Mendapat Penolakan? Tenang Kamu Tidak Sendirian

“Hemmmm,” pasti itu kan kata yang terucap dari mulut atau dalam hatimu ketika mendapatkan sebuah penolakan. Kadang, saking menyakitkannya, tidak ada satu kata pun yang terucap, hanya air mata yang tiba-tiba keluar. Untuk menyangkal diri, mungkin kamu akan bilang “Barusan nguap” atau “kelilipan”. Tapi kalau lagi sendiri, kamu pasti menyelami rasa sakit penolakan dengan menangis sederas-derasnya, kalau perlu teriak.

Advertisement

Eittss, tunggu dulu, ini kamu atau aku ya? Jangan-jangan hanya aku yang begitu, tetapi semoga kita. #tetepgamausendirian.

Tapi, untuk kamu yang baru saja mendapat penolakan, seperti aku, tenang, kamu tidak sendirian. Minimal kita berdua, atau percayalah pasti ada satu orang lagi yang mengalami hal yang sama kok, bahkan mungkin lebih sakit. Walaupun orang-orang bijak bilang penolakan adalah hal biasa, sama sebiasa sebuah penerimaan, tapi sepakat nggak sih, nggak ada orang yang mau terima penolakan? Dan setiap penolakan pasti menyisakan luka, entah itu besar atau kecil, entah mudah sembuh atau perlu waktu untuk menyembuhkannya.

Kalau dipikir-pikir, semua orang kan mau apa yang dilakukannya berjalan sesuai rencana. Sayangnya ini kehidupan nyata, bukan dunia yang penuh dengan bunga tidur warna warni alias mimpi. Eh, tapi kadang juga kita mimpi buruk kan? Gimana, kalau kita anggap ini mimpi aja? Ketika kita mengalami mimpi buruk, kita cuma perlu bangun dan minum segelas air putih untuk menenangkan diri.

Advertisement

“Nggak segampang itu kale,” pada bilang kayak gini ya?

Maaf, maaf, iya memang ga segampang itu. Ya, balik lagi, penolakan memang menyakitkan, tapi jangan lama-lama ya larut dalam penolakan. Karena nanti, tanpa kamu sadari, waktu yang kamu buang untuk meratapi sakit penolakan adalah waktu yang cukup untuk membuat rencana baru, karya baru, atau hal-hal baru lainnya. Jangan jadikan penolakan itu sia-sia, jangan jadikan galaumu berhenti di air mata. Buat hati yang terluka, air mata yang keluar, dan waktu yang kamu bunuh punya arti. Lapiaskan penolakanmu dalam bentuk lainnya. Seperti aku dengan tulisan ini.

Advertisement

Ngomong-ngomong soal orang bijak yang tadi kita bahas di atas. Tau ga kenapa mereka disebut orang bijak? Orang bijak loh ya, bukan orang yang “Sok Bijak”. Karena mereka berhasil bangun dari mimpinya, minum segelas air, dan melanjutkan tidur, bukan takut untuk tidur. Orang-orang bijak itu sebelumnya juga melalui hal-hal buruk kok, sama seperti kita. Iya kita, kamu dan aku.

Tulisan ini, adalah penyemangat untukku, juga untuk kamu yang sedang mengalami hari buruk. Tenang, kamu tidak sendirian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis yang mengubah rasa menjadi cerita.

CLOSE