Mencari Arti Kebahagiaan yang Sesungguhnya. Apakah Kamu Sudah Menemukan Bahagia Versimu?

Motivasi untuk kamu yang sedang mencari kebahagiaan.

Aku ingin bahagia. Bisikan suara hati yang tidak pernah berhenti berdengung. Kata-kata ini selalu kulontarkan setiap malam, berharap esok aku akan bahagia. Tapi tentu saja hal ini tidak membuatku merasa bahagia keesokan harinya, melainkan membuatku bertanya-tanya bahwa apakah aku bisa bahagia? Aku rasa kita setidaknya pernah bertanya Apakah aku bahagia? kepada diri sendiri.

Advertisement

Namun, pertanyaan ini tidak semudah hanya menjawab iya dan tidak karena sejujurnya kita tidak tahu bahagia yang sesungguhnya itu seperti apa. Pertanyaan inilah yang kemudian membuat kita mulai ragu atas kebahagiaan diri sendiri dan bertanya-tanya, Apakah bahagia itu penting?

Apakah bahagia itu penting? – Aku yakin semua orang ingin bahagia. Semua orang menginginkan kehidupan yang bahagia sehingga tidak jarang, orang-orang menetapkan kehidupan yang bahagia sebagai tujuan hidupnya. Namun, kebahagiaan bukanlah tujuan hidup tetapi menjadi bahagia adalah ganjaran dalam menjalani tujuan hidup. Artinya ketika kita menjalani hidup sesuai dengan apa yang kita inginkan, kita akan bahagia, dan perasaan bahagia inilah adalah hadiah bagi kita untuk terus menjalani hidup.

Misalnya tujuan hidup aku adalah membantu orang lain. Lalu, aku mendaftar menjadi volunteer untuk memberikan bantuan sosial kepada warga yang terkena dampak pandemi virus Covid-19. Ketika aku melakukan kegiatan ini, aku merasa bahagia karena bisa membantu banyak orang. Perasaan bahagia inilah yang kemudian menjadi sebuah bonus dalam menjalani tujuan hidup kita, jadi rasa bahagia ini jangan dijadikan sebagai tujuan hidup kita. Mengapa? Karena sering kali dalam hidup ini, kita selalu membandingkan kebahagiaan orang lain dengan diri kita sendiri. Sehingga ketika orang lain memiliki apa yang tidak kita miliki, kita akan merasa gagal dalam menemukan kebahagiaan. Bahagia itu tidak terbatas, seperti manusia yang tidak pernah puas. Jadi, jika kita menetapkan kebahagiaan sebagai tujuan hidup, maka seumur hidup kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan.

Advertisement

Dalam Jurnal Physchonomic Bulletin & Review mengatakan bahwa semakin seseorang berusaha untuk mencari kebahagiaan, maka kebahagiaan itu tidak akan muncul. Jika kita hanya berfokus kepada satu titik, dimana kita terus membandingkan kebahagiaan orang lain dengan diri sendiri maka kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya karena waktu kita akan habis terpakai hanya untuk menyamakan kebahagiaan sendiri dengan orang lain. Kebahagiaan yang ingin dicapai oleh manusia bukanlah kebahagiaan yang bersifat sementara atau berupa kenikmatan saja, melainkan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Kebahagiaan yang sesungguhnya (authentic happiness) oleh Seligman (2005) merupakan hasil penilaian terhadap diri dan hidup yang memuat emosi positif (kenyamanan dan kegembiraan) maupun aktivitas positif yang tidak memenuhi komponen emosi apapun (absorpsi dan keterlibatan). Martin Seligman dalam buku Authentic Happiness: Using the New Positive Psychology to Realize Your Potential for Lasting Fulfillment mengatakan bahwa kebahagiaan sesungguhnya merupakan hasil yang ingin dicapai dalam kajian baru psikologi, yaitu psikologi positif.

Advertisement

Psikologi positif adalah bidang psikologi yang fokus pembahasannya pada upaya mengembangkan dan menemukan lingkungan yang positif agar menciptakan kekuatan bagi manusia itu sendiri. Pusat perhatian cabang psikologi ini adalah pencarian dan pengembangan kemampuan dan bakat manusia lalu kemudian membantunya untuk mencapai peningkatan kualitas hidup.

Hal ini karena psikologi positif mempelajari tentang kekuatan yang bisa membuat manusia merasa bahagia karena berhasil meraih tujuan hidupnya. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan kebahagiaan dan untuk mendapatkannya, setiap manusia harus mengoptimalkan kemampuannya untuk mencapai tujuan hidupnya. Dengan manusia memaksimalkan potensinya dalam melakukan hal-hal yang positif, otomatis hal tersebut akan menciptakan kebahagiaan bagi diri sendiri dan juga orang lain.

Berikut merupakan kisah inspiratif Zheng Tao, perenang asal China yang meraih 4 medali emas di Paralimpiade Tokyo 2020, yang dapat kita kaitkan dengan teori Seligman. Zheng kehilangan kedua tangannya akibat terkena sengatan listrik di usia kecil. Namun kekurangan fisiknya tidak membuatnya berhenti untuk meraih mimpinya. Kini, dia telah memenangkan pertandingan renang gaya bebas, gaya punggung, dan kupu-kupu. Keberhasilannya berhasil memotivasi banyak orang untuk membuktikan bahwa meskipun memiliki kekurangan fisik, dia tetap bisa bahagia dan meraih mimpi selayaknya orang normal.

Di dunia ini tidak ada manusia yang terlahir sempurna, tetapi memiliki kekurangan bukan berarti kita tidak berhak untuk bahagia. Manusia yang terlahir memiliki kekurangan, baik kekurangan fisik maupun kecerdasan kognitif, bukan berarti kekurangan ini menjadi penghalang untuk meraih mimpi dan mendapatkan kebahagiaan.

Jika kita tidak mampu menyadari bahwa diri kita sama berharganya dengan orang lain, maka selamanya kita tidak akan mengetahui potensi yang ada pada diri kita. Melihat keberhasilan Zheng dan juga banyak motivator diluar sana yang lahir dengan kekurangan, kita bisa belajar dari mereka bahwa masing-masing dari kita memiliki potensi untuk meraih impian dan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Kembali ke pertanyaan sebelumnya, Apakah bahagia itu penting? Jawabannya adalah iya. Bahagia itu penting dan semua manusia berhak untuk mendapatkan kebahagiaan. Seringkali kita merasa kebahagiaan itu bisa dicari, bahwa kebahagiaan itu akan datang jika kita terus mencarinya sehingga tidak heran jika orang-orang menargetkannya sebagai tujuan hidup. Tetapi kebahagiaan yang sesungguhnya tidak perlu dicari, kebahagiaan itu ada dalam diri kita dan di sekitar kita. Sekarang, cobalah pejamkan matamu dan pikirkan orang-orang terdekat kamu, merekalah sumber kebahagiaanmu.

Lalu, lihatlah dirimu, kamulah sumber kebahagiaan dirimu sendiri. Kamu memiliki potensi unik yang hanya dimiliki oleh kamu sendiri, pergunakanlah potensi itu dengan baik agar bisa menciptakan kebahagiaan bagi diri-sendiri dan juga orang lain. Seperti pepatah yang mengatakan Mengejar kebahagiaan adalah ungkapan yang konyol, jika kamu mengejar kebahagiaan, kamu tidak akan pernah menemukannya. Yang kamu perlukan adalah menciptakan sendiri kebahagiaan itu.

Referensi:

Aulia, C. (2007). Hubungan Antara Religiusitas dengan Kebahagiaan. 12.

Kutu Kata. (2021, July 9). Retrieved from https://kutukata.id: https://kutukata.id/2021/07/09/wacana/karena-bahagia-bukan-tujuan-hidup-itu-menjadi-manusia-otentik/#:~:text=Padahal%2C%20menurut%20Ali%2C%20kebahagiaan%20itu%20bukan%20tujuan%20hidup.,seringkali%20mempersempit%20%E2%80%9Clokasi-lokasi%E2%80%9D%20di%20man

Meydhalifah, T. (2021, September 10). Brillio. Retrieved from https://www.brilio.net: https://www.brilio.net/wow/50-kata-kata-mutiara-tentang-kebahagiaan-inspiratif-dan-penuh-makna-200713w.html

Sarmadi, S. (2018). In Psikologi Positif (p. 12-13). Yogyakarta: Titah Surga

Sicca, S. P. (2021, September 4). Kompas.com. Retrieved from www.kompas.com: https://www.kompas.com/global/read/2021/09/04/044149270/zheng-tao-perenang-tanpa-lengan-asal-china-sabet-4-medali-emas

Widianingtyas, H. (2021, Maret 23). Kumparan.com. Retrieved from https://kumparan.com: https://kumparan.com/millennial/psikolog-bahagia-adalah-sebuah-pilihan-1vPZCSA07Sh/full

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini