kamu akan menemukan seseorang yang kamu harapkan. Dan melepaskanmu adalah caraku mencintaimu dengan tulus. Aku ikhlas kamu pergi, Za, ucapnya dalam hati.

Makasih ya Fer, makasih kamu selalu ada buat aku. Selalu menguatkan aku.

Iya Din, sama-sama.

Dina dan Fery menikmati senja ditemani suara deburan ombak pantai. Senja selalu menjadi sebuah pertanyaan untuk hari esok, mau apa kita setelahnya? Adakah sesuatu yang harus dikejar atau diselesaikan? Semua itu hanya kita yang tahu jawabannya. Bersama senja kita belajar untuk bisa menerima dan mengikhlaskan sesuatu yang datang dan pergi, sesaat menghampiri dan kemudian berlalu pergi.

Za, aku sudah tidak akan menangisimu. Meskipun entah nanti aku menangisimu. Aku berharap tangisanku bukan tentang kesedihan tapi karena aku bahagia pernah ada bersamamu, aku pernah mengukir kisah denganmu, dan aku pernah menjadi yang tercinta dalam hatimu, Za. Aku bahagia pernah memilikimu.

Dan kini saatnya, aku harus menerima dan mengikhlaskan semua yang sudah terjadi di antara kita.Terima kasih, Za sudah pernah mengisi hari-hariku, terima kasih pernah menjadikanku cinta yang ada dihati kamu, terima kasih sudah menyayangiku dan mencintaiku bahkan pernah berkorban untukku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini