Mengenal Internal Monolog Dalam Diri

Pernahkan kalian merasa ada sesuatu yang berbicara dalam kepala kalian? Atau bahkan mendengar sebuah dialog dalam pikiran kalian sendiri? Jika ya, berarti Anda merasakan fenomena yang disebut 'Internal Monolog'. Internal monolog kerap muncul seperti mengimajinasikan satu skenario adegan atas apa yang sebelumnya dilihat atau bahkan adegan yang dibuat sendiri setelah membaca buku maupun menonton film. Bahkan beberapa orang bisa dengan sengaja membuat skenario adegan sendiri. 

Advertisement

Internal monolog atau "suara dalam pikiran" merupakan hasil dari mekanisme salah satu otak yang menghasilkan suara seperti Anda mendengar sesuatu di pikiran Anda tanpa sedikitpun berbicara. Inner monolog juga mampu membentuk suara, seperti menirukan gaya atau nada bicara seseorang. 

Faktanya, kemampuan untuk melakukan internal monolog ini merupakan pemikiran yang dibangun selama masa kanak-kanak yang disebut "ucapan batin". Pada masa dewasa, jenis ucapan batin yang sama ini terus mendukung kerja memori otak bersama dengan jenis proses kognitif lainnya. Ada anggapan bahwa monolog internal membantu Anda menyelesaikan tugas sehari-hari, seperti pekerjaan Anda.

Namun, tidak semua orang mengalami suara hati. Anda mungkin memiliki pikiran batin, tetapi ini tidak menimbulkan jenis ucapan batin yang sama di mana Anda dapat "mendengar" suara Anda sendiri yang mengungkapkannya.  Beberapa peneliti menyebut bahwa internal monolog biasanya digunakan seseorang ketika mereka berada dalam tekanan, seperti melatih jawaban atas pertanyaan kerja, atau bahkan seorang yang mencoba untuk fokus. 

Advertisement

Seorang psikolog Rusia, Lev Vygotsky, telah melakukan penelitian mengenai fungsi dari "narasi dalam diri" ini di tahun 1930an. Ia menggambarkan fenomena ini seperti diawali dengan ide narasi yang dibuat secara tulisan, kemudian diimajinasikan penyampaiannya melalui pikiran.  Dalam teori perkembangan kognitif Vygotsky (1934/1987), ucapan batin adalah hasil dari proses perkembangan. Vygotsky berasumsi bahwa memahami bagaimana fenomena seperti itu muncul selama rentang hidup diperlukan untuk pemahaman penuh tentang kualitas subjektif dan karakteristik fungsionalnya.

Lebih lanjut, seorang peneliti asal University of British Columbia, Mark Scott, menemukan bahwa adanya sinyak otak yang disebut "corollary discharge" yang membantu kita membedakan antara pengalaman sensorik yang kita ciptakan sendiri dengan pengalaman diluar. Sinyal otak itulah yang melakukan peran besar atas narasi dalam diri dan juga berperan dalam mengatur bagaimana proses narasi sistem auditori kita. Dimana ketika kita bicara, akan ada salinan suara kita sendiri diwaktu yang sama.

Advertisement

Berdasarkan studi lain yang dilakukan Russell T. Hurlburt, profesor psikologi di University of Nevada menunjukkan bahwa beberapa individu tidak pernah mengalaminya sama sekali, sementara yang lain hanya mengalaminya sesekali. 

“Saya yakin bahwa ucapan batin adalah fenomena yang kuat; jika Anda menggunakan metode yang tepat, tidak ada keraguan tentang apakah ucapan batin terjadi atau tidak pada saat tertentu, san saya yakin tentang perbedaan individu — beberapa orang banyak berbicara kepada diri mereka sendiri, beberapa tidak pernah, beberapa kadang-kadang." ucap Hurlburt. 

Kemampuan yang tidak dimiliki semua orang ini tidak perlu dikhawatirkan ketika Anda masih dalam batas wajar. Namun, jika hal tersebut sudah sangat mengganggu Anda dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sebaiknya Anda melakukan konsultasi pada ahli psikologi. Lalu, bagaimana jika Anda tidak punya kemampuan tersebut? Apakah ada yang salah pada diri Anda? Tentu tidak. Ini karena setiap individu memiliki kelebihannya dan kekurangannya masing-masing. 

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini