Terserah Apa Kata Orang, tapi untukmu Aku Akan Mengalah Meski Kadang Bukan Aku yang Salah

Berapa lama sudah kita lewati bersama. Hari demi hari berganti tahun demi tahun. Semua yang telah kita ukir bersama hingga menghubungkan keluarga kita membuat aku sejenak melupakan semua kesalahanmu. Aku menghentikan pikiranku untuk berburuk sangka terhadap kamu. Walau itu sudah jelas adalah kesalahan kamu. Komunikasi yang sempat renggang kemarin membuatku introspeksi diri.

Kata orang cinta bisa mendewasakan kita. Sekarang aku belajar tentang apa itu pendewasaan diri. Aku sadar tidak ada yang bisa mendewasakanku kalau bukan diriku sendiri dan sikap kamu terhadap aku. Aku sadar tidak ada manusia yang betul-betul benar. Kita terlahir dengan penuh dosa, Jadi tentang kesalahanmu ini aku maklum. Mungkin kamu khilaf saat itu…

Aku adalah seseorang yang begitu menyanyangimu. Aku adalah seseorang yang akan selalu mendoakan kesuksesanmu. Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik. Kesibukan yang kita berdua jalani selalu aku sempatkan untuk mengutamakanmu, karena aku mau kamu yang kelak yang akan menemaniku hingga tua nanti.

Aku menganggapmu pertama walau kamu selalu menjadikanku yang kedua. Tak ada yang mengoyahkan keyakinanku terhadap kamu. Satu yang ingin aku mau hanya pengertian, karena sayang yang aku punya selama ini adalah ketulusan. Definisi tulus dari seseorang yang begitu sayang sama kamu.

Rasa yang kuhadirkan ini agar kamu tau bahwa ada seseorang di luar sana yang bisa mengalah , yang bisa memendam egonya sendiri demi terciptanya kedamaian. Di satu sisi aku mengasihi diriku sendiri karena begitu banyak air mata yang ku keluarkan akibat menahan egoku. Di satu sisi aku mengasihi kamu, karena kamu mengajarku bagaimana caranya bertahan dalam situasi yang membuatku tidak nyaman.

Aku sadar semua yang telah kamu lakukan ini adalah akibat dari aku yang terlalu banyak menuntut kamu sempurna. Aku sadar ada sebabnya kamu melakukan itu terhadapku. Terserah orang di luar sana menganggapku begitu berharap kamu, terserah mereka menganggap aku terlalu bodoh untuk meninggalkanmu. Aku yang merasakan bagaimana kita melewati masa susah senang bersama.

Aku harap dengan terusnya ku melawan egoku ini, kamu bisa mengerti, bahwa aku adalah orang yang mau bertahan dengan apa adanya dirimu, kurang lebihnya dirimu.

Aku harap dengan banyaknya cobaan yang menerpa hubungan kita berdua, ini merupakan salah satu syarat untuk kita melangkah lebih jauh.

Aku harap semua yang menjadi masalah kita tidak lagi menjadi masalah tapi pelajaran buat kita untuk menjadikan cinta kita yang lebih dewasa.

Untuk kamu yang aku sayang. Ketahuilah.

Aku memaafkan kamu sebelum dan setelahnya. Aku mengerti setiap hal yang kamu lalui mungkin sedang berat-beratnya. Jadikan aku salah satu dari orang yang akan berdiri paling depan untuk membantumu jika kamu terjatuh. Semoga langit dan bumi merestui niat awal kita menjalin hubungan.