Mengenal Social Anxiety

Pahami tentang rasa takut berlebih saat ketemu orang

Apakah kamu merasa takut untuk berinteraksi dengan orang lain? Hmmm, bisa jadi kamu mengalami social anxiety. Apa itu social anxiety?

Advertisement

Social anxiety atau kecemasan sosial adalah salah satu gangguan mental yang di mana penderitanya merasakan ketakutan yang berlebihan untuk berinteraksi dengan orang lain. Penderita social anxiety ini biasanya merasa saat dia berinteraksi dengan orang lain dia akan dinilai negatif oleh orang tersebut. Hal ini yang membuat mereka akhirnya menghindar dari situasi tertentu. Jika kamu merasa gelisah saat berada di tempat ramai, bisa jadi kamu mengalami social anxiety. Tapi kita tidak boleh self diagnose atau mendiagnosa diri kita sendiri. Kita harus pergi ke ahli yang profesional seperti psikolog untuk memastikan itu. (journal.sociolla.com 2017)

Apa sih sebenarnya yang ditakuti penderita social anxiety? Orang yang mengalami kecemasan sosial biasanya tidak ingin berinteraksi sosial Karena mereka takut dihakimi orang lain, mendapatkan penilaian buruk dari orang lain, takut dipermalukan di depan umum, mereka juga takut menjadi pusat perhatian. Mereka takut hanya dengan membayangkannya saja . Oleh karena itu mereka sangat menghindari untuk berinteraksi sosial dengan orang lain, agar apa yang mereka takutkan itu tidak terjadi. (aido.id 2022)

Biasanya orang yang mengalami kecemasan sosial akan menghindari aktivitas yang berada di tempat umum. Seperti, berolahraga di lapangan yang ramai orang, nongkrong di kafe, mengikuti seminar, menonton film di bioskop, berbelanja di supermarket, dan berkencan. Hal-hal tersebut tentu saja akan menghambat aktivitas sehari-hari mereka. (aido.id 2022)

Advertisement

Apa yang menyebabkan Social Anxiety terjadi ?

1. Faktor genetik

Advertisement

Social anxiety bisa terjadi karena diturunkan oleh keluarga yang juga mengalami kondisi seperti itu. Tapi, belum bisa dipastikan seberapa besar pengaruh genetik pada gangguan ini.

2. Peristiwa masa lalu

Social anxiety bisa terjadi karena penderitanya pernah mengalami kejadian yang memalukan di tempat yang ramai orang dan disaksikan oleh banyak orang.

3. Struktur otak

Otak kita memiliki salah satu bagian yang dinamai amygdala. Amygdala ini sangat berpengaruh terhadap rasa takut yang kita rasakan. Amygdala yang terlalu aktif dapat membuat kita mengalami rasa takut yang lebih kuat. Hal ini dapat meningkatkan resiki munculnya rasa cemas yang berlebihan ketika kita berinteraksi dengan orang lain. (alodokter.com 2022)

Bagaimana cara kita mengatasi Social Anxiety ?

1. Pengobatan Medis

Social anxiety bisa diatasi dengan pengunaan obat-obatan medis sesuai petunjuk dan di bawah pengawasan dokter,tidak bisa sembarangan dalam menggunakannya. Obat yang biasa digunakan adalah paroxetine atau sertraline.

Setelah rutin minum obat, gejala yang diderita sebagian penderinya berkurang. Namun, sebagian lainnya tidak merasa lebih baik setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Pemakaian obat biasanya menimbulkan efek samping seperti mual, sakit perut, sakit kepala, dan sulit tidur.

2. Psikoterapi

Social anxiety juga bisa diatasi dengan menggunakan metode pengobatan terapi sosial dan cognitive behavioral therapy (CBT). Pada terapi ini, terapis akan membantu penderita untuk mengenali rasa takut dan terapis juga melatih penderitanya untuk mengubah rasa takut dan cemas menjadi rasa yang menyenangkan.

Terapis akan melatih penderitanya menyadari bahwa keadaan yang dirasakannya itu tidak perlu terlalu ditakutkan. Terapi ini memiliki keuntungan tidak hanya menyembuhkan gejala, terapi ini juga bisa menyembuhkan kecemasan itu sendiri.

3. Terapi relaksasi

Pada terapi ini, penderita diajarkan teknik pernapasan dan meditasi. Dengan diajarkan teknik ini memungkinkan penderita untuk melakukan relaksasi sederhana di rumah sehingga merasa lebih rileks dan lama kelamaan kecemasan sosial ini dapat disembuhkan. (alodokter.com 2020)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya seorang mahasiswi psikologi di universitas syiah kuala

CLOSE