Mengatasi Kecemasan di Tengah Pandemi COVID-19. Yuk, Tetap Jaga Kesehatan Mental!

Cemas saat pandemi

Wabah COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO) sejak Maret lalu. Hingga saat ini, menurut peta sebaran dari laman covid.go.id, Indonesia telah mencatat 526.999 kasus positif dan lebih dari 16.600 kematian. Jika kita amati dari kondisi yang belum juga menunjukkan tanda-tanda membaik, kemungkinan angka kasus COVID-19 ini masih akan terus bertambah.

Advertisement

Terhitung sudah 8 bulan lamanya kita hidup berdampingan dengan COVID-19 ini. Berbagai perubahan dan ketidakpastian yang terjadi di segala aspek kehidupan tentunya dapat meningkatkan kecemasan masyarakat. Ditambah lagi dengan adanya informasi menyeramkan mengenai COVID-19 yang kita terima setiap hari. Dengan begitu banyaknya faktor yang ada, kecemasan pada sebagian besar masyarakat sepertinya sudah tidak dapat terelakkan lagi.

Menurut Jeffrey S. Nevid, Spencer A. Rathus, dan Beverly Greene (2005), kecemasan diartikan sebagai suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan kekhawatiran bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan dapat disertai dengan gejala-gejala yang bervariasi, seperti mengeluarkan banyak keringat, denyut jantung cepat, gelisah, gemetar, sulit berkonsentrasi, dan pernapasan menjadi lebih cepat. 

Kecemasan yang dialami setiap orang selama pandemi merupakan hal yang  normal. Namun, jika terjadi secara berlebihan dikhawatirkan akan berakibat pada terganggunya aktivitas sehari-hari. Tentunya hal tersebut tidak bisa dibiarkan mengingat kondisi saat ini yang mengharuskan kita menjaga kesehatan fisik dan mental agar imunitas tubuh tetap terjaga sehingga tidak mudah terserang penyakit. Berikut cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan di tengah pandemi :

Advertisement

Batasi Informasi

Dilansir dari laman covid19.go.id, masyarakat perlu membatasi diri untuk memperoleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya karena kecemasan bisa muncul akibat terlalu banyak menonton, membaca, dan mendengar informasi secara berlebihan. Untuk itu pilahlah info tentang COVID-19 dengan mengaksesnya dari sumber-sumber dan portal berita yang terpercaya.

Advertisement

Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Penerapan gaya hidup sehat dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang sehingga lebih baik dalam mengelola kecemasannya. Gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan berolahraga secara teratur, mengonsumsi makan dengan gizi seimbang, dan istirahat yang cukup.

Relaksasi

Relaksasi adalah saat tubuh dan pikiran terbebas dari ketegangan dan kecemasan (Oxford Dictionaries, 2014). Cari latihan relaksasi sederhana yang bisa dilakukan setiap hari atau beberapa kali seminggu. Contohnya adalah dengan teknik relaksasi otot (progressive muscle relaxation) dan latihan pernapasan dalam.

Tetap Bersosialisasi

Bersosialisasi tatap muka di tengah imbauan social distancing memang menjadi lebih sulit, tetapi hal ini bukan menjadi halangan untuk tetap menjalin interaksi dengan orang lain. Memanfaatkan aplikasi video call melalui Zoom, WhatsApp atau Google Meet untuk bertukar cerita bersama kerabat terdekat membuat tubuh rileks sehingga mengurangi kecemasan.

Itulah tips-tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan di tengah pandemi. Jika kecemasan tidak diatasi, maka akan mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan mental terutama di masa pandemi seperti ini. 

Jika kecemasan yang dirasakan sudah sangat mengganggu dan tidak terkontrol, segera hubungi bantuan profesional, ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswi

CLOSE