Mencoba Keluar Dari Zona Nyaman

Halo! perkenalkan namaku ariq, nama panjangku Ariq Fikry Hakim, asalku dari Banyuwangi, aku dari kedokteran kelas A. Jadi disini aku akan menceritakan pengalaman pengalaman ku sebelum masuk ke dunia perkuliahan.

Advertisement

Dimulai dari lulus sekolah dasar, aku sedikit berbeda dari anak- anak yang lain, aku melanjutkan sekolah di smp pesantren di surabaya, untuk menimba ilmu agama, si sisi lain juga aku belajar pelajaran pelajaran umum layaknya anak smp negri pada umum nya, di pesantren aku bertemu dengan teman teman baru, lingkungan yang baru, suasana yang baru juga, memang pada awalnya di pesantren tidak terlalu rnak, semuanya di batasi, contohnya tidak boleh main hp, akan tetapi di pesantrean kalian akan bertemu selalu dengan teman teman kalian.

Jadi jangan takut bosan karena di pesantren, setelah lulus SMP pada tahun 2019, aku bingung untuk melajutkan sekolah dimana. Mamaku menyarankan aku untuk lanjut sekolah di negri agar aku dapat di rumah dan dekat dengan orang tuaku, setelah banyak pertimbangan akhirnya aku memutuskan untuk sekolah di pesantren kembali, aku melanjutkan untuk lanjut sekolah di malang, yaitu SMA Al izzah Leadership School Batu.

Pada awalnya saat SMA aku menikmati masa muda ku seperti anak-anak pada umumnya, awalnya aku tidak memikirkan beban sama sekali aku hanya fokus menghafalkan alquran dan pada sore harinya berolahraga sebagai refresing. Tapi aku berfikir dan harus merubah pola hidup ku, aku harus rajin belajar dan aku harus mengejar akademik ku di sisi lain aku juga harus mengejar target hafalan yang di berikan oleh pihak pesantren,pada kelas 10 semester 2 terjadi pandemi covid 19.

Advertisement

Seluruh siswa di pulangkan dan masa pandemi mulai terjadi, aku melanjutkan belajar di rumah, dan aku pun merasa senang karena pandemi karena aku di rumah dan drkat dengan orang tuaku dan keluarga ku, hingga pada kelas 11 semester pertama aku mulai new normal di pesantren di saat sekolah sekolah yang lain masi belum ada yang masuk secara offline, di karenakan pada saat sekolah secara online memang sedikit kurang kondusif, nah di situlah di mulai tantangan baru ku, aku mulai mencari cara belajar ku, aku mulai ambis untuk mencari nilai, tetapi memang semua tidak ada yg instan, pada kelas 12 awal aku sudah mulai yakin kalau aku tidak dapat lulus dengan SNMPTN, akhirnya aku memutuskan untuk mengejar UTBK ku, yaitu dengan mulai belajar pelajaran pelajaran utbk.

Pada kelas 2 semester 2, tepat nya pada bulan februari aku memutuskan untuk izin untuk melakukan bimbingan di luar pesantren di malang, aku menjalani les bimbingan utbk dengan serius dan tekun, aku menguatkan doa ku, dan juga rajin belajar juga, hari hari pun berlalu dan aku juga mulai meyakinkan diriku yg hari demi hari menjadi sedikit ragu karena harus menghadapi banyak saingan yaitu dari satu indonesia, hingga sampai pada hari h utbk aku menjalani nya dengan lancar, lalu setelah utbk aku tetap untuk belajar karena harus jaga jaga apabila tidak lulus utbk aku harus siap untuk melakukan ujian ujian mandiri.

Advertisement

Hari pun terus berlalu, hingga waktu yang aku tunggu-tunggu, yaitu pengumuman UTBK hari dimana aku harus melihat hasil dari jeri payahku selama ini, hingga pada akhirnya aku harus memberanikan diriku untuk membukanya. Akan tetapi rejeki semuanya Allah yang mengatur. Aku masi belum di berikan rejeki untuk keterima di PTN impian ku. Akan tetapi di situlah aku harus emmbangkitkan niat ku kembali, aku kembali belajar dengan tekun, aku harus bisa keterima di fakultas kedokteran manapun lewat jalur mandiri. Pada awalnya aku sempat down karena hasil jeripayah ku selama ini seperti terbuang sia-sia.

Aku belajar pagi malam hingga pagi lagi akan tetapi aku tidak keterima di ptn impian ku hingga akhirnya setelah aku mendapatkan nasehat dari orang tau ku. Aku berusaha untuk mengembalikan niat ku kembali, aku kembali belajar dengan tekun dan aku beribadah dengan rajin. Aku mendaftar ujian pada seluruh universitas negri yang terdapat jurusan kedokteran nya di Pulau Jawa. Aku pergi hingga ke Jogja untuk melakukan tes ujian mandiri, hingga akhirnya pada saat pengumuman hasil ujian aku dapatkan hasil yang aku inginkan yaitu aju akhirnya di terima di fakultas kedokteran di Universitas Sebelas Maret. Aku puas dan aku bersyukur atas hasil ku dan aku harus melanjutkan perjuangan ku di tempat baru ku, yaitu di Universitas Sebelas Maret sebagai mahasiswa kedokteran.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis