Mengenal Citra Manusia dari Sudut Pandang Psikoanalisis

Dalam mengenal citra manusia pasti tidak akan jauh dari sudut paandang psikologi ataupun aliran filsafat. Di psikologi sendiri ada banyak aliran dengan paham yang berbeda. Psiko-Analisis misalnya, menjadi aliran psikologi yang menekankan analisis struktur kejiwaan manusia yang relatif stabil dan menetap. Aliran ini dipelopori oleh Sigmund Freud (1856-1939) yang kemudian disempurnakan oleh Carl Gustav Jung dan Erik H. Erikson.

Advertisement

Ciri utama aliran ini adalah menentukan aktivitas manusia berdasarkan struktur jiwa yang terdiri atas id, ego dan superego. Kemudian dalam aliran ini penggerak utama struktur manusia alah libido, sedangkan libido yang terkuat adalah libido kemaluan. Karenanya, hampir seluruh tingkah laku manusia teraktual disebabkan oleh motivasi libido kemaluan. Terakhi, pada aliran ini tingkat kesadaran manusia terbagi atas alam pra-sadar (the preconscious), alam taksadar (the unconscious) dan alam sadar (the conscious).

Dengan pembagian tiga aspek struktur kepribadian, maka tingkat tertinggi struktur kepribadian manusia adalah moralitas, sosialitas dan tidak menyentuh pada aspek keagamaan. Freud menyatakan bahwa tingkatan moralitas digambarkan sebagai tingkah laku yang irasional sebab tingkah laku ini hanya mengutamakan nilai-nilai luas, bukan nilai-nilai yang berada dalam kesadaran manusia

Motivasi yang mendorong kepribadian adalah insting hidup yang disebut dengan libido. Libido vane paling dominan dalam kepribadian manusia adalah libido kemaluan yang terl etak pada struktur id (aspek biologis manusia). Hal itu menunjukkan bahwa aktualisasi aspek psikologis dan sosiologis manusia hanya dimotivasi oleh peran kemaluan (syahwat).

Advertisement

Apabila peran kemaluan tidak berkeinginan untuk diaktualisasikan berarti aspek psikologis dan sosiologis tidak akan terealisir, namun apabila ia berkeinginan untuk diaktu alisasikan maka aktualitas itu sebenarnya merupakan tuntutan keprimitifan tingkah laku manusia, sebab semuanya didorong oleh libido kemaluan yang terpusat pada id.

Dari sini, hakikat tujuan hidup manusia menurut Freud hanya mengejar kenikmatan, hedonisme, dan mengembangkan impuls-impuls hawa nafsunya yang primitif, bukan ingin membangun cinta manusia yang sesungguhnya. Freud selanjutnya tidak membedakan antara energiĀ fisik dan energiĀ psikis. Libido yang terpusat pada id (aspek biologis) merupakan satusatunya energy yang digunakan oleh aspek psikis dan fisik secara bergantian.

Advertisement

Ini berarti bahwa kehidupan manusia di dunia hanya sekedar ciptaan alam fisik, digerakkan alam fisik, dan tidak sedikitpun mengakui peran alam ruhani. Apabila Freud menyebut alam psikis pada struktur maka sesungguhnya aspek ini bukanlah yang dimaksud dengan aspek ruhani, sebab Freud tidak mengenal konsep ruhani dalam teori strukturnya. Keempat, ego sebagai pusat kepribadian ternyata tidak memiliki otonomi dalam bertingkah laku.

Kekuatan ego ternyata dikontrol oleh kekuatan id. Teori inilah yang kemudian dikritik oleh psikolog dari psikoanalisa kontemporer dan Psiko-Humanistik. Kelima, Teori struktur Freud diasumsikan dari manusia yang buruk, yang mana citra buruk itu diakibatkan oleh ketimpangan sosialnya, misalnya karena peperangan atau penjajahan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE